Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

BERPIHAK

Kemanakah Anda berpihak? Siapa yang Anda bela dalam hidup Anda? Ise si kapiti ndu? Ini adalah sebuah pertanyaan yang amat penting untuk kita ajukan kepada diri sendiri, bukan hanya kepada orang lain.

Apakah memihak orang lain atau keluarga? Apakah memihak teman yang salah atau lawan yang benar? Memihak yang menguntungkan atau memihak yang biasa biasa saja? Memihak teman sada kuta, atau memihak kerina jelma ja nari pe ia. Memihak kebenaran yang menyakitkan atau memihak kepada arus utama. Memihak kemana orang banyak berpihak, maka kesitu juga lah kita berpihak?

Jesaya jelas berpihak kepada Allah. Setelah peristiwa bibirnya tersentuh bara api sorgawi, maka tidak pernah lagi dia meninggalkan Allah, dan selalu berpihak kepadaNya saja. Jesaya Pasal 35 yang menjadi renungan kita minggu ini adalah contoh keberpihakan Jesaya secara total kepada Allah.



Dalam kondisi Bangsa Israel diawal pembuangan ke Babel, Jesaya berpihak kepad Allah dan dengan berani dan bahasa yang tepat dia menyampaikan pesan Allah. Pesan yang tujuannya untuk menguatkan hati Bangsa Israel memasuki hukuman yang amat berat. Dituliskan “kuatkanlah hati, jangan takut”, disampaikan kepada orang orang yang tengah patah hati ( atau tawar hati) yang sebentar lagi memasuki dunia yang nampaknya tidak mempunyai ujung.

Perkataan Allah disampaikan kepada semua orang yang kondisinya sangat berlawanan. Kepada orang yang sedang sakit dan takut dikatakan : jangan ragu, jangan putus asa, sebentar lagi akan ada kesembuhan. Kepada orang yang sedang mengalami kehilangan dikatakan pasti akan ada penggantinya. Bukankah ini kata kata kosong yang tujuannya hanya memberikan penghiburan semata?

Kita juga mengatakan hal yang sama kepada teman kita, kepada saudara kita, kepada anggota keluarga kita saat mereka berada dalam kesengsaraan. Namun kata kata yang meluncur dari mulut kita, hanya sebuah kata kata yang tidak mempunyai kekuatan. Tujuan kita pun lebih sederhana dan lebih dangkal, hanya supaya orang yang mendengarnya keluar dari kesedihannya.

Kata kata Jesaya, “kuatkanlah hati, jangan takut”, tidak datang dari mulut dan otak Jesaya. Namun itu adalah kata kata Allah, kata kata yang kalimatnya disusun di surga, dan hanya bisa disampaikan oleh orang orang yang hati dan pikirannya berpihak kepada Allah. Penyampaian seluruh makna yang hendak disampaikan Allah, hanya dapat dilakukan oleh orang yang berpihak secara Total kepada Allah.

Maka, seluruh kata kata yang tertulis dalam Jesaya Pasal 35 : 4-7a, idenya berawal di Surga. Dan kata kata ini disampaikan oleh orang yang bernama Nabi Jesaya. Dengan demikian kata kata dalam Nas ini adalah sebuah kebenaran. Sebuah kepastian, sebuah bentuk anugrah dan keberpihakan Allah kepada Manusia.
Allah lah yang berkata kata dalam Jesaya 35 : 4-7a, dan perkataan ini perlu disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dan sejarah menuliskan bahwa Allah menepati janjiNya dalam menghukum dan membebaskan Bangsa Israel. Jadi Nas ini terbukti ditepati Allah secara kongkrit dan nyata dalam pengalaman Bangsa Isarel.

Janji Allah kepada kam dan aku serta kita semua sama dengan janji Allah kepada Bangsa Israel melalui Jesaya. Itu adalah sebuah kebenaran. Benar yang tujuannya menyenangkan manusia dan memuliakan Allah.

Nah kalau Anda sudah merasakan kebenaran janji Allah, maka Anda pun akan berpihak kepada Allah. Kalau kam berpihak kepada Allah maka kam akan mengetahui bahwa tidak ada yang lebih penting selain pengenalan dan keberpihakan kepada Allah. Dan kalau kam sudah berpihak kepada Allah, maka kam pun akan berani dan terdorong untuk mengatakan kepada semua manusia yang tawar hati, supaya mereka tidak takut. Sebab jalan keluar atas semua masalah, akan diberikan oleh Allah kepada orang yang berpihak kepadaNya.

Sekarang akupun mau berpihak seperti Jesaya, dan mengatakan kepada kita semua; Kuatkanlah hati, jangan takut. Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus mengetahui semua permasalahan dalam hidup kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023