Apakah Bupati Karo Kena Ukur Surbakti sudah bercerai? Pertanyaan ini patut diajukan karena selama kepemimpinannya sebagai Bupati Kabupaten Karo, tidak pernah tampil bersama istri. Padahal
istri bupati seharusnya tampil sebagai pimpinan dharma wanita di sebuah
kabupaten. Bupati Kena Ukur Surbakti pernah tampil bersama istrinya
ketika dilantik menjadi Bupati Karo, pada tahun 2010.
Saat pelantikannya sebagai bupati, Kena Ukur Surbakti tampil didampingi istri
Kala itu Kena Ukur Surbakti menerima pelantikan didampingi oleh istrinya. Namun sejak saat itu, tidak pernah sekali pun Kena Ukur Surbakti terlihat didampingi istrinya. Berbeda dengan bupati Karo sebelumnya DD Sinulingga yang selalu didampingi dan terlihat sangat bangga kepada istrinya.
Sebagai orang Kristen yang menjadi warga jemaat GBKP dan juga pernah menjadi penatua, menjaga kebadian keluarga adalah suatu persyaratan mutlak yang harus selalu dipertahankan. Oleh
sebab itu sebagai warga GBKP (kalau masih mengaku dan tercatat disalah
satu runggun) maka aturan itu pun berlaku untuk Bupati Karo Kena Ukur
Surbakti.
Jadi, pengepkep perpulungen dimana Karo Jambi
terdaftar sebagai jemaat harus berani bertanya tentang keadaan
sebenarnya keluarga Kena Ukur Surbakti. Jangan jangan memang Kena Ukur Surbakti sudah ditinggalkan istrinya, atau pun sudah melakukan perceraian dibawah tangan. Jika hal ini sudah terjadi maka pengepkep perpulungen harus memberikan pengembalaan kepada jemaatnya Kena Ukur Surbakti.
Kecurigaan bahwa Kena Ukur Surbakti sudah bercerai mempunyai banyak fakta fakta. Selain
karena Istrinya tidak pernah tampil, juga adanya wanita lain yang
selalu hadir seolah olah menjadi pengganti yaitu Molek Br Ginting. Molek
Br Ginting bahkan pernah tampil dengan memakai pakaian Dharma Wanita
Kabupaten Karo saat ada acara di pendopo rumah bupati Karo beberapa
waktu yang lalu.
Molek mengenakan kebaya biru saat berada di pendopo
bupati persis berperan seperti Ketua PKK Pemkab Karo. Sumber Foto Simantap.com
Buktinya, wanita berambut
pirang itu terlihat berada di pendopo bupati Karo menggantikan peran
Ketua PKK Pemkab Karo, Nyonya Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, melayani
seluruh kepala dinas membagikan konsumsi makan siang di sela-sela
berlangsungnya acara pawai tingkat TK dan SD dalam perayaan HUT RI
ke-68.
Perlakuan Molek saat membagikan nasi kotak untuk makan siang para pegawai pun akhirnya menuai kekecewaan dari sejumlah PNS (karena mereka tidak mendapat nasi kotak
).
Dengan enteng, Molek mengatakan bahwa nasi yang tersedia saat itu
peruntukannya untuk SKPD setingkat Kepala Dinas dan tamu undangan yang
hadir.
Apa yang membuat Molek berani tampil dengan penuh
percaya diri, sampai sampai memakai seragam ketua PKK padahal Molek
bukan anggota Dharma Wanita? Sebab
anggota Dharma Wanita hanya diperuntukkan kepada istri pegawai negeri
sipil atau istri pejabat pemerintahan di Pusat sampai Kecamatan? Sedangkan
Molek Br Ginting kan hanya bekas pedagang di pasar loak Kabanjahe?
Tentu karena dorongan atau ijin dari Bupati Kena Ukur Surbakti sendiri.
Peranan yang dimainkan Molek Br Ginting dalam
kehidupan dan pekerjaan Bupati Karo Kena Ukur Surbakti sudah begitu
dalam masuk sehingga terlibat dalam seluruh pekerjaan, seluruh
perjalanan dan bahkan kehidupan pribadi sang bupati.
Sehingga wajarlah dipertanyakan keberadaan istrinya yang sah dan sebenarnya.
Jangan jangan memang Kena Ukur Surbakti sudah bercerai denga istrinya.
Komentar