Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Agus Martowardojo Dipromosingkirkan Menjadi Gubernur BI?

Dilaporkan oleh Koran Tempo Edisi Selasa 26 Maret 2013  Agus Martowardojo  mulus jalani Uji Kelayakan Gubernur BI.  Uji kelayakan dilakukan oleh komisi keuangan DPR RI, dan sebagian besar fraksi menyatakan mendukung pencalonannya.  Dikutip Koran Tempo pendapat Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR Harry Azhar Azis yang menyatakan 70 persen anggota komisi puas atas jawabab Agus.    Harry Azhar mengatakan bahwa peluang Agus Marto menjadi orang no 1 di BI semakin besar setelah menyampaikan presentasi dan memberikan jawaban jawaban atas pertanyaan anggota Dewan.


Meskipun demikian menurut Harry masih ada beberapa fraksi yang belum menyampaikan jawaban atau penilaian kongkrit.  Fraksi Partai Golkar belum menyatakan sikap apakah menolak atau menerima pencalonan Agus.   Sedangkan Fraksi PDIP terkesan mempunyai suara yang berbeda secara internal.  Emir Moeis Ketua Komisi Keuangan DPR dari PDIP mengatakan tidak ada calon yang lebih layak untuk Gubernur BI saat ini di luar Agus Martowardojo.  Namun menurutnya sebaiknya Agus menyelesaikan dulu tugasnya sebagai menteri keuangan sampai tahun depan.



Sedangkan menurut Maruarar Sirait dari PDIP pihaknya belum menentukan sikap apakah menolak atau menerima pencalonan Agus menjadi Gubernur BI.  Fraksi yang sudah menyatakan sikap untuk mencalonkan Agus menjadi Gubernur BI adalah Fraksi Partai Demokrat  dan  anggota Komisi dari Partai Persatuan Pembangunan.


Agus Martowardojo sebelum menjadi menteri keuangan adalah Direktur Utama Bank Mandiri.  Dia adalah seorang profesional perbankan yang sangat mumpuni, dan bertumbuh menjadi sosok dengan karakter yang begitu baik bersama seniornya Robby Djohan.  Saya pernah mendengar pengakuan dari seroang teman yang bekerja di Bank Mandiri yang menyatakan kekagumannya terhadap sosok Agus Marto.  Teman ini mengatakan para Manager dan Direktur di Bank Mandiri tidak ada yang berani pulang kerumah sebelum ruangan kerja Agus Marto gelap (lampunya dimatikan).  Dan sering sekali  ruangannya baru gelap setelah jam 21.00 atau jam 22.00 WIB.


Saat  Agus diminta   untuk melakukan presentasi di depan DPR untuk menguji kelayakannya sebagai calon Gubernur BI pastinya  dia memberikan presentasi yang profesional.   Dia punya ide, dia punya pendapat dan dia punya pendirian.  Pendapat dan pendiriannnya pasti dia kemukakan dengan jelas, tajam dan dia yakini.   Begitulah cara dia menyatakan pandangannya tentang tugas utama Bank Sentral yaitu menjaga Inflasi.  Pada bagian yang lain dia menyatakan  pentingnya Undang Undang khusus tentang jaring pengaman sistem keuangan.


Bahkan Agus Martowardojo berani menyatakan perbedaan pandangannya dengan pemerintah tentang kepemilikan saham oleh pihak asing.  Agus menilai pemerintah terlalu berani memperbolehkan pihak asing memiliki 99 persen kepemilikan saham di dalam negeri.   Menurut Agus idealnya  hanya memiliki 20 sampai 40  persen saham kepemilikan, karena corporate governance di Indonesia belum baik baik amat.


Keanehan Managemen Pemerintah 


Saya pribadi menilai pencalonan Agus Martowardojo menjadi  calon Gubernur BI saat ini menyimpan beberapa keanehan.   Bukankah sejak awal diangkat menjadi Menteri Keuangan  untuk mengganti Sri Mulyani  dirinya direncanakan untuk menjadi menteri sepanjang usia kabinet  sekarang.  Artinya bukankah sejak diangkat dia dipilih untuk menuntaskan tugas mengepalai kementerian keuangan sampai periode  kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono?   Mengapa di tengah jalah dia mau dipindahkan menjadi Gubernur BI, padahal kinerjanya sebagai menteri keuangan pun boleh dikatakan sangat baik?


Keanehan yang kedua adalah mengenai akan digantinya Dr Darmin Nasution jika Agus Martowardojo dipilih menjadi Gubernur BI.  Lho, apa masalahnya dengan Darmin Nasution?  Dia pun baru diangkat  menjadi Gubernur BI secara resmi pada tanggal 1 September 2010.  Artinya baru 2 tahun 5 bulan.  Dan didalam kepemimpinan Darmin Nasution pun tidak ada riak riak besar yang sangat mengkhawatirkan.


Wajarlah  saya heran,  apa alasan tujuan nya memindahkan orang baik untuk menggantikan orang baik?   Bagaimana pola pikir pemerintah kita, juga para anggota dewan yang terhormat, DPR kita.  Bukankah ini suatu kejanggalan?  Sedangkan menteri menteri yang buruk kinerjanya didiamkan saja.  Baik pemerintah maupun DPR  hanya membiarkan saja bagaimanapun kinerjanya.


Jangan jangan profesionalisme Agus Martowardojo di Kementerian Keuangan dianggap sebagai batu sandungan yang sulit diajak kompromi.  Kalau ini alasannya maka pencalonan dan akhirnya pengangkatan Agus Martowardojo mejadi Gubernur BI adalah subuah upaya Promosingkir.  Dipromosikan untuk disingkirkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025