Terkuak sudah alasan sebenarnya kemunduran Rahmad Darmawan dari pelatih Timnas Usia 23 tahun. Melalui wawancara dengan Radio Elshinta minggu yang yang lalu, dan disiarkan berulang ulang, RD menyampaikan beberapa kejadian yang menurut kesimpulan saya adalah alasan yang lebih kuat dibanding dengan alasan kegagalan mendapatkan medali emas dalam Sea Games.
Kepada Radio Elshinta RD mengatakan bahwa dia sempat furstasi dan mau mengundurkan diri pada persiapan menjelang pertandingan Timnas dengan LA Galaxy pada tanggal 30 Nopember kemarin. Ketika mau memilih pemain untuk melawan LA Galaxy ada orang yang mengatakan supaya RD tidak memilih pemain yang berasal dari klub dibawan naungan ISL. Padahal banyak pemain nasional baik senion maupun yang masuk dalam Timnas usia 23 tahun yang berasal dari klub yang berada di ISL. Kepada yang meminta itu RD sempat mengatakan pendiriannya, bahkan mengancam mau mundur dan tidak mau menangani kalau asal pemain dibeda bedakan yang dari ISL atau yang dari IPL.
Sumber Foto : Olah raga.Kompasiana.Com
Namun beberapa waktu kemudian RD mendapat sms dari Djohar Arifin sang ketua umum PSSI supaya RD mengambil pemain dari mana saja. RD diminta untuk tidak menghiraukan permintaan macam macam yang disampaikan oleh pengurus PSSI yang lain.
Penjelasan SMS dari Ketua Umum inilah yang membuat RD kembali meneruskan tanggung jawabnya untuk memilih dan melatih Timnas (senior dan usia 23 tahun) melawan LA Galaxy, yang hasilnya sangat mengejutkan LA Galaxy sendiri.
Jelas sudah bahwa kemunduran RD dari pelatih Timnas usia 23 tahun bukan karena kegagalan mendapatkan medali emas di Sea Games, namun karena kekisruhan di tubuh PSSI sendiri yang digerogoti dari dalam.
Di Media sekarang ramai diperbincangkan siapa pengganti Rahmad Darmawan. Beberapa nama muncul antara lain Widodo Cahyo Putro, Aji Santoso dan Nil Maizar. Mengganti pelatih bukanlah substansi masalah PSSI saat ini. Bisa saja dikendalikan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Masalahnya adalah kekuatan Visi PSSI serta komitmen semua pengurus PSSI sendiri. Ah nampaknya makin kacau PSSI dengan dijalankannya RASN, Rapat Akbar Sepak Bola Nasional.
Komentar