Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend Leo Siegers SIP, meninjau persiapan kunjungan Presiden Dr Susilo Bambang Yudhoyono di kam pengungsi Sinabung di Jambur Sempakata, Jambur Tuah Lopati dan Pusat Informasi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo, Minggu (5/9) siang. Leo didampingi Dandim 0205/Tanah Karo Letkol M Simorangkir, melihat dari dekat kondisi di kam penampungan dan persiapan panitia bencana alam di Kabanjahe. Dengan seksama Pangdam meminta data dan kondisi semua pihak menata, mengelola dan melayani semua pengungsi.
Kunjungan Pangdam itu, diterima Sekdakab Karo Makmur Ginting di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo didampingi Kadis Infokom Drs Perdana Sebayang bersama staf dan tim koordinasi. Dalam paparannya Makmur Ginting menyatakan telah siap menerima kunjungan Presiden RI Dr Susilo Bambang Yudhoyono di Kabanjahe. Dalam persiapan pengamanan dan informasi tentang kondisi Sinabung serta situasi di seluruh kam pengungsi, Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Agung Prasetiyoko, SH MH melaporkan kondisi Kamtibmas yang sangat kondusif. Puluhan aparat Polisi sejak Jumat lalu awal meletusnya Sinabung telah penuh mengamankan kam pengungsian dan sekitar 15 desa sekitar Sinabung. Diperoleh informasi hampir tidak ada gangguan Kamtibmas pada sekitar 8 titik kam pengungsi dan sekitar desa kawasan Sinabung, belum ada kasus pencurian dan lainnya.
Bupati Karo DD Sinulingga sejak kedatangan Pangdam hingga pulang ke Medan tidak tampak di Pendopo dan di kam pengungsi.Berita di atas saya kutip dari Berita Utama Harian SIB On Line edisi Hari SeneIn, 6 September 2010. Menarik sekali untuk disimak karena menyiratkan beberapa hal terutama dari Teori Kepemimpinan. Ketidak hadiran Bupati dalam menerima kunjungan Pangdam dari satu sisi dari teori kepemimpinan adalah suatu pendelegasian pekerjaan dan tanggung jawab. Dalam berita ini dikatakan bahwa yang menerima dan menjelaskan persiapan dan menjawab pertanyaan adalah Sekretaris Daerah, Makmur Ginting. Bagi Sekda, tentu hal ini adalah suatu proses pembelajaran yang sangat penting dah hasilnya pasti pelompatan kepercayaan diri dan juga pengalaman kepemimpinan.
Sedangkan bagi Bupati Sendiri, pendelegasian yang dia lakukan berkaitan dengan kemungkinan beberapa hal; karena pada saat yang sama dia berada di suatu tempat yang lain dimana makna keberadaan dirinya sangat penting, atau kemungkinan kedua karena ada hal yang tak terelakkan yang harus dilakukan, misalnya beristirahat karena ada gangguan kesehatan. Kita harap saat Kunjungan SBY, Presiden RI Pak Bupati ada ditengah-tengah masyarakat. Apapun alasannya beliau harus ada, dan kalau pada momen itU tidak ada, maka tiada alasan yang layak dijadikan alasan.
Komentar