umlah anggota DPRD DKI Jakarta adalah sebanyak 94 orang. Mereka
inilah yang akan bekerja sama dengan gubernur terpilih Jokowi-Ahok dalam
mewarnai Kota Jakarta lima tahun mendatang. Jika kerja sama
pemerintah (eksekutif) dengan DPRD (legislatif) dan juga penegak hukum
(judikatif) bisa berjalan dengan baik khususnya dalam penetapan program
dengan anggaran serta dasar hukumnya, maka dapat diperkirakan warna kota
Jakarta akan menjadi lebih baik.
Dua calon gubernur dan wakil yang masuk ke putaran kedua adalah
Foke-Nara yang didukung oleh 6 Fraksi dan Jokowi-Ahok yang menjadi
pemenang (quick count ) hanya 2 Fraksi. Keraguan banyak pihak sudah
mulai membayang dengan mengingat komposisi anggota DPRD Jakarta.
Ditakuti, karena kebanyakan anggota secara pribadi terutama secara
fraksi akan bertentangan dengan Jokowi dan Ahok.
Sebagaimana dicantumkan di dalam
blogspotdprd Jakarta,
jumlah anggota yang 94 orang tergabung di dalam 8 Fraksi. Fraksi
Demokrat yang paling banyak yaitu 32 orag, diikuti Fraksi Keadilan
Sejahtera 18 orang, Fraksi Demokrasi Indonesia perjuangan 11 orang,
Fraksi Golongan Karya 7 orang, Fraksi Persatuan Pembangunan 7 orang,
Fraksi Gerakan Indonesia Raya 6 orang, Fraksi Hanura Damai Sejahtera 8
orang dan Fraksi Amanat Nasional Kebangkitan Bangsa 5 orang. Ketua
DPRD adalah dari Fraksi Demokrat.
Fraksi Demokrat dengan anggota 32 orang mempunyai kekuatan yang sangat
besar. Untuk mendapatkan suara ½ N + 1, yaitu 48 suara tinggal
bergabung/berkoalisi dengan Fraksi Keadilan Sejahtera, maka jumlah
suaranya langsung 50 orang. Atau jika FKS masih bimbang, Demokrat
bisa berkoalisi dengan Fraksi Persatuan pembangunan (7 suara) ditambah
dengan Golkar (7 suara) serta Fraksi Amanat Nasional dan Kebangkitan
Bangsa (5 suara) maka mereka segera mendapatkan suara mayoritas.
Golkar dan PKS masih belum dapat dipastikan suaranya kemana, demikian
juga Hanura dan Damai Sejahtera, namuan fraksi Persatuan Pembangunan dan
Fraksi Amanta Nasional dan Kebangkitan Bangsa sudah bisa diramalkan
bahwa suaranya akan selalu mengikuti Fraksi Demokrat. Suara 3 Fraksi
ini secara total adalah 44 suara, diyakini akan selalu menghalangi
Jokowi. Sedangkan jumlah suara Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan
dan Gerindra yang mendukung Jokowi adalah 17 suara.
Empat puluh empat suara melawan 17 suara, semua belum mayoritas. Yang
satu membutuhkan 4 suara lagi, yang satu membutuhkan 31 suara lagi.
Sedangkan suara yang masih mengambang (FKS, FGolkar dan FHanura Damai
Sejahtera) ada sebanyak 33 suara lagi. Pertempuran antara koalisi
Demokrat melawan koalisi pendukung Jokowi masih sangat seru, dan
pemenangnya ditentukan kemampuan mereka mendapatkan suara Golkar, PKS
dan Hanura Damai Sejatera. Ketiga fraksi terakhir ini akan selalu
diatas angin, sebab nilai jualnya sangat tinggi. Ada peluang yang
sangat besar bagi ketiga fraksi untuk menjual suaranya dengan nilai yang
sangat tinggi.
Kemampuan Jokowi untuk melobby, dan juga dukungan dan idealisme semua
partai akan sangat menentukan program yang akan dijalankan oleh
Jokowi-Ahok. Idealnya DPRD mendukung Jokowi, namun tujuan partai tetap
tidak dapat diabaikan. Saya yakin, keterbukaan informasi dan dukungan
kompasiana serta pers mainstream akan sangat membantu Jokowi dan Ahok
untuk mendapatkan persetujuan DPRD. Saya menantinya dengan harap harap
sangat cemas.
Komentar