Kotbah : Kuan-kuanen 4:20-27
Thema : Teridah min Sinalsal Kinibujuren Ukurndu
(Spiritualitas Pribadi: Dalam rangka Jubilium GBKP)
Khotbah Kuan Kuanen 4 : 20-27
4:20 O, anakku
megermetlah dengkehken rananku. Begiken kai si kukataken.
4:21 Ola
pelepas rananku sirang ras kam, ingetlah katawari pe dingen bunikenlah i bas
pusuhndu.
4:22 Man kalak
si ngantusisa datca kegeluhen dingen kejuah-juahen.
4:23 Manjar-anjar
kam rukur, sabap perukurenndu kap si mabai dalan kegeluhenndu
.
4:24 Ola
ndigan pe belasken kata la tuhu; pedauhlah i bas kam nari kata guak dingen
ranan si mahanca kalak papak.
4:25 Teridah
min arah matandu sinalsal kinibujuren ukurndu; tatap ku lebe alu la pada
mela-mela.
4:26 Ukurkenlah
mbages-mbages ope denga idalankenndu maka kai pe si ilakokenndu tuhu mehuli
jadina.
4:27 Sada
jingkang pe ola kam nilah i bas dalan si benar nari.
.
FAKTA
1.
Kuankuanen
pasal 4 ini memberikan sebuah ajar atau nasihat dari penulis untuk orang orang
muda.
2.
Pada
bagian awal ada penekanan bahwa seorang anak mendengarkan nasihat dari orang
tuanya, dan orang tua memberikan nasihat itu kepada anaknya.
3.
Dikatakan
bahwa orang mendengar ,mengerti dan menjalankan nasihat adalah orang yag selalu
selamat dan berhasil (kejuah juahen)
4.
Suara
hati adalah penentu semua tindakan, oleh sebab itu perlu sekali mendengar suara
hati dan menjalankannya di dalam praktek hidup.
5.
Selanjutnya
adalah aturan untuk melakukan tindakan tindakan baik dan menjauhi tindakan
tindakan yang tidak/kurang baik
a.
Tidak
mengucapkan perkataan yang tidak benar, gombal
b.
Terlihat
dari sinar mata, cahaya kejujuran hati
c.
Tidak
malu malu, dan tatap kedepan Percaya diri
d.
Berfikir
lah lebih dalam sebelum memutuskan.
e.
Sada
jingkang pe ola nolih ibas si benar nari
MAKNA
1.
Seorang
manusia memerlukan Nasihat dalam hidupnya supaya dia mempunyai pertimbangan
baik buruk dalam menentukan pilihan pilihannya, supaya juga dia mempunyai perspektif
moral dan perspektif teologis dalam
hidupnya.
2.
Orang
tua mempunyai tanggung jawab untuk memberikan ajar/nasihat kepada anak anaknya,
dan anak anak pun wajib mendengarkan nasihat dari orang tuanya tanpa ada
bantahan.
3.
Hubungan
keluarga, hubungan antar manusia haruslah berisi ajaran supaya secara social punya
kepekaan untuk menentukan dan merealisaikan tujuan tujuan dalam hidup.
4.
Kehidupan
seseorang yang mempunyai pengajaran akan lebih baik, lebih bermakna. Dan TUhan menginginkan agar kehidupan setiap
orang itu mempunyai makna atau nilai. Hidup yang mempunyai nilai/makna adalah
hidup yang disyukuri dan menimbulkan rasa senang. bagi diri sendiri maumpun orang lain
5.
Hati
manusia adalah tempat bersemayamnya kebenaran dari Tuhan. Oleh sebab itu diperlukan waktu dan momentum
untuk bertanya kepada hati sanubari, khususnya saat saat memilih /memutuskan
keputusan yang berdampak besar.
PENGKENAINA
· Harus
ada waktu bagi setiap orang untuk merenungkan dalam dalam pilihan pilihannya dalam hidup. Pada saat seseorang merenungkan
hidupnya, disitulah dia menemukan ajar/nasihat yang pernah diberikan kepada
dirinya sendiri. Orang yang tidak pernah
mendengar/menyimak nasihat adalah orang yang sulit, malas melakukan renungan batin.
· Saat
ini sangat terasa, bahwa masyarakat kita tidak mempunyai sumber ajar, tidak
mempunyai Firman Tuhan yag tersimpan dalam hatinya. Akibatnya pandangan hidup
menjadi pragmatis, dan mengharapkan semua datang secara instan.
· Kepada
orang tua BERILAH AJAR/NASIHAT atau
FIRMAN TUHAN kepada anak anak kita
supaya kelak mereka mempunyai ketahanan
batin saat ada persoalan hidup. Saat
saat seseorag dipersimpagan jalan, dia akan mengingat ingat semua nasihat dan
harapan yang pernah disampaikan kepada dirinya.
· Kebiasaan
merenung dalam perspektif teologis serta kesenangan instropeksi diri dan berdoa
kepada TUHAN adalah spiritualitas yang harus dimiliki dan dijalankan setiap
orang. Amin
Bujur ras mejuah juah
kita kerina.
Komentar