Sebuah hasil survey kembali ditampilkan kehadapan publik di Indonesia. Hasil
survey tentang elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden dengan
Partai Pendukungnya, PDIP serta partai partai yang lain.
Memang hasil survey yang dilakukan oleh Pol-Tracking Institute ini tidak jauh berbeda dengan hasil hasil survey sebelumnya. Namun setelah membaca hasil survey ini hati saya dihinggapi ras cemas bahkan takut.
Sebagaimana
diberitakan oleh Kompas.com pada hari minggu kemarin bahwa
elektabilitas Jokowi konsisten mengalahkan kandidat presiden yang lain. Selengkapnya Kompas.com memberitakan seperti ini :
Menurut
hasil survei, Jokowi menjadi magnet untuk menarik dukungan PDI
Perjuangan. Jika Jokowi “nyapres”, versi Pol-Tracking Institute,
elektabilitas PDIP mencapai 30,78 persen. Dibawah PDIP, yakni Partai
Golkar (12,34 persen), Partai Gerindra (6,51 persen) dan Partai Demokrat
(4,67 persen).
“Sedangkan partai lain dalam survei tersebut kurang berpeluang menembus PT (parliamentary threshold/ambang batas),”
kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda saat diskusi
Menakar Peta Politik 2014: Pengaruh Figur Terhadap Konfigurasi Politik
2014 di Jakarta, Minggu (26/1/2014).
Apa yang saya takutkan adalah besarnya pengaruh Jokowi terhadap hidup atau matinya partai partai yang lain, khususnya partai yang tidak akan mampu menembus ambang batas (treshold). Hanta (Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute) menjelaskan,
setidaknya ada empat partai yang terancam tak lolos ambang batas
parlemen sebesar 3,5 persen jika Jokowi maju di Pilpres 2014. Empat
partai itu adalah PPP (3,42 persen), PKB (3,25 persen), Hanura (3,09
persen) dan Nasdem (3,09 persen).
Berarti pencalonan Jokowi adalah ancaman bagi keempat partai ini. Mereka tentu saja akan merasa lebih aman jika Jokowi tidak mencalonkan diri menjadi presiden. Sebab jika Jokowi tidak mencalonkan atau dicalonkan masih menurut Pol Tracking Institute hanya menurunkan
elektabilitas PDI P menjadi 22,4 persen. Adapun elektabilitas enam
parpol lainnya akan naik, yaitu Golkar (15,9 persen), Gerindra (8,6
persen), dan Demokrat (7,9 persen), PKB (4,9 persen), PPP (4,5 persen),
dan Hanura (4,2 persen).
Saya takut jangan jangan partai partai yang lain akan berusaha untuk menghambat pencalonan Jokowi. Saya benar benar takut kalau Jokowi diancam, atau diintimidasi supaya menarik diri dari pencalonan. Bahkan saya sempat terfikir bagaimana kalau partai partai yang terancam itu menyusun strategi untuk menghilangkan Jokowi.
Kemungkinan
ini bisa saja terjadi mengingat selama ini tidak jarang para pelaku
politik berusaha untuk menggunakan banyak cara demi memenangkan calonnya
atau partainya.
Maka
perlu sekali PDIP dan lembaga lembaga negara melakukan perlindungan
yang ekstra terhadap Jokowi. Dan strategi PDIP untuk menunda pengumuman
pencalonan Jokowi saya kira adalah suatu strategi yang sangat tepat. Kita berharap Jokowi tetap sehat walafiat, aman dan selamat menuju pengumuman dan pemilihan presiden berikutnya.
Komentar