Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

Catatan Tambahan PJJ GBKP 23 – 29 Mei 2021.

 KERINA RINGRING LIT GUNANA

Roma 12:4-8

(Pentakosta)

Teks  :  Roma 12 : 4-8

12:4          I bas kulanta si sada enda melala ringringna, janah kerina ringring e lit gunana.

12:5          Bage pe, amin nterem gia kita, tapi sada kula kap kita i bas persadanta ras Kristus, janah kita ipersada kerina bagi ringring i bas sada kula.

12:6          E maka sipergunakenlah kengasupenta si pelai-lain e si enggo ibereken Dibata man banta rikutken lias ateNa. Adi man banta ibereken Dibata kengasupen ernubuat, silakokenlah e sue ras ajaren kiniteken.

12:7          Adi man banta ibereken Dibata kengasupen guna nampati kalak, sisampatilah ia. Adi man banta ibereken Dibata kengasupen ngajar, ngajarlah kita.

12:8          Adi man banta ibereken Dibata kengasupen petetap ukur kalak, silakokenlah e. Kalak si ngasup mere man kalak si deban arus iberekenna e alu ukur menahang; kalak si lit kengasupenna jadi peminpin, arus ia tutus erdahin; kalak si ngasup encidahken perkuah ate man kalak si deban, arus ibahanna e alu ukur meriah

 

Sumber photo : https://id.pinterest.com/

Fakta

1.            Paulus memberikan sebuah analogi yang sangat mendasar tentang kepelbagaian.  Bahwa di dalam tubuh (kula) kita banyak anggota (ringring).   Anggota tubuh atau ringring berbeda tugas tugas nya, namun tujuannya satu.  

2.            Kita pun seperti itu dalam satu persekutuan, atau sector PJJ. Banyak anggota kita dan masingg masing berbeda talentanya dan tugas tugas tanggung jawabnya.  Dan kita semua berada dalam satu tubuh (kula) dalam persekutuan kita dengan YESUS KRISTUS.  YESUS KRISTUS Kepala dari tubuh persekutuan kita.

3.            Semua kemampuan kita (ringring) yang berbeda beda adalah peberian TUHAN dan kita lakukan dengan sebaik baiknya untuk memperkuat persekutuan kita serta  memulikan TUHAN YESUS KRISTUS

a.     Kemampuan bernubuat, bernubuatlah secara iman

b.     Kemampuan  menolong orang lain, lakukanlah  pertolongan itu

c.      Kemampuan mengajar, mengajarlah

d.     Kemampuan meneguhkan orang lain, teguhkanlah orang lain

e.     Kemampuan memberi, memberilah kepada orang lain dengan tulus

f.       Kemampuan memimpin, memimpinlah dengan sungguh sungguh

g.     Kemampuan memberi kasih sayang, lakukanlah dengan sukacita.

Makna                                                 

1.            Perbedaan yang menimbulkan kekuatan.  Perbedaan kemampuan dalam tubuh persekutuan, akan memberikan kekuatan karena semakin berbeda semakin mampu untuk memberikan pelayanan yang berbeda.

2.            Perbedaan bisa saja membuat konflik dan perselisihan.  Namun jika masing masing anggota sadar bahwa mereka dalam persekutuan yang dibentuk Tuhan Yesus, maka hal ini lah yang memampukan setiap anggota menerima orang lain yang berbeda.  Perbedaan bukan ancaman, tapi perbedaan adalah kekuatan jika diterima dan dijalankan dengan rasa hormat kepada TUHAN YESUS.

3.            Lebih dari itu kita harus membuat perbedaan tugas dan keterampilan, supaya bisa saling melengkapi dan menguatkan. Jika tangan memasukkan makanan ke dalam mulut, hidup bertugas untu mengecek makanannya segar atau basi, selanjutnya mulut membuka diri dan gigi mau mengunyah.  Terjadi proses makan yang sangat indah.  Masing masing memainkan perannya dengan sepenuh hati.  Demikian kita, masing masing anggota atau ringring.  Mari kita melatih perbedaan kita, sebab semua ring ring itu mempunyai daya guna.  Tidak ada ring ring yang tidak berguna. Haleluya.

Pengkenaina

·              Sadar lah kam ringring, aku pe ringring ia pe ringring.  Kita semua ringring yang memberuntuk “kula”, kula ni Kristus atau TUBUH YESUS KRISTUS.  

·              Mari kita pilih, kita mohon kepada TUHAN ring ring apa kita, dan lalu latihlah dan praktekkan lah.  Tidak ringring yang tidak berguna. Tidak keterampilan atau kemampuan yang tidak berguna.  Semua kita brguna. Kam berguna, ia berguna dan aku pun berguna.  Kristus lah yang menyempurnakan kita selaku ringring.  Amin.

Bujur ras mejuah juah kita kerina

Pt. Analgin Ginting ring

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024