Keberhasilan Tim Garuda Muda Indonesia untuk memasuki babak Final Sepak Bola pada Sea Games XXVI tahun 2011 tidak bisa dilepaskan dari tangan dingin sang pelatih kepala Rahmad Darmawan. Sejak dari pemanggilan calon calon pemain yang sempat merepotkan, menyeleksi pemain yang benar benar berkualitas, memilih pemain yang sudah terpilih mejadi tim inti, serta mengatur stategy pada setiap pertandingan, benar benar harus dilakukan dengan tepat dan benar.
Hasil kepiawaian Rahmad Darmawan terbukti pada Tim Garuda Muda yang sekarang.
Pemain pemain yang terpilih yang menjadi pemain utama terlihat saat mengalahkan Vietnam di semifinal pada sabtu yang lalu. Paling tidak ada 7 atau 8 pemain yang benar benar menjanjikan bagi masa depan sepak bola Indonesia. Kurnia Mega di bawah mistar gawang, lalu back yang berbadan besar Abdul Rachman, back kiri yang rajin menyerang dan bertahan Diego Mitchel, kapten kesebelasan yang punya daya dobrak dan kemampuan mengatur serangan Egi Meldisyah, pemain lapangan tengah yang sangat rajin mengejar bola kemanapun serta bisa di wing kiri atau kanan Andik Vermansyah, serta trio pemain asal Papua yang makin lama makin padu Okto Maniani, Patrich Wanggai serta penyerang yang punya ritual memegang jala gawang Titus “Tibo” Bonai. Ditambah satu lagi penyerang yang punya keberanian dan kecepatan Ferdinan Sinaga, sehingga lengkaplah pemain Tim Garuda yang penampilan nya pada Sea Games ini tidak hanya memberikan kemenangan demi kemenangan namun juga menunjukkan sebuah permainan yang sangat enak untuk ditonton.
Tim Garuda Muda saat mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0 di semifinal menampilkan suatu permainan yang menarik, kompak serta mampu menekan Vietnam yang mempunyai ciri permainan cepat dan ngotot. Malam itu Vietnam di hadapan Garuda Muda sulit berkembang, karena kepiawai individual maupun permainan Tim Garuda Muda. Memang dibandingkan permainan permainan sebelumnya beberapa pemain mengatakan bahwa lawan Vietnam sangat menguras tenaga. Akan tetapi kemenangan dan perasaan senang diaharapkan bisa langsung memulihkan stmanina para pemain. Kemenangan lawan Vietnam sekali lagi adalah bukti tepatnya strateti yang diterapkan oleh sang Coach, Rahmad Darmawan yang disebut RD.
Tentu pada partai final malam ini, kita menunggu sebuah tontonan berikutnya yang selain sangat berkelas juga sebuah adu gengsi dan kehormatan. Malaysia adalah musuh bebuyutan dalam dalam sepak bola Indonesia sejak tahun 70 an yang lalu. Dan nuansa persaingan semakin tajam ketika ada aspek aspek non bola memasuki. Kita merasa “kalah” dengan Malaysia secara ekonomi, namun berusaha mengalahkannya dalam sepakbola. Jadi kemenangan malam ini adalah sebuah “katarsis” terhadap perasaan sumpek kita menghadapi perlakuan perlakuan negara jiran itu yang dalam pandangan kita selain menghina dan menyiksa para TKI juga mencuri dan mengklaim banyak hal yang selama ini milik kita.
Nah untuk memuaskan perasaan terdalam itu kita melihat saat ini ada Garuda Muda yang muncul dengan perkasanya. Tidak lepas, Kamboja, Singapura, Thailand, Vietnam sudah kita kalahkan. Dan jika kita menang lagi pada malam nanti kita tidak hanya memenangkan medali emas, namun juga mengalahkan semua tim terkuat sepakbola di Asia Tenggara.
Kita percaya kepada kesebelasan kita, khususnya nama nama pemain yang sudah disinggung di atas, kita juga percaya dan sangat berharap untuk pelatih Rahmad Darmawan, pelatih lokal yang sangat bermental juara. Sebab di tangan Rahmad Darmawan beberapa klub yang pernah ditanganinya permah menjadi juara dan semakin diperhitungkan dalam Liga Indonesia; Persija, Persipura, Sriwijaya FC, kembali ke Persija dan sekarang sebagai pelatih Tim Garuda Muda.
Jika malam ini Garuda Muda menang, maka Rahmad Darmawan akan menjadi salah satu pelatih lokal paling sukses. Dan Rahmad Darmawan yang juga anggota Marinir Indonesia sangat ideal untuk menjadi pelatih kepala Tim Nasional Indonesia tahun tahun mendatang. Sebab dalam menjalankan fungsi pelatihnya RD bukan type single fighter, tapi juga mengandalkan tim. Buktinya beberapa temannya yang pernah menjadai pemain hebat Indonesia diajaknya menjadi asistennya. Ada Edy Harto, Aji Santoso mantan pemain termahal Indonesia, serta Widodo Cahyo Putro yang juga pernah menjadi asisten Alfred Riedle.
Kalau Indonesia juara malam ini, kita beri rasa hormat paling tinggi kepada Rahmad Darmawan. Dan kita dorong RD untuk mengikuti kursus kepelatihan yang paling hebat di dunia, sebelum kita percayakan dia menangani tim nasional Indonesia senior. Di tangan Rahmad Darmawan kita berani meletakkan harapan kita untuk membawa Tim Garuda pada Piala Asia dan Piala Dunia. Salut untuk Anda Bung RD
Komentar