Featured Post

Mentalitas Berkekurangan Para Pendeta

Gambar
Oleh: Analgin Ginting Pengantar Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena yang memprihatinkan dalam kehidupan sebagian pendeta di berbagai denominasi gereja. Muncul perilaku yang menunjukkan adanya krisis spiritual dan ketidakseimbangan antara panggilan dan gaya hidup. Kita menyaksikan pendeta yang tetap merokok sembari menyusun rasionalisasi teologisnya, pendeta yang menolak penugasan pelayanan ke jemaat tertentu, bahkan jemaat yang menolak kehadiran pendeta karena reputasi atau gaya kepemimpinannya. Tidak jarang, pendeta juga ikut terlibat dalam investasi bodong, atau menyimpulkan diskusi Alkitab secara dangkal tanpa kedalaman refleksi rohani. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: Apakah menjadi pendeta adalah panggilan kudus atau sekadar pilihan profesi dan gaya hidup religius? Pertanyaan ini menyentuh inti persoalan spiritualitas pendeta masa kini. Banyak pendeta yang tampak kehilangan daya spiritual yang sejati karena mentalitas berkekurangan (scarcity mentality) yang...

Tipis Kemungkinan Dukungan DPRD Jakarta kepada Jokowi-Ahok Namun Masih Ada Harapan

umlah anggota DPRD DKI Jakarta adalah sebanyak 94 orang.  Mereka inilah yang akan bekerja sama dengan gubernur terpilih Jokowi-Ahok dalam mewarnai Kota Jakarta lima tahun  mendatang.  Jika kerja sama pemerintah  (eksekutif) dengan DPRD (legislatif) dan juga penegak hukum (judikatif) bisa berjalan dengan baik khususnya dalam penetapan program dengan anggaran serta dasar hukumnya, maka dapat diperkirakan warna kota Jakarta akan menjadi lebih baik.


Dua calon gubernur dan wakil  yang masuk ke putaran kedua adalah Foke-Nara yang didukung oleh 6 Fraksi dan Jokowi-Ahok yang menjadi pemenang (quick count ) hanya 2 Fraksi.  Keraguan banyak pihak sudah mulai membayang dengan mengingat komposisi anggota DPRD Jakarta.  Ditakuti,  karena kebanyakan anggota secara pribadi terutama secara fraksi  akan bertentangan dengan Jokowi  dan Ahok.



Sebagaimana dicantumkan di dalam blogspotdprd Jakarta, jumlah anggota yang 94 orang tergabung di dalam  8 Fraksi.  Fraksi Demokrat yang paling banyak yaitu 32 orag, diikuti Fraksi Keadilan Sejahtera 18 orang, Fraksi Demokrasi Indonesia perjuangan 11 orang, Fraksi Golongan Karya 7 orang, Fraksi  Persatuan Pembangunan 7 orang, Fraksi Gerakan Indonesia Raya 6 orang, Fraksi Hanura Damai Sejahtera 8 orang dan Fraksi Amanat Nasional Kebangkitan Bangsa 5 orang.   Ketua DPRD adalah dari Fraksi Demokrat.


Fraksi Demokrat dengan anggota 32 orang mempunyai kekuatan yang sangat besar.  Untuk mendapatkan suara ½ N + 1, yaitu 48 suara tinggal bergabung/berkoalisi dengan Fraksi Keadilan Sejahtera, maka jumlah suaranya langsung 50 orang.    Atau jika FKS masih bimbang,  Demokrat bisa berkoalisi dengan Fraksi Persatuan pembangunan (7 suara) ditambah dengan Golkar (7 suara) serta Fraksi Amanat Nasional dan Kebangkitan Bangsa (5 suara) maka mereka segera mendapatkan suara mayoritas.


Golkar dan PKS masih belum dapat dipastikan suaranya kemana, demikian juga Hanura dan Damai Sejahtera, namuan fraksi Persatuan Pembangunan dan Fraksi Amanta Nasional dan Kebangkitan Bangsa sudah bisa diramalkan bahwa suaranya akan selalu mengikuti Fraksi Demokrat.  Suara 3 Fraksi ini secara total adalah 44 suara, diyakini akan selalu menghalangi Jokowi.  Sedangkan jumlah suara Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra  yang mendukung Jokowi adalah 17 suara.


Empat puluh empat suara melawan 17 suara, semua belum mayoritas.  Yang satu membutuhkan  4 suara lagi, yang satu membutuhkan 31 suara  lagi.   Sedangkan suara yang masih mengambang (FKS, FGolkar dan FHanura Damai Sejahtera) ada sebanyak  33 suara lagi.   Pertempuran antara koalisi Demokrat melawan koalisi pendukung Jokowi masih sangat seru, dan pemenangnya ditentukan kemampuan mereka mendapatkan suara Golkar,  PKS dan Hanura Damai Sejatera.  Ketiga fraksi terakhir ini akan selalu diatas angin, sebab nilai jualnya sangat tinggi.  Ada peluang yang sangat besar bagi ketiga fraksi untuk menjual suaranya dengan nilai yang sangat tinggi.


Kemampuan Jokowi untuk melobby, dan juga dukungan dan idealisme semua partai akan sangat menentukan program yang akan dijalankan oleh Jokowi-Ahok.  Idealnya DPRD mendukung Jokowi, namun tujuan partai tetap tidak dapat diabaikan.  Saya yakin, keterbukaan informasi dan dukungan kompasiana serta pers mainstream akan sangat membantu Jokowi dan Ahok untuk mendapatkan persetujuan DPRD.  Saya menantinya dengan harap harap sangat cemas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025