Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

Pekan Penatalayanan 2020 Berngi : 5 (pelimaken)



Kotbah          : Ulangan 31 : 7-8

Thema           :  TETAPKENLAH UKUR DINGEN TEK


Khotbah Ulangan 31 : 7-8

31:7  Kenca bage idilo Musa si Josua nina man bana i lebe-lebe bangsa Israel, "Tetapkenlah ukurndu janah tek lah; kam me si mabai bangsa enda guna ndatken negeri si ipadanken TUHAN man nini-ninina.

31:8 TUHAN kap si mabai kam ras si nemani kam. La kam juru ibahanNa la kam itadingkenNa. E maka ola bene ukurndu, ola mbiar.

FAKTA

1.     Sebuah proses suksesi dilakukan dengan sangat teologis, efektif dan sukses dilakukan Musa.  Musa menyadari dirinya sudah tua, sudah tidak sekuat dulu lagi, sementara perjalanan Bangsa Israel memungkinkan terjadi perang dengan penduduk setempat.  Lalu Musa mendengar ketetapan Tuhan bahwa dirinya tidak dijinkan Tuhan menyeberangi Sungai Jordan menuju Taah Perjanjian.  TUhan sudah memilih pengganti Musa, yang akan membawa Bangsa ini sukses memasuki Tanah Perjanjian, namanya Josua.  Perikop ini menjelaskan Bagaimana Musa menentapkan bahwa Josua lah penggantinya.

2.     Di depan bangsa Israel, Musa menetapkan, meneguhkan, memberkati Josua dan mengajarkan apa yang harus dilakukan oleh Josua.

3.     Musa menekankan Ketetapan Hati, Kepercayaan/Keyakinan akan Visi dan bantuan Tuhan, dan Kepemimpinan Josua untuk membawa Bagsa Isarel mewujudkan visi.

4.     Musa memberkati Josua dan berkata TUHAN sendiri akan menuntun Josua, dan menemano Josua. Tuhan tidak akan mempermalukan Josua, tidak meninggalkan Josua, oleh sebab itu Musa meminta Josua supaya teguh dan tidak pernah takut.



MAKNA

1.     Ada batas dalam hidup di dunia, ada masa kepemimpinan, dan Tuhan sudah mengaturnya dengan sedemikian rupa, sedemikian bagus.

2.     Ada batas akhir pelayanan kita, dimana kita harus tahu kapan itu terjadi. Jangan ngotot dan jangan maksa.  Lebih bijaksana kalau kita bertanya kepada Tuhan, bagaimana rencana dia tentang diri kita.  Namun akhir  bagi kita adalah awal bagi orag lain/orag muda untuk melanjutkan.

3.     Cara Tuhan memelihara kehidupan  ini adalah  dengan membuat kebersinambungan, dengan musim, dengan pertukaran dan silih berganti.  Oleh sebab itu, saat kita yang aktif, harus berprestasi se maksimal mungkin, harus focus, harus teguh, harus tetap memohon perlindungan dan berkat berkat dari TUHAN.  Kesempatan hanya sekali, oleh sebab itu pergunakanlah kesempatan itu untuk melakukan yang terbaik.  Jauh lebih enak pension sesudah melakukan yag terbaik dari pada tidak melakukan dan akhirnya pension.  Pensiun adalah pasti, berprestasi seblum pension adalah pilihan.  Tuhan lah yang memberikan surat pension kepada MUSA.

4.     Untuk orang Muda yang menerima tongkat estafet membawa gereja mewujudkan visinya, perlu sekali diingat kata kata Musa kepada Josua. Milikilah ketetapan hati dan percayalah “ tetapkenlah ukur ras tek lah”. Ada potensi keraguan dalam diri setiap orang, namun menjadi Tetap Yakin adalah pilihan yang berlandas kepada Iman yang teguh kepada Tuhan.

5.     Seorang pendahulu harue mempersiapkan dan memotivasi penerusnya, seorang penerus harus siap menerima wejangan dan berkat yang disampaikan pendahulunya.  Begitulah kehidupan dan pelayaan terjadi terus menerus.  Hc Kruyt pergi datang Wijngardaan,  Jadiaman Perangin angin pergi datanglah  MP Barus, begitu terus sampai kesudahannya.



PENGKENAINA

·       Saat kita melayani, marilah kita melayani dengan tulus dan sepenuh hati.  Saat kita bekerja marilah kita terus bekerja meraih prestasi prestasi terbaik kita.  Namun ingat dan persiapkan juga hari dimana kita akan berhenti dan meninggalkan semua pekerjaan kita itu.  Pergunakanlah waktu dengan bijaksana, siapkan diri dan mental menghadapi masa akhir dan juga persiapkan lah penerus kita.

·       Perlu Jiwa besar dan Kerendahan hati dalam pelayanan dan dalam seluruh aktivitas kehidupan kita.  Berkomunikasi setiap saat dengan Tuhan akan membuat kita lebih bijak da lebih siaap mengikuti dan menikmati seluruh proses dalam hidup kita ini.

·       Berjalan dan pelayanan dan pekerjaaan, memerlukan ketetapan hati dan keyakinan akan bimbingan TUHAN. Tuhan tidak pernah membuat malu ank anakNYA dan tidak pernah meniggalkan anak anak pilihanNYA.

·       Regenerasi di Gereja perlu dijalankan dan diterima dengan penuh penyerahan diri kepada Tuhan yang empunya segala sesuatu.   

·        Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024