Saya tidak tahu siapa yang pada awalnya menggagas
baju kotak kotak pasangan Jokowi-Ahok. Namun pemilihan baju kotak
kotak itu saya kira sangat berhasil. Berhasil karena baju kotak kotak
tersebut menyiratkan banyak hal positif. Ada kesan orisinalitas atau
unik, ada kebersahajaan, ada kebebasan, ada kebersamaan, ada kesan
kerakyatan, ada kesan keberanian sekaligus kesejukan dari kombinasi
warnanya dan terakhir tentu saja ada kesan kemenangan karena akhirnya
baju itu ikut menghantarkan Jokowi dan Ahok menjadi orang No 1 dan No 2
di Pemerintahan DKI untuk lima tahun mendatang.
Saat ini baju itu semakin terkenal, dan tentu saja semakin diminati.
Dan menurut saya akan dipakai terus oleh semua pendukung Jokowi dan Ahok
untuk acara acara perjumpaan berikutnya. Bahkan saya yakin baju ini
dapat memberikan sebuah kekuatan dalam menggalang kebersamaan dan
perasaan positif saling mendukung. Ketika Jokowi beberapa waktu yang
lalu mengganti kendaraan dinasnya dengan Mobil Esemka, masyarakat
menyambutnya dengan sangat antusias dan Jokowi terkesan sangat
memikirkan kesederhanaan.
Sumber foto : foto.detik.com
Di Jakarta, thema perubahan yang diusung oleh pasangan Jokowi Ahok
dapat lebih mudah dilaksanakan karena ada simbol yang masuk otak kanan
rakyat Jakarta dengan baju kotak kotak ini. Segera diingat, segera
dimaknai dan selanjutnya menimbulkan perasaan simpati dan empati yang
pada akhirnya melahirkan kesediaan menjadi follower Jokowi.
Otak kanan memang pusat dari kemampuan kepemimpinan dan pusat dari
kepekaan akan keindahan dan empati dalam diri manusia. Disinilah saya
sangat mengagumi gagasan untuk memperkenalkan Jokowi dengan baju kotak
kotak tersbut. . Mobil Esemka membuat popularitas Jokowi menjadi
nasional, baju kotak kotak akan membuat kesan bahwa Jokowi adalah
Gubernur yang sangat merakyat.
Siapa yang mempunyai hak untuk memakai baju kotak kotak ini selajutnya?
Karena pasangan Jokowi-Ahok didukung oleh PDIP dan Gerindra, tentu saja
kedepan kedua partai ini akan merasa yang paling berhak untuk tetap
memakai baju kotak kotak ini. Jika partai PDIP dan Gerindra tetap dapat
menciptakan koalisi yang kuat, berbasis keinginan untuk mengedepankan
kepentingan rakyat dari pada kepentingan kedua partai ini, maka baju
kotak kotak ini pun seterusnya menjadi simbol kuat bukan hanya di
Jakarta tapi diseluruh Indonesia.
Terutama jika Jokowi sebagai Gubernur terpilih dan Ahok sebagai wakil
gubernur benar benar kokitmen dan konsisten dengan janji janjinya maka
simbol dari baju kotak kotak sebagai pemimpin yang jujur, rendah hati
dan komitmen akan semakin kuat. Bahkan saya memperkirakan dimulai dari
kemenangan Jokowi -Ahok, pemenang pemilihan presiden dan wakil
presiden pada tahun 2014 bisa saja yang memakai baju kotak kotak ini.
Kita tunggu saja lah. Salam Kompasiana.
Komentar