Featured Post

CATATAN TAMBAHAN PJJ 09 – 15 FEBRUARI 2025

Gambar
  Kejadian 28:16-22 Tema: Kuberikan Sepersepuluh dari yang Diberikan Tuhan 1. Menjelaskan Fakta dari Kejadian 28:16-22 Dari perikop ini, kita menemukan empat fakta utama: Yakub menyadari kehadiran Tuhan Ketika Yakub bangun dari tidurnya, ia tersadar bahwa Tuhan hadir di tempat itu. Ia terkejut dan berkata, "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." (ayat 16). Ia juga menyebut tempat itu sebagai pintu gerbang sorga (ayat 17). Yakub mendirikan tugu sebagai tanda perjumpaannya dengan Tuhan Sebagai bentuk penghormatan, Yakub mengambil batu yang sebelumnya ia pakai sebagai bantal dan mendirikannya sebagai tugu. Ia menuangkan minyak ke atasnya sebagai tanda pengudusan dan menamai tempat itu Betel yang berarti Rumah Allah (ayat 18-19). Yakub bernazar kepada Tuhan Yakub mengungkapkan komitmennya kepada Tuhan dengan sebuah nazar. Ia berkata bahwa jika Tuhan menyertai, melindungi, dan mencukupi kebutuhannya sampai ia kembali dengan selamat ...

Dede Yusuf Adalah Macan Podium Indonesia

Saya terpukau dengan pidato Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf yang dia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Partai Partai Pendukungnya kemarin Minggu 6 Januari 2013.  Saya hadir pada acara itu karena diajak oleh Seorang Saudara saya yang merupakan Ketua Umum KIRA, salah satu sayap Partai Gerindra yang merupakan salah satu Partai yang ikut mendukung pencalonan  Dede Yusuf sebagai calon Gubernur Jawa Barat.  Menurut saya Dede Yusuf akan menjadi “Macan Podium”, bukan hanya “singa podium”.  Sebutan bagi orang orang yang jago berpidato seperti Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno ataupun Barack Obama, Preisden United States America.


Saat  tiba gilirannya , Dede Yusuf berbicara tanpa teks dalam menyampaikan program serta visi dan misinya sebagai Calon Gubernur Propinsi Jawa Barat.  Dengan sangat fasih Dede menyampaikan Visi Tri Baktinya.  Program Tri Bakti merupakan tiga konsep pembangunan yang ditawarkan kepada masyarakat Jawa Barat. Pertama menjemput yang tertinggal, kedua berdaya babarengan, dan ketiga berkahnya keberagaman.  Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai program Tri Bakti ini boleh dibaca disini.


Yang membuat saya terpukau dan berani mengatakan Dede Yusuf akan menjadi “Macan” Podium adalah gaya pidatonya yang sangat menarik.   Mulai dari alur dan kecepatan presentasinya yang sangat enak diikuti.  Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.  Intonasinya yang dinamis, dengan volume suara yang kadang kadang dibuat lebih keras, dan kembali lagi ke volume suara semula.


Pernafasan Dede Yusuf dalam berpidato pun sangat santai dan lumrah.  Sehingga mendengar Dede Yusuf berpidato sama dengan mendengar seorang kawan yang sedang bertutur kepada kita.  Senyum diwajah diberikan pada saat yang tepat.  Ada kalanya mimik wajahnya sangat serius, namun ada kalanya dia tersenyum sehingga ketampanan wajahnya pun terlihat jelas.


13575497471299848422
Dede Yusuf Sedang Berpidato. Sumber Foto : Koleksi Pribadi


Pandangan mata “Eye Contact” nya dibagikan secara merata kepada semua hadirin yang memenuhi Aula Hotel Horison Bandung.  Sehingga terkesan dia berbicara kepada semua hadirin, bukan hanya kepada orang orang tertentu saja.   Bahkan sekali sekali dia menyebutkan nama beberapa orang, yang membuat  hubungannya sangat erat denga audience.  Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh salah seorang Mantan Presiden Amerika Serikat, FR Roosevelt;  “Jika berpidato jangan pandang haidirin sebagai kelompok massa, tapi perlakukan mereka secara individu.”


Isi pidato yang paling menarik yang disampaikan oleh Dede Yusuf selain program Tri Baktinya adalah kemampuannya membingkai (mem-framing) mind set pada hadirin semua pengurus wilayah dan pengurus cabang kota dan kabupaten dari 4 partai pengusungnya.  Dede dengan sangat tajam mengatakan : “hilangkan keraguan, bahkan sedikit keraguan pun tidak boleh ada dalam pikiran Anda semua untuk memenangkan saya sebagai Gubernur”.  Kalau ada yang masih ragu dalam perasaan dan pikirannya, benahi dan cari alasannya mengapa ragu, setelah itu baru kita bekerja keras semuanya.  Kata Dede menegaskan dalam kalimat yang sangat menghipnotis.


Dede Yusuf ternyata jago sekali berpidato.  Pengalamannya sebagi presenter berbagai acara  Televisi pada  waktu dulu, serta jabatannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat sejak tahun 2008 ternyata membuat Dede Yusuf benar benar sangat percaya diri dan piawai sekali dalam berpidato untuk mempengaruhi pandangan dan mind set pendengarnya. Sehingga tidak salahlah hasil pooling beberapa lembaga survey yang sampai sekarang menempatkan pasangan Dede Yusuf dan Lex Laksamana sebagai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang paling tinggi nilainya.


Satu  hal yang perku diperhatikan oleh Dede Yusuf dalam berpidato adalah kemampuannya untuk menyentuh emosi para  pendengarnya.  Harus ada bagian dalam pidatonya dimana dia tidak hanya berbicara tentang dirinya dan programnya saja.  Dalam pidatonya dia harus juga mampu membicarakan siapa dan apa permasalahan aktual audience nya.  Jika ini dia lakukan, maka Yusuf Macan Effendi akan benar benar menjadi “Macan Podium” Indonesia berikutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024