Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 22–28 Juni 2025

Gambar
  Thema:   Endesken Persembahan Man Tuhan (Menyadari dan Menghayati Persembahan Kepada Tuhan) Nas: Imamat 23:15–22 (TB) “Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah Sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; sampai pada hari sesudah Sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN… (selanjutnya sesuai nas lengkap)” Pengantar Persembahan bukan sekadar tindakan memberi sesuatu kepada Tuhan, melainkan ungkapan ketaatan, syukur, dan kekudusan. Dalam Imamat 23, Tuhan tidak hanya memerintahkan Israel untuk mempersembahkan hasil panen atau hewan kurban, tetapi juga memerintahkan mereka untuk menghitung waktu dengan cermat, menyiapkan bahan terbaik, dan mengikuti aturan yang ketat. Semua ini menyatakan bahwa Tuhan menghendaki ibadah yang sadar, tepat, dan kudus. Bukan karena Tuhan membutuhkan materi, melainkan karena melalui disiplin dan ...

Sumbangan Jokowi Yang Satu Ini Akan Abadi Tertanam Dalam Diri Bangsa Indonesia.

Masih ingat dengan almarhum Gepeng? Gepeng adalah salah seorang pelawak Indonesia dari Srimulat yang sempat sangat terkenal berkat kata kata cerdas yang dia ciptakan “ Untung ada saya”.  Pada tahun 80 an, ketika Gepeng masih hidup, kata kata ini sangat terkenal dan sering disebutkan oleh banyak orang dalam banyak kesempatan.  Dan setiap kali kata ini diucapkan orang yang mendengar langsung mengingat Gepeng.  Gepenglah yang menyumbangkan kata atau kalimat ini kedalam kosakata Bahasa Indonesia kita.



Kata kata atau kalimat atau jargon yang sangat terkenal sejak tahun 2002-2003 lalu adalah “itu saja koq repot”.  Kata kata ini disumbangkan oleh almarhum Gusdur.  Kata kata ini sangat sejalan dengan karakter Gus Dur yang dapat dengan jernih memahami setiap masalah, dan dengan tenang dan lugas mencari solusinya.  Kata kata “ Itu saja koq repot” terkenal sampai sekarang.  Bahkan kata kata ini sekarang masuk ke dalam kosakata Bahasa Indonesia sekaligus sebagai simbol dan penghormatan kepada almarhum Gus
Dur.



Lalu ada kata kata yang lain cukup terkenal dan juga masuk kedalam kosakata Bahasa Indonesia?  Coba tebak, siapa yang menyumbangkan atau yang membuat terkenal istilah “tanya pada rumput yang bergoyang”.  Kalau Anda langsung tahu jawabannya, maka benarlah kata kata ini pun sudah masuk ke dalam bawah sadar orang banyak.  Kalau Anda sudah bisa menebak, terima kasih.  Kalau Anda belum tahu, berarti usia Anda masih sangat muda.  Karena kata kata ini terkenal dari lirik  salah satu lagu ciptaan Ebiet G Ade.   Lagu dengan Judul Berita Kepada Kawan yang mengandung kata kata “tanya pada rumput yang bergoyang” memang terkenal pada tahun 1980 an juga.  Sampai sekarang pun  jargon ini cukup terkenal.


Gepeng, Almarhum Gusdur dan Ebiet G Ade terkenal dengan kata yang mereka ciptakan dan disumbangkan ke dalam kosakata Bahasa Indonesia.  Sekarang ini ada satu kata yang sangat terkenal yang keluar dari seorang yang paling paling populer saat ini di Indonesia.  Kata kata ini perlahan tapi pasti sudah mulai masuk juga ke dalam kosakata Bahasa Indonesia.  Hebatnya siapapun yang memakai istilah atau melakukan sesuatu dengan istilah dari kata ini dianggap meniru dirinya.



Berbeda dari ketiga tokoh diatas yang kata atau jargon itu datang dari mulut mereka sendiri.  Seperti “Untung ada saya” keluar dari mulut Gepeng, “Itu saja koq repot” keluar dari mulut Gus Dur, “tanya pada rumput yang bergoyang” keluar dari mulut Ebiet G Ade.  Tapi kata “blusukan” bukan keluar dari mulut Jokowi.  Namun Blusukan adalah kata dari kosakata Jawa yang keluar dari mulut orang banyak untuk menandai cara kerja Jokowi.  Jokowi lah menyumbangkan kata “blusukan” kedalam kosakata Bahasa Indonesia melalui mulut orang lain.  Hebat sekali dia.



Dan seperti yang sudah saya singgung diatas, siapapun yang melakukan blusukan dianggap meniru gaya Jokowi.  Termasuk ketika Presiden SBY sendiri melakukan “blusukan” di perkampungan nelayan di Tangerang beberapa waktu yang lalu dianggap jelas jelas meniru gaya Jokowi. Saya duga kata blusukan akan  berdiam sangat lama  dalam bawah sadar masyarakat Indonesia.  Inilah kehebatan lain yang dimiliki Jokowi. 



Ah sekarang numpang tenar sedikit dari orang orang hebat  di atas. .  Saya sendiripun sebenarnya menciptakan sebuah akronomi dari gabungan kata karakter, motivasi dan spiritual yang saya singkat menjadi “Katmospir”.  Yang mengetahuinya (namun belum masuk ke dalam bawah sadarnya)  baru beberapa ribu  yaitu orang yang pernah mengunjungi blog saya.  Karena kata “Katmospir” adalah nama blog pribadi saya. Hehehehe.  Sama dengan Kompasiana, karena sama sama diawali dengan huruf “K”.  Hahahahaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)