Kongres PAN sudah selesai, dan hasilnya terjadi
pergantian ketua umum. Hatta Rajasa
harus merelakan jabatan ketua umum kepada penggantinya, Zulkifli Hasan. Namun berita mengenai kongres itu masih
bergema sampai sekarang, karena ada
perseteruan baru yang timbul, antara Amien Rais dengan Hatta Rajasa.
Pada pembukaan kongres Amien Rais berpidato yang
isinya antara lain menyindir Hatta Rajasa sang ketua umum petahana. Sindirannya cukup tajam karena sampai keluar
kata kata bohong. Begini Kompas.com
memberitakannya.
Dalam pidatonya,
Amien Rais cerita soal Ketua Umum yang berbohong, mengaku ingin menemui
pimpinan Koalisi Merah Putih, namun pada kenyataannya justru mengunjungi
pimpinan Koalisi Indonesia Hebat.
Amien tak menyebutkan siapa ketua umum yang
dimaksud. Dia hanya memberikan petunjuk bahwa dia adalah Ketua Umum Partai
menengah. Amien juga menyebut, kejadiannya adalah pada 30 September 2014 lalu,
di malam hari.
"Saat itu terjadi rapat harian. Ketua Umum
mengaku mau menemui teman teman KMP," ujar Amien. Namun satu jam kemudian,
kata Amien, muncul sebuah pemberitaan di mediaonline yang menyebutkan
bahwa ketua umum tersebut justru bertemu pimpinan KIH, yakni Surya Paloh dan
Joko Widodo.
"Siapa ketua umum itu, saya lupa namanya.
Tetapi seharusnya ketua umum lurus ucapannya, Insya Allah akan maju," ucap
Amien dan langsung menutup pidatonya.
Dampak
dari sindiran ini sangat nyata, sampai sampai Hatta Rajasa dan tim
nya tidak bisa diam. Seorang ketua DPP
PAN, Bima Arya bahkan mengatakan kata kata Amien Rais adalah sebuah “tusukan”. Hatta Rajasa sendiri pun mengambil langkah dan
melakukan pembalasan. Melalui akun twitternya. Hatta Rajasa
membenarkan adanya pertemuan tersebut. Inilah cuitan Hatta Rajasa “ Sebagai cawapres yang berkompetisi, saya
merasa harus memberikan ucapan selamat kepada Pak Jokowi-JK," kata Hatta
lewat @hattarajasa, Senin, 2 Maret 2015”
Namun kejadiannya bukan pada tanggal 30 September,
tapi tanggal 1 September tambahnya, sehingga ada perbedaan tanggal dengan yang
disangkakan oleh Amien Rais. Untuk perbedaan
ini Hatta Rajasa melakukan pembalasan : Jika faktanya demikian, izinkan saya bertanya kepada Saudara
Amien Rais, siapa sebetulnya yang berbohong?" kata Hatta.
Menurut
saya seandainya pun Hatta Rajasa salah atau tidak menyenangkan bagi Amien Rais hal itu tidak disampaikan di depan umum, di
depan ratusan orang peserta kongres.
Karena hal itu pasti akan membuat malu Hatta Rajasa, dan juga
menimbulkan image yang jelek dan
menimbulkan kerugian immateril. Apalagi
kongres ini akan melakukan pemilihan ketua umum yang baru, dan salah seorang
kandidatnya adalah Hatta Rajasa yang lima tahun yang lalu sangat digadang
gadang oleh Amien Rais
.
Terlihat
sekali bahwa Amien Rais sengaja ingin menjatuhkan Hatta Rajasa karena dirinya
memang mendukung calon yang lain yaitu Zulkifli Hasan.
Bagi
saya, strategi Amien Rais ini dapat dikatakan sebagai strategi yang bersumber
dari karakter. Jatuhkan lawan, demi
keutungan pihak sendiri. Karakternya lah
yang mengilhami dirinya dalam menemukan pidato sindiran yang pada akhirnya
memang terbukti memenangkan kontestannya.
Akan tetapi karakter yang tidak berlandas kepada kebenaran akan menimbulkan dampak negatif kepada pihak yang dijatuhkan. Itulah sebab nya tiga hari setelah kongres
itu Hatta Rajasa tetap tidak bisa diam dan melakukan pembalasan.
Amien
Rais adalah tokoh besar yang sudah malang melintang dalam dunia perpolitikan Indonesia. Dia adalah salah satu tokoh sentral selama reformasi, jadi sudah cukup lama. Namun nama besar Amien Rais ternyata jatuh
seketika karena dia tidak sungkan sungkan menjatuhkan kawannya sendiri dalam pertarungan
demokratis. Saya melihat sebenarnya
pertarungan Hatta Rajasa dengan Zulkifli Hasan, adalah pertarungan antara dua
juniornya, antara dua anak politiknya sendiri.
Yang seharusnya dia rangkul dua duanya, namun dia sengaja membunuh yang
satu demi yang satunya lagi. Itulah karakter Amien Rais.
Karakter
Amien Rais tenyata berbeda 180 derajat dengan karakter Jokowi. Jokowi punya kemampuan untuk merangkul lawan
politiknya. Jokowi mampu merangkul
Prabowo Subianto, lawan tangguhnya pada pilpres kemarin. Namun jiwa besar yang dimiliki Jokowi mendorong dia untuk tidak segan segan
mendatangi dan mendengarkan nasihat Prabowo.
Akhirnya Prabowo sendiripun sangat menghargai dan menghormati Jokowi. Selanjutnya
rakyat Indonesia pun sangat mengagumi Jokowi dan Prabowo. Tidak sungkan sungkan sebagian rakyat Indonesia
mengatakan bahwa Jokowi dan Prabowo adalah dua negarawan Indonesia terbesar
saat ini.
Ahli
ahli karakter berkata bahwa karakter seseorang akan menentukan destiny
nya, menentukan nasibnya. Karakter Analgin
Ginting akan menentukan nasib Analgin Ginting.
Karakter pembaca Katmospir akan
menentukan nasih pembaca Katmospir . Karakter
Jokowi menentukan nasib Jokowi. Karakter
Prabowo menentukan nasib Prabowo. Karakte Amien Rais menentukan nasib Amien
Rais. Oh ternyata nasib Amien Rais
berbeda dengan nasib Jokowi karena memang karakternya berbeda.
Komentar