Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

Pekan Penatalayanan 2020 Berngi : 4


 ASAKAI NGE PANTAS GAJINDU ???

Kotbah          : Kolose 3 : 22 - 24

Thema           :  ERDAHIN ALU TUTUS


Khotbah Kolose 3 : 22 – 24

3:22 O, kam budak-budak patuhlah man tuanndu i bas kai pe. Labo saja tupung ia i je tempa-tempa kam ndarami pujin i bas manusia nari saja; tapi bahanlah e alu ukurndu bulat, erkiteken kemalangenndu man Tuhan.

3:23  Kai pe si ibahanndu, dahikenlah e alu tutus, tempa-tempa kam erdahin guna Tuhan, labo guna manusia.

3:24 Ingetlah, i bas Tuhan nari kap upahndu. Ialokenndu me kai si enggo isikapken Tuhan man anak-anakNa. Sabap Kristus nge Tuanndu si tuhu-tuhu, janah kam budakNa

FAKTA

1.     Surat pengajaran Paulus kepada jemaat di Kolose berisi suatu ajaran yang sangat penting hingga masa sekarang ini, sebab disini Paulus mengupas mengenai etos kerja (disiplin kerja, motif motif dalam bekerja, prilaku kerja serta bagaimana berharap terhadap upah kerja. )

2.      Paulus meminta kepada para “budak” untuk patuh kepada tuannya dalam segala hal harus, tanpa syarat, 24 jam sehari, dan tidak punya hak untuk menolak .    Kepatuhan kepada tuan bagi para budak ditekankan oleh Paulus  sebagai bukti hidupnya “diserahkan” kepada TUHAN.

3.     Paulus lalu menekankan dengan suatu rangkaian kata yang sangat kuat makna dan prinsipnya “Apapun yang dikerjakan lakukan seolah dilakukan kepada TUHAN, bukan hanya kepada manusia”.

4.     Paulus menekankan supaya diingat, bahwa Tuhan lah yang menyediakan upah bagi para budak, bagi para pekerja, dengan penuh kasih sayang.  Ditambahkan oleh Paulus bahwa,  sebagai budak, tuan yang sesungguhnya adalah TUHAN sendiri, dan kedudukan manusia adalah sebagai BUDAK TUHAN  . Bekerja kepada TUHAN yang SUDAH dengan sempurna mengasihi  manusia, maka TUHAN sendiri lah yang menyediakan upah,  upah yang sangat istimewa itu. 





MAKNA

1.    Salah satu panggilan manusia untuk hidup dan eksis di dunia ini adalah bekerja.  Budak yang dimaksud Paulus adalah setiap orang yang memilih visi utama hidupnya  adalah bekerja.   (Budak = Pendeta = Pastor = Penggembala = Wiraswasta = Entrepreneur atau Owner/pemilik usaha).  Saya pun termasuk seorang Budak di Sinar Mas grup. Bekerja (budak) mempunyai tuan, mempunyai aturan, mempunyai target, mempunyai disiplin dan mempunyai upah, sebagai sumber nafkah kehidupan dia.

2.    Paulus Rasul Tuhan Yesus, mengajarkan bagi para budak,bagi kita kaum pekerja supaya bekerja dengan sungguh sungguh.   Disederhanakan oleh Paulus, bahwa kita harus bekerja dengan prinsip bekerja kepada TUHAN, bukan kepada manusia.  Sebab kalau hanya untuk manusia kita bekerja, kita hanya tunduk dan takut kepada dia ketika dirinya hadir di tengah tengah tempat bekerja kita.  PAULUS membuat sebuah terobosan pengajaran dengan berkata, tanpa kehadiran tuan/atasan pun kita harus bekerja dengan cara kerja terbaik, pemikiran dan prilaku kerja paling optimum dan ingatlah bahwa kita bekerja untuk TUHAN, yang bisa melihat dan memantau diri kita setiap saat.  Jadi TIDAK ADA WAKTU untuk BERLEHA LEHA.

3.     Pengajaran Paulus dapat  juga kita pahami bahwa dia mendorong kita Bekerja tanpa memikirkan upah. Bekerjalah tanpa mau menuntut hak, sebab TUHAN sendirilah lah yang akan mengatur hak hak kita dengan penuh kebijaksanaan dan penuh dengan keistimewaan.  TUHAN dengan kasih sayangNYA pasti menyediakan upah yang setimpal dengan cara dan kualitas bekerja kita.  Saya sangat percaya dengan hal ini, disinilah bisa kita bandingkan beda orang  amatir dan orang professional.  Orang amatir, bekerja demi upah, kalau boleh kerjanya sedikit namun upahnya banyak.  Orang Professional, bekerja demi kualitas, proses kerja yang sungguh sungguh tanpa memikirkan upah.  Kenyataan dalam hidup Income Orang Professioal berkali kali lipat lebh besar daripada orang yang amatir.  Ma payo nge bage? Hahahah

4.     Bekerja dengan sungguh sungguh, bekerja dengan sepenuh hati, bekerja secara professional adalah ajaran TUHAN kita kepada semua orang Kristen, kepada semua orang percaya. Inilah Etos Kerja Protestan (Protestant Work Ethic)  Jadi apapun pekerjaan kita, petani perbinaga, perpajak paji, pegawai negeri, pengusaha, partai politik, guru, perawat, kerina kita dipindo Tuhan gelah bekerja secara tutus, secara sungguh sungguh, tanpa menuntuk hak atau upah kita.  Menurut aku pribadi,  KUALITAS PEKERJAAN KITA KALAU KITA  KERJAKAN DENGAN SEPENUH HATI SEHINGGA  SANGAT BERKUALITAS,   TIDAK BISA DISAMAI ATAU DIUPAH OLEH MANUSIA. HANYA TUHAN YANG SANGGUP MEMBAYAR KITA.  

Contoh :  Jika seorang Pilot menerbangkan Pesawat Tempur seharga Rp 4 Triliun,  maka kualitas pekerjaan Pilot itu sama atau lebih besar dari Rp 4 T? Jika seroang Pendeta, menggembalakan jemaat sebanyak 1000 orang,  berapakah harga jemaat itu? Cukup kah 1000 kali @ Rp 4 T sehingga Rp 4000 T?  Dan jika seorang pendeta menggembalakan jemaat dengan Harga RP 4000 T, berapakah seharusnya gaji atau upah dari pendeta itu?  Pasti lebih dari Rp 4000 T bukan? Jadi man bandu pendeta kami, ula ka kam sedih gara gara Sen 4 juta rupiah.  Sebab 4000 Triliun nge aturna upahndu, dan pasti diatur TUHAN bagaimana penyerahannya kepadandu. Amin?   Endeken lebe…. Tuhanku singaturkenca, hahahaha.



PENGKENAINA

·       Konsep budak dalam hal ini hanya menunjukkan orang yang bekerja kepada suatu lembaga atau orang untuk mendapatkan upah.  Dan TUhan meminta supaya bekerjalah dengan sepenuh hati.

·      Sebagai orang Kristen, kita harus menerapkan nilai atau ajaran Tuhan Yesus dalam bekerja…. Bekerjalah dengan sungguh sungguh seolah kita bekerja untuk TUHAN. Kita bekerja bukan untuk manusia, sebab semua pekerjaan pasti menyumbangkan suatu yang postif kepada kemanusiaan.

·        Selaku Orang Kristen KITA HARUS INGAT dan SADAR, bahwa Tuhanlah yang mengatur upah atau gaji kita.  TUHAN bias saja mengubah batu batu di jalan menjadi keping keping emas untuk gaji kita.

·       Itulah sebabnya sekarang ini, asset yang paling mahal itu bukan lagi tanah, atau emas, atau, rumah atau kantor sebesar  apapun. Asset paling mahal itu adalah manusianya.  Terutama manusia yang mampu berinovasi dan menciptakan.   Dan manusia yang dekat dengan TUHAN pasti diberi kemampuan untuk berinovasi.  Sebab semua kreativitas dan kemampuan berinovasi BERSUMBER dari TUHAN.
Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024