Featured Post

Perlunya Pembinaan Partisipatif dan Regeneratif di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi

Gambar
  Pt. Em Analgin Ginting M.Min.  Pendahuluan Pembinaan jemaat merupakan salah satu tugas hakiki gereja yang tidak dapat dipisahkan dari panggilan teologisnya sebagai ekklesia—umat Allah yang dipanggil, dibentuk, dan diutus ke tengah dunia (Ef. 4:11–13). Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran iman, karakter, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pembinaan yang berkelanjutan, partisipatif, dan regeneratif menjadi indikator penting kesehatan sebuah gereja lokal. Dalam konteks Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pembinaan memiliki makna yang lebih luas karena terkait erat dengan sistem pelayanan presbiterial-sinodal yang menekankan kepemimpinan kolektif-kolegial (runggu). Artikel ini hendak memperdalam, melengkapi, dan mengontekstualisasikan tulisan awal mengenai perlunya pembinaan di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi, dengan tetap mempertahankan esensi pengalaman empiris yang telah dituliskan, sekaligus memperkaya dengan muatan teologis dan refleksi aktual....

Lho, Jokowi Koq Tiba Tiba Sombong?

Memahami paradigma dua pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta…

Sumber Foto :News.detik.com


Foke : “Tanpa saya Pak Nara tidak ada apa apanya. Makanya apapun yang saya lakukan dan katakan Bapak harus setujui dan ikuti saja. Kita harus kompak dalam memimpin Jakarta”.

Nara : Hatinya panas mendengarkan, namun kalimat yang keluar dari mulutnya. “Siap Pak! Benar Pak, tanpa Bapak saya tidak ada apa apanya” . Dalam hati mulai timbul pemikiran “sombong banget, rasakan nanti pembalasanku… “

Jokowi : Dalam satu kampanye di depan ribuan warga Jakarta di perkampungan kumuh, “Wahai Rakyat Jakarta semua. Masalah kita sangat banyak, dan perlu tangan dingin serta hati yang ikhlas untuk mengatasi semua masalahnya.”

Rakyat : “ Setujuuuuuuuuu”

Jokowi : “Jadi perlu Anda ketahui bahwa tanpa saya, dan tanpa Bang Ahok, kalian Seluruh Rakyat Jakarta tidak akan ada apa apanya.”

Ahok : Dengan Mata terbelalak, dan wajah memerah. Lalu dalam pikiran, “wah gawat nich Mas Jokowi, rakyat bisa berbalik melawan. Kita bisa kalah nich…. Lho Koq begini jadinya.? Xzxzzxwwqqh?”

Rakyat : “Hah….Koq tiba tiba sombong Jokowi….”

Jokowi : “ Dan Juga tanpa Kalian semua Rakyat Jakarta, saya dan mas Ahok juga tidak ada apa apanya. Jadilah marilah kita semua bekerja sama, bahu membahu, membangun Jakarta.”
\
Ahok : “Legaaaaa, (dalam pikiran) “Wah hebat nih Mas Jokowi. Belajar dari mana dia dapatkan kata kata sakti seperti ini.”

Rakyat : “Woow, Gubernur kita sangat rendah hati…….”

Jokowi : “sekali lagi saya ulangi,
“tanpa kami kalian warga jakarta tidak akan ada apa apanya, namun tanpa kalian kami pun tidak ada apa apanya”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025