Seorang atlit Suriah berusia 33 tahun pernah menunjukkan keperkasaannya dengan menarik gerbong kereta api seberat 150 ton. Luar biasa. Usia 33 tahun memang bukan lagi tergolong muda bagi kebanyakan atlit, namun pada usia ini kekuatan dan keperkasaan seseorang masih dalam puncak puncaknya. David Beckham adalah pemain sepak bola yang sangat profesional dan masih aktif bermain sampai saat ini meskipun usianya sudah 36 tahun. Pemain sepak bola yang paling terkenal di Chelsea yang berusia 33 tahun adalah Frank Lampard. Masih sangat kuat, sehat dan perkasa.
Yesus Kristus seusia dengan Frank Lampard saat Dia mati di kayu salib. Dalam usianya yang baru 33 tahun, Yesus Kristus pastilah mempunyai tubuh yang sangat sehat. Apalagi dia mempunyai kegemaran yang sangat menunjang kesehatanNya; makan ikan yang kaya protein dan tentu saja Omega 3 atau 9, berjalan kaki dari satu tempat ke tempat yang lain, mempunyai pikiran yang bersuka cita karena kegemaranNya adalah menolong orang, serta selalu mengawali hari hari kehidupanNya dengan doa dan berserah kepada kehendak bapaNya.
Sumber Foto : http://id.wikipedia.org/wiki/Frank_Lampard
Dengan kesehatan yang demikian prima, apa yang membuat Yesus Kristus meninggal? Apakah karena dibunuh? Apakah karena ada trauma yang sangat kuat di kepala, di leher atau di dadaNya. Atau karena adanya tusukan benda tajam yang menghujam tubuhNya? Memang tidak ada dibuat Visum Et Repertum saat itu untuk mencari logika medis terhadap kematian Yesus Kristus. Namun ada anggapan umum yang dipercaya banyak orang bahwa Yesus Kristus mati dibunuh. Apakah Yesus mati dibunuh? Apakah manusia yang menjadi penyebab kematian Yesus? Apakah karena kesehatanNya terganggu pada saat itu sehingga Dia menghembuskan nafas terakhirNya.
Jawabannya tidak. Sekali lagi tidak. Yesus Kristus tidak mati terbunuh. Yesus Kristus tidak mati karena trauma benda keras atau benda tajam ke tubuhNya. Yesus Kristus tidak mati karena manusia, atau tombak prajurit. Jadi bagi Anda yang menganggap selama ini Yesus Kristus, Tuhan, adalah bohong mati terbunuh, sementara Anda silahkan bersuka cita. Sebab memang Yesus Kristus tidak mati terbunuh.
Akan tetapi yang benar adalah Yesus Kristus memang mati. Dia memang mati pada jam 3 sore, dalam suasana gelap gulita sejak jam 12 siang itu. Tapi Yesus Kristus mati karena Dia menyerahkan nyawaNYA. Dia berseru kepada Bapanya, eloi eloi lama sabakhtani. Di Injil Lukas dikatakan : Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
Sumber Foto : gracecollectionofthoughts.blogspot.com
KematianNya sangat indah, karena kerelaanNya menyerahkan nyawaNya dalam usia Frank Lampard. Perkasa, sehat, kuat, tidak bercacat. Dia adalah anak Domba Allah. Anak domba yang dikurbankan untuk kemuliaan Allah. Jangan sekali sekali mempersembahkan kurban yang cacat kepada Allah. Dan Yesus Kristus adalah kurban yang paling agung sepanjang sejarah persembahan. Dia kuat, tidak bercacat sama sekali, sebab persembahan diriNYA adalah tebusan bagi semua manusia yang ingin diselamatkanNYA. Semua manusia.Terutama teman teman yang bersedia beribadah di trotoar di GKI Yasmin. Yesus Kristus mati untuk Anda sahabat! Bertahan lah.
Komentar