Dilaporkan oleh Koran Tempo Edisi Selasa 26 Maret
2013 Agus Martowardojo mulus jalani Uji Kelayakan Gubernur BI. Uji
kelayakan dilakukan oleh komisi keuangan DPR RI, dan sebagian besar
fraksi menyatakan mendukung pencalonannya. Dikutip Koran Tempo pendapat
Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR Harry Azhar Azis yang menyatakan 70
persen anggota komisi puas atas jawabab Agus. Harry Azhar mengatakan
bahwa peluang Agus Marto menjadi orang no 1 di BI semakin besar setelah
menyampaikan presentasi dan memberikan jawaban jawaban atas pertanyaan
anggota Dewan.
Meskipun demikian menurut Harry masih ada beberapa fraksi yang belum
menyampaikan jawaban atau penilaian kongkrit. Fraksi Partai Golkar
belum menyatakan sikap apakah menolak atau menerima pencalonan Agus.
Sedangkan Fraksi PDIP terkesan mempunyai suara yang berbeda secara
internal. Emir Moeis Ketua Komisi Keuangan DPR dari PDIP mengatakan
tidak ada calon yang lebih layak untuk Gubernur BI saat ini di luar Agus
Martowardojo. Namun menurutnya sebaiknya Agus menyelesaikan dulu
tugasnya sebagai menteri keuangan sampai tahun depan.
Sedangkan menurut Maruarar Sirait dari PDIP pihaknya belum menentukan
sikap apakah menolak atau menerima pencalonan Agus menjadi Gubernur BI.
Fraksi yang sudah menyatakan sikap untuk mencalonkan Agus menjadi
Gubernur BI adalah Fraksi Partai Demokrat dan anggota Komisi dari
Partai Persatuan Pembangunan.
Agus Martowardojo sebelum menjadi menteri keuangan adalah Direktur Utama
Bank Mandiri. Dia adalah seorang profesional perbankan yang sangat
mumpuni, dan bertumbuh menjadi sosok dengan karakter yang begitu baik
bersama seniornya Robby Djohan. Saya pernah mendengar pengakuan dari
seroang teman yang bekerja di Bank Mandiri yang menyatakan kekagumannya
terhadap sosok Agus Marto. Teman ini mengatakan para Manager dan
Direktur di Bank Mandiri tidak ada yang berani pulang kerumah sebelum
ruangan kerja Agus Marto gelap (lampunya dimatikan). Dan sering sekali
ruangannya baru gelap setelah jam 21.00 atau jam 22.00 WIB.
Saat Agus diminta untuk melakukan presentasi di depan DPR untuk
menguji kelayakannya sebagai calon Gubernur BI pastinya dia memberikan
presentasi yang profesional. Dia punya ide, dia punya pendapat dan dia
punya pendirian. Pendapat dan pendiriannnya pasti dia kemukakan dengan
jelas, tajam dan dia yakini. Begitulah cara dia menyatakan
pandangannya tentang tugas utama Bank Sentral yaitu menjaga Inflasi.
Pada bagian yang lain dia menyatakan pentingnya Undang Undang khusus
tentang jaring pengaman sistem keuangan.
Bahkan Agus Martowardojo berani menyatakan perbedaan pandangannya dengan
pemerintah tentang kepemilikan saham oleh pihak asing. Agus menilai
pemerintah terlalu berani memperbolehkan pihak asing memiliki 99 persen
kepemilikan saham di dalam negeri. Menurut Agus idealnya hanya
memiliki 20 sampai 40 persen saham kepemilikan, karena
corporate governance di Indonesia belum baik baik amat.
Keanehan Managemen Pemerintah
Saya pribadi menilai pencalonan Agus Martowardojo menjadi calon
Gubernur BI saat ini menyimpan beberapa keanehan. Bukankah sejak awal
diangkat menjadi Menteri Keuangan untuk mengganti Sri Mulyani dirinya
direncanakan untuk menjadi menteri sepanjang usia kabinet sekarang.
Artinya bukankah sejak diangkat dia dipilih untuk menuntaskan tugas
mengepalai kementerian keuangan sampai periode kepresidenan Susilo
Bambang Yudhoyono? Mengapa di tengah jalah dia mau dipindahkan menjadi
Gubernur BI, padahal kinerjanya sebagai menteri keuangan pun boleh
dikatakan sangat baik?
Keanehan yang kedua adalah mengenai akan digantinya Dr Darmin Nasution
jika Agus Martowardojo dipilih menjadi Gubernur BI. Lho, apa masalahnya
dengan Darmin Nasution? Dia pun baru diangkat menjadi Gubernur BI
secara resmi pada tanggal 1 September 2010. Artinya baru 2 tahun 5
bulan. Dan didalam kepemimpinan Darmin Nasution pun tidak ada riak riak
besar yang sangat mengkhawatirkan.
Wajarlah saya heran, apa alasan tujuan nya memindahkan orang baik
untuk menggantikan orang baik? Bagaimana pola pikir pemerintah kita,
juga para anggota dewan yang terhormat, DPR kita. Bukankah ini suatu
kejanggalan? Sedangkan menteri menteri yang buruk kinerjanya didiamkan
saja. Baik pemerintah maupun DPR hanya membiarkan saja bagaimanapun
kinerjanya.
Jangan jangan profesionalisme Agus Martowardojo di Kementerian Keuangan
dianggap sebagai batu sandungan yang sulit diajak kompromi. Kalau ini
alasannya maka pencalonan dan akhirnya pengangkatan Agus Martowardojo
mejadi Gubernur BI adalah subuah upaya Promosingkir. Dipromosikan untuk
disingkirkan.
Komentar