Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Oleh
Gambar
Thema: Pengurus yang Dipercaya ( Pengurus Si Terteki ) Nas: 1 Korintus 4:1–5 “Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.” Pengantar Menjadi seorang pengurus dalam pelayanan jemaat adalah sebuah kehormatan besar sekaligus amanah ilahi yang penuh tanggung jawab. Dalam nasihat Rasul Pau...
Posting Komentar

Catatan Tambahan PA Mamre Tanggal 2-8 Mei 2021

Oleh

 Bahan Penelaahan  : Lukas 2 : 41- 52

Thema : Aku Arus I Rumah Bapangku

 

Lukas 2 : 41 - 52

2:41     Tep-tep tahun orang tua Jesus berkat ku Jerusalem guna ngerayaken Wari Paskah.

2:42     Kenca umur Jesus sepuluh dua tahun, berkat Ia teluna ngerayaken Wari Paskah bagi biasana.

2:43     Kenca dung perayan e, mulih ia, tapi Jesus tading i Jerusalem. Orang tuana la meteh kerna si e.

2:44     Iakapna kin Jesus sangana erdalan ras kalak si nterem si mulih i Jerusalem e nari. Kenca erdalan sada wari e maka idaramina ku kade-kadena ras teman-temanna.

2:45     Perbahan lalap la ia jumpa, e maka mulihken Jusup ras Maria ku Jerusalem ndaramisa.

2:46     I bas wari si peteluken idapetina Jesus kundul ras guru-guru agama Jahudi i bas Rumah Pertoton. Ibegiken Jesus pengajaren guru-guru e janah isungkuniNa pe.

2:47     Janah adi nungkun guru-guru e man baNa mamang ate kalak kerina megi jabapNa si dem kepentaren e.

2:48     Orang tuana pe mamang atena ngidah Ia, jenari nina nandeNa man baNa, "O Anakku, ngkai maka bagenda perbahanenNdu man kami? Aku ras bapandu enggo ndarami Kam alu aru ate."

2:49     Erjabap Jesus man bana, "Engkai maka idaramindu Aku? La kin ietehndu Aku arus i rumah BapangKu?"

2:50     Tapi la iangka nande ras bapaNa kai si ikatakenNa e.

2:51     Jenari mulih Ia radu ras orang tuaNa ku Nasaret; ibegikenNa kata orang tuaNa. Kerina si enggo jadi enda itimbangken nandeNa i bas ukurna.

2:52     Jesus pe reh belinna dingen reh tambahna pemetehNa, janah reh tambahna pe ngena ate Dibata ras manusia man baNaa.

Fakta

1.     Orang Jahudi mempunyai tradisi untuk datang ke  Bait Allah di Jerusalem setahun sekali yaitu pada saat Paskah. Orang tua Jesus Kristus Jusup dan Maria  pun mengikuti tradisi itu, setiap tahun datang dari Nazareth ke Jerusalem.  Dan ketika Jesus sudah berusia 12 tahun, Jesus pun diajak dengan berjalan kaki.  Setelah selesai perayaan maka mereka kembali ke kampungnya dengan berjalan kaki.

2.     Saat pulang kembali Nazaret Jusup dan Maria tidak bersama Jesus, dan mereka berfikir Jesus pasti bersama dengan romobongan yang lain.  Namun setelah satu hari berjalan, mereka tetap tidak berjumpa Jesus, akhirnya mereka kedua orang tuanya sepakat untuk balik kembali ke Jerusalem mencari anak kesayangan nya Jesus.   Setelah 3 hari baru mereka bertemu dengan Jesus di bait Allah.  Jesus dengan penuh ketertarikan dan perhatia mendengarkan pengajaran guru guru agam serta banyak bertanya.  Guru guru Agama itupun bertanya kepada Jesus, dan Jesus menjawabnya yang membuat mereka semua takjub.

3.     Saat Maria bertemu Jesus dia mengajukan pertanyaan Mengapa Jesus berbuat itu kepada orang tuanya (Jesus tidak pamit kepada orang tuanya untu tetap tinggal dan berdiskusi di Bait Allah) Lalu Jesus menjawab “"Engkai maka idaramindu Aku? La kin ietehndu Aku arus i rumah BapangKu?" Jawab Jesus tidak dipahami oleh Maria, namun dia menyimpannya dalam hatinya.

Sumber photo : https://redeeminggod.com/


 

Arti Dan Makna.

1.     Jusup dan Maria sebagai keuarga mempunyai tradisi untuk berkunjung ke Bait Allah setiap tahun.  Tradisi keluarga ini berengaruh kepada anak mereka Jesus Kristus terutama setelah Jesus berumur 12 tahun.  Setiap keluarga penting mempunyai tradisi yang berkaitan dengan pengajaran iman kepada anak anaknya.  Tradisi berkunjung/ziarah, tradisi makan bersama, traidis berdoa bahkan tradisi pulang kampong perlu di rekonstruksi setiap orang tua untuk membuat dan memperdalam pegajaran iman kepada anak anakNYA.

2.     Dalam usia 12 tahun Jesus mempunyai ketertarikan dan kesenangan untuk menerima pengajauran guru guru agama, serta aktif bertanya jawab dengan mereka.  Kemampuan anak usia 12 tahun dalam berteologi atau mendiskusikan topik topik agama jangan diragukan oleh orang tua, bahkan perlu didorong dan diberi kepercayaan.

3.     Jawaban Jesus kepada ibuNYA Maria, “aku harus di rumah bapaKU” adalah jawaban yang menandakan bahwa jesus dalam usia 12 tahun itu sudah mempunyai pemahaman yang sangat mendalam tentang misi NYA dalam dunia.  JUnjung tinggi lah kemampuan anak usia 12 tahun atau lebih tentang Jesus, tentang ALLah Bapa dan Tentang Roh Kudus.  Bahkan setiap orang tua harus mendorong dan memfasilitasi anak anaknya untuk mempunyai pemahaman yang semakin mendalam tentang Iman kristiani kepada Jesus Kristus Juru Selamat semua manusia.

   Pengkenaina.

·        Orang tua khususnya mamre mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan tradisi keluarga yang tujuannya memberikan/mencontohkan pengajaran iman kepada anak anaknya.  Pengajaran iman ini perlu diberikan kepada anak anak sejak usia sangat dini. b

·        Doronglah anak anak kita untuk rajin beriskusi di Gereja, diskusi tentang iman dan pengertian teologis.  Tidak terlalu kaku namun lebih baik fleksibel, bukan hanya di gereja, tapi juga melakukan diskusi diskusi iman dan kasiah sayang Jesus Kristus secara virtual.  Pada jaman sekarang ini brdiskusi secara virtual atau daring bisa cepat dilakukan dari mana sajapun di dunia ini.  Jika komentar anak anak kita yang kita tidak mengerti, simpanlah dalam hati dan berdoa lah kepada Tuhan untuk mendapatkan jawabannya.  Amin.

. 

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Oleh
Gambar
Nas: Keluaran 19:1–8 Thema: Menjadi Imam-Imam Tuhan I. Fakta Nas (Historis dan Naratif) Tiga bulan setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel tiba di kaki Gunung Sinai. Allah memanggil Musa naik ke gunung untuk menyampaikan firman-Nya kepada umat. Tuhan mengingatkan Israel tentang penyelamatan yang telah dilakukan-Nya, seperti rajawali yang melindungi anak-anaknya (ay. 4). Janji perjanjian ditegaskan: Jika umat setia pada firman dan perjanjian Allah, mereka akan menjadi “harta kesayangan,” “kerajaan imam,” dan “bangsa yang kudus” (ay. 5–6). Respons umat sangat antusias dan serempak: “Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan” (ay. 8). II. Arti dan Makna Teologis Allah adalah Allah yang mengikat perjanjian (covenantal God) —Ia tidak hanya menyelamatkan, tetapi juga mengundang umat untuk hidup dalam relasi kesetiaan dua arah. Panggilan menjadi imam dan bangsa kudus adalah identitas spiritual yang tidak hanya bersifat pribadi, tetapi kolektif dan missional. Imam di...
Baca selengkapnya

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Oleh
Gambar
  AGM Galeri Apakah memang, adat-istiadat / kebudayaan itu bertentangan dengan Injil? Injil berasal dari Allah. Sedangkan kebudayaan bersumber dari idea atau gagasan, tindakan dan karya cipta manusia. Karena budaya berasal dari manusia maka budaya sangat beraneka-ragam dan bahkan bertentangan antara satu budaya dengan budaya lainnya (Contoh: adat kawin di suku Batak berbeda dengan adat kawin di suku Nias, walau sama-sama di Sumatra dan berdekatan). Tetapi Injil itu satu dan berasal dari satu Allah. Injil tidak mungkin bertentangan. Pertentangan antara Injil terjadi karena manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami Injil itu. Budaya bisa beraneka ragam, karena itu budaya tidak boleh menerangi Injil. Injil yang harus menerangi budaya. Dalam pelayanan dan pengajaran dari Tuhan Yesus, seringkali juga menggunakan pendekatan dari adat-istiadat. Misalnya, ketika Tuhan Yesus mencuci kaki para murid. Pada awalnya mencuci kaki ini adalah adat-istiadat yang berlaku bahwa...
Baca selengkapnya

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Oleh
Gambar
Bahan Alkitab  Efesus 1:7–12   Thema: "Hidup Jadi Kebanggaan Tuhan", Nggeluh Tama Pujin Man Kemuiaan Dibata.  Pendahuluan Dalam dunia yang sangat menekankan kebanggaan atas prestasi, status sosial, atau pencapaian materi, seringkali manusia lupa bahwa kebanggaan sejati adalah ketika hidup kita menjadi kesukaan dan kebanggaan Tuhan sendiri. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus menegaskan bahwa kita—yang telah ditebus oleh darah Kristus—dipilih untuk hidup memuliakan Allah. Inilah identitas utama kita sebagai orang percaya, terlebih sebagai presbiter, pelayan dalam gereja Tuhan. Fakta   Beberapa poin penting dari teks ini: 1. Penebusan dan pengampunan kita peroleh melalui darah Kristus (ay. 7). 2. Penebusan ini adalah bagian dari kasih karunia yang melimpah, bukan hasil usaha manusia (ay. 8). 3. Allah menyatakan rahasia kehendak-Nya, yaitu menyatukan segala sesuatu di bawah Kristus (ay. 9–10). 4. Kita telah menerima bagian dalam warisan rohani, se...
Baca selengkapnya