Sejalan dengan kemajuan komputer dan teknologi informasi, maka beberapa kosakata baru masuk ke dalam perbendaharaan kata kata umat manusia. Dulu tidak dikenal istilah download, upload, paste, roaming, install, dan lain lain. Sekarang kata kata ini menjadi bagian kehidupan umat manusia sehari hari.
Salah satu kata yang sangat relevan dengan khotbah minggu ini adalah kata install dan kebalikannya uninstall. Install artinya dipasang, atau dipakai. Yang dipasang umumnya adalah program atau software pada sebuah alat komputer, atau smartphone, tablet, ipad dan lain lain. Jika program tidak dipakai pada alatnya (hardware) maka alat tersebut tidak bisa dipakai, karena otaknya atau programnya tidak ada.
Sebagai misal, adalah Samsung tablet yang saat ini menjadi perbincangan dimana mana karena banyaknya pemakainya. Alat (hardware) Samsung bisa dipergunakan untuk keperluan macam macam karena di dalamnya ada sistem programnya namanya Android. Android inilah yang memungkinkan tablet Samsung dapat dipergunakan untuk bermacam macam program. Bisa membuat foto, menyimpannya, meng editnya, bahkan dalam waktu seketika bisa langsung di upload ke facebook atau Youtube dan sebagainya. Dengan program Android Samsung sekali sentuh bisa melakukan apapun yang anda inginkan.
Install artinya memasang program Android ini ke dalam alat (tablet komputer) Samsung. Bisa kah Andorid ini dibuang dan diganti dengan program lain? Bisa jika Anda ingin membuang program Andorid dan menggantinya dengan Operating sistem yang lain maka Anda harus membuang Android itu dari tablet Samsung Anda. Istilahnya Uninstall.
Lalu setelah program Androidnya hilang (tentu saat itu tablet Anda tidak bisa dipakai) Anda bebas memasang kembali (install) program yang Anda kehendaki. Bisa Windows 8, atau program program yang lain, ataupun generasi Android yang lebih baru.
Yesus itu adalah Tuhan. Yesus Kristus itu adalah Allah, yang ikut menciptakan dunia sejaka alam semesta ini ada. Yesus Kristus itu suatu saat mengosongkan diriNya sebagai Allah, dan mengambil diri sebagai manusia. Bisa dianalogikan dengan Yesus Kristus itu meng Uninstall diriNya sebagai Tuhan, dan menginstall kan diriNya sebagai manusia. Dan ketika Dia sebagai manusia, maka Dia menjadi manusia 100 persen. Dia merasakan semua perasaan manusia, sedih, takut, dikritik, dicaci, menderita dan sebagainya. Jika Dia tidak datang sebagai manusia, tentu Dia tidak dapat merasakan penderitaan manusia.
Dalam Filipi 2 : 8 dikatakan dengan sangat jelas :
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib .
Kata kata “dalam keadaan seperti manusia” adalah apa yang bisa disebutkan sebagai Yesus Kristus meng Install diriNYA sebagai manusia. Tuhan menjadi manusia tentu membuat Dia menjadi lebih rendah. Tuhan adalah Maha Kuasa, Maha Suci, Maha Agung, Maha Mengetahui yang lepas dari semua perasaan manusia. Tentu berubah dari Tuhan menjadi manusia adalah sebuah peristiwa yang sangat kuat dasar dan tujuanNya. Mengapa Tuhan Yesus mau merendahkan diriNYA menjadi manusia?
Tak lain dan tak bukan tujuannya adalah untuk menyelamatkan manusia. Dosa yang berawal dari satu orang ADAM, hanya bisa ditebus oleh seorang manusia juga yang mau mengorbankan diriNYA sebagai tebusan, sebagai tumbal untuk semua kesalahan dan dosa manusia itu.
Sebelumnya pada bagian awal perikop Khotbah dikatakan dalam Filipi 2 : 5-7
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Perhatikan kata kata :
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, inilah yang disebutkan menginstall pikiran dan perasaan Yesus Kristus ke dalam diri kita masing masing. Kalau kita sebagai manusia baru atau orang Kristen belum menginstall pikiran dan perasaan Yesus Kristus ke dalam diri kita, maka pola pikir, perasaan dan prilaku bahkan tabiat ataupun karakter kita masih dikuasai oleh pemikiran dunia (manusia berdosa).
Jadi tidak heran, banyak orang yang sudah Kristen masih malas ke Gereja, Sudah Mamre masih lupa ikut PA Mamre, sudah Moria masih suka ngerumpi daripada PA Moria, sudah Pertua atau Diaken masih cepat emosi dan tidak bisa menerima masukan. Sudah Kristen masih sering takut kepada hal hal ekonomi. Sudah Kristen masih takut kepada begu ganjang dan lain lain. Apa sebabnya, karena meskipun dia sudah dibaptis dan menjadi Kristen tetapi soft ware nya masih manusia lama.
Sekarang sudah jamannya Quad Core, eh dia masih memakai pentium 2.
Persis Jaka Sembung naik ojek, tidak nyambung Jek. Sebagai manusia, kita semua mempunyai kebiasaan dan tabiat yang sudah sangat lama sekali ada dalam diri kita. Pengalaman masa kecil, tempat sekolah, keadaan orangtua, semua membentuk diri (soft ware) lama kta. Kalau tidak diganti dengan soft ware baru tanpa kita sadari maka kita akan tetap mempraktekkan tabiat lama kita. Jadi kalau kita mau mengikut Kristus, maka kita harus bersedia di install ulang, supaya software baru bisa beroperasi dalam diri kita.
Berdoalah dan memohonlah kepada Yesus Kristus untuk menginstall dalam diri Anda sifat sifat Yesus Kristus yang dalam rupa seperti manusia (baru) Dia taat sampai mati di Kayu Salib.
Selamat menunggu hari jumat Agung, dan selamat menanti Paskah. Tuhan Yesus memberkati.
Komentar