Pengantar
Di hari kelima pasca pengungsian masyarakat dari beberapa desa di kaki gunung Sinabung, Team Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung GBKP tetap bekerja semaksimal mungkin dalam rangka meringankan beban para pengungsi. Bantuan logistik dari masayarakat, LSM, Lembaga Gereja masih terus mengalir baik secara langsung maupun melalui team. Team GBKP mengapresiasi serta mengucapkan trimakasih sebesar-besarnya atas solidaritas dari semua pihak.
Berikut kami memberikan informasi yang berkembang hari ini.
KONDISI PENGUNGSI
• Hampir seluruh pengungsi ditempatkan di “Jambur” (Ruang pertemuan terbuka). Hanya sebagian kecil yang berada di ruangan tertutup antara lain di Gedung KA/KR (Sekolah Minggu) GBKP Katepul; Kabanjahe Kota; KWK Berastagi; Kantor Klasis GBKP Kabanjahe. Udara yang cukup dingin disertai dengan beban mental para pengungsi menyebabkan banyak pengungsi mengalami gangguan kesehatan. Berdasarkan pantauan di RSU Kabanjahe dan di Posko-posko kesehatan yang dilayani beberapa Lembaga Kesehatan terjadi peningkatan jumlah pengungsi yang berobat.
Team Penanggulangan Bencana GBKP dan Moderamen dalam pertemuan pimpinan agama & Bupati Kab. Karo di Pendopo Bupati tanggal 30 Agustus 2010, pukul 20.30 – 21.30 WIB, telah mengajukan permintaan agar seluruh pengungsi yang berada di jambur dipindahkan ke gedung-gedung Gereja atau Rumah Ibadah, namun kurang mendapat respons positif dari Bupati. Malah secara tegas beliau meminta agar Gereja jangan lagi menawarkan hal tersebut. Perlu direspons lebih serius.
Pada kesempatan tersebut juga Bupati diingatkan Moderamen agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untuk Pengungsi yang sudah masuk ke Pemerintah kabupaten Karo. Bantuan tersebut agar disalurkan ke tempat pengungsian. Team juga mengingatkan bahwa berdasarkan informasi lapangan, salah satu tempat pengungsian yang jumlahnya cukup besar yaitu di Tigabinanga 2200 orang, sampai tgl 30 Agustus 2010 malam, masyarakat belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah. Peranserta dan kehadiran Camat sangat minim. Seluruh kebutuhan para pengungsi sejak tanggal 28 – 30 Agustus ditanggulangi oleh masyarakat setempat , gereja, Team Penanggulangan Bencana GBKP serta masyarakat Tigabinanga yang tinggal di luar. Mungkin juga ada tempat lain yang mengalami hal yang sama.
Berdasarkan informasi dari kordinator lapangan di Tigabinanga, Pdt.P.Pardis Ginting, akhirnya Pemkab Karo mengirimkan bantuan beras pada tanggal 30 Agustus 2010 pukul 00 WIB dinihari. Dan hari ini 31 Agustus 2010 Bupati dan rombongan mengadakan kunjungan ke tempat pengungsian di Tigabinanga.
• Up date harian tentang informasi situasi terakhir Gunung Sinabung kepada para pengungsi sangat minim, menyebabkan timbulnya keresahan pada pengungsi. Informasi lewat Media elektronik hampir tidak dapat diakses Pengungsi. Sepanjang yang diketahui Team Penanggulangan GBKP para pengungsi yang bisa mengakses informasi lewat TV hanya pengungsi yang berada di Pasar Tigabinanga Kec. Tigabinanga (2200 orang). Atas inisiatif masyarakat setempat dan kontak person GBKP Pdt Peken Pardis br Ginting , mereka menempatkan TV di lokasi pengungsian. Sebahagian kecil lainnya membaca lewat media cetak.
• Untuk kebutuhan makanan dan kebutuhan lainnya, hari ini tgl 31 Agustus 2010, Team Penanggulangan Bencana GBKP telah mendistribusikan bahan pangan seluruh pengungsi yang berada di 17 titik Pengungsian; serta mendistribusikan Masker, Keperluan mandi; Makanan & Keperluan Balita di beberapa titik Pengungsi.
• Masalah kebersihan dan MCK : Bagi pengungsi yang berada di “Jambur” merasa sangat prihatin dengan sangat minimnya fasilitas kamar mandi. Hanya di beberapa lokasi, ada dibangun MCK tambahan. Jika kondisi ini terus berlangsung ada kekuatiran menimbulkan penyakit baru.
• Para pengungsi tidur dengan beralaskan tikar seadanya, di sebagian tempat disediakan sleepingbad. Selimut dan baju hangat belum merata.
• Moderamen GBKP yaitu Pdt MP Barus MTh (Ketua Umum); Pdt Simon Tarigan STh (Sekretaris Umum); Pdt Erik Barus DTh (Kabid Koinonia); Pdt. Agustinus Purba (Kabid Diakonia); Pt Ananta Purba (Wakil Sekretaris) hari ini mengadakan kunjungan ke Posko-posko Pengungsi di beberapa lokasi antara lain : Kutabuluh; Siabang-abang; Perbesi; Tigabinanga; Singgamanik; Kutambaru; Kantor Klasis Kabanjahe. Response dari para pengungsi sangat positif, merasa dikuatkan.
• Para Kordinator Posko pengungsi di luar Kota Kabanjahe & Berastagi pada umumnya para Pendeta, tidak pernah mengenal lelah, penuh kesetiaan mendampingi dan menguatkan seluruh pengungsi.
PERAN SERTA GBKP :
• Bantuan Kemanusiaan :
Sampai hari ini, peran serta Jemaat GBKP dalam bentuk bantuan dana, natura dan tenaga cukup tinggi, baik secara pribadi maupun institusi (Data terlampir). Data yang kami siapkan adalah data yang terekam di dua Posko saja. Data dari Posko lainnya akan diupayakan juga sesudah mendapat informasi dari daerah-daerah pengungsian.
Pada umumnya, di tempat-tempat pengungsian, jemaat GBKP bekerjasama erat dengan masyarakat setempat untuk menangani seluruh pengungsi. Swadaya masyarakat lokal sangat besar dan penuh antusias. Bantuan tersebut diberikan kepada seluruh penguingsi tanpa membedakan suku dan agama. Bagi yang beragama muslim, diberi kesempatan untuk tetap melakukan ibadah puasa.
• Komisi Perempuan (Moria)
Komisi Perempuan (MORIA) GBKP menggorganisir anggotanya secara bergantian (per sektor; per Jemaat) untuk membantu hampir di seluruh Posko pengungsian, antara lain di wilayah Klasis Kabanjahe; Kabanjahe Tigapanah; Tigabinanga; Sinabun. (Daftar menyusul).
• Pemuda (Permata)
Pemuda (PERMATA) GBKP mengambil peran di bidang relawan. Pengurus Pusat PERMATA menjadi kordinator relawan. Kemarin dan hari ini jumlah relawan yang dikirim ke tempat pengungsian berjumlah 70 orang dari berbagai lembaga yaitu : GBKP Klasis Berastagi; GBKP Tigabaru; GBKP Klasis Tigabinanga; GBKP Bukit, GBKP Sampun; Team PI GBKP Klasis Jakarta Banten; GMKI; STMIK. (Data terlampir).
Disamping itu PERMATA GBKP banyak yang telah menjadi anggota TAGANA/ASIGANA GBKP kerjasama dengan Dinas Sosial, terjun langsung ke seluruh Posko Pengungsian.
• Pelayanan Anak (KA/KR)
Sejak tanggal 30 Agustus 2010, Pelayanan Anak (KA/KR) GBKP ikut ambil bagian dalam kegiatan Anak Ceria / Peduli Anak. Hari ini, ada 86 orang Guru KA/KR (Sekolah Minggu); Pemuda; Remaja menjadi relawan di 9 (sembilan) Posko Pengungsian yaitu di Jambur : Tuah Lohpati, Lige, Adil Makmur, Dalihan Natolu, Sempa Kata; Guru Pulungan; Jamburta Ras Berastagi; Kantor Klasis Kabanjahe; Gedung KA/KR Jl. Katepul.
Mereka melakukan kegiatan “trauma healing” bagi anak-anak pengungsi dengan berbagai kegiatan. Dari kesembilan Posko tersebut, diperkirakan hadir 1380 orang anak dari berbagai suku dan agama (Data & Evaluasi terlampir). Menurut rencana, besok mereka akan mengadakan kegiatan serupa di luar wilayah Kabanjahe. Seluruh kegiatan ini dikordinir langsung oleh Pengurus Pusat KA/KR (Sekolah Minggu) GBKP bekerjasama dengan Pengurus Klasis dan Jemaat.
• Yayasan Kesehatan GBKP (YAKES GBKP)
Yayasan Kesehatan GBKP dibawah kordinasi Dr Srimawati Sembiring telah mendirikan Posko Pelayanan kesehatan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan RSU Bina Kasih.
JEJARING :
Team Penanggulangan Bencana GBKP juga mendapat dukungan dan bantuan dari beberapa pihak yang sungguh berarti bagi seluruh pengungsi. Moderamen GBKP sangat mengapresiasi keterlibatan mereka.. Beberapa lembaga yang telah berpartisipasi dalam bentuk tenaga; dana; natura dan yang menyatakan akan ikut berpartisipasi antara lain PGI, PELKESI, PMI, UEM, RSU BINA KASIH, UNIVERSITAS QUALITY, GKPS, CWS, M21;STMIK NEUMAN ; GMKI; YTBI)
KEBUTUHAN PENGUNGSI
Bagi pengungsi yang tinggal di “Jambur” sangat membutuhkan tenda penutup “Jambur”; selimut; baju hangat, keperluan mandi; kebutuhan anak; makanan dan minuman bayi. Demikian juga membutuhkan penambahan MCK di beberapa “Jambur”.
Pengungsi juga membutuhkan informasi yang seakurat mungkin dari Pemerintah tentang perkembangan aktivitas Gunung Sinabung, sehingga ada gambaran yang jelas tentang keberadaan mereka di lokasi pengungsi.
PENUTUP
Pukul 18.00 WIB hari ini kami mendapat informasi bahwa pengungsi yang berada di desa Merek telah meninggalkan lokasi dan kembali ke kampung asal mereka, dengan catatan akan kembali lagi ke Desa Merek jika keadaan tidak memungkinkan.
Ada kerinduan Moderamen GBKP juga pengungsi agar kepala Negara Presiden RI Bapak SBY bisa mengunjungi mereka sebagai tanda solidaritas dan keberpihakan terhadap pengungsi. Kelihatannya kalau masyarakat karo dan GBKP tidak gigih, kemungkinannya sangat kecil Bpk SBY hadir. Hal ini dikuatkan dengan respons Bupati Karo ketika bertemu kemarin tgl 30 di Pendopo Bupati. Bupati mengatakan bahwa kehadiran Presiden akan mengganggu APBD, oleh sebab itu Bupati hanya minta sumbangan SELIMUT dari Bapak Presiden. Semoga ulasan berita di Media Indonesia terbitan hari ini ada dampaknya.
Team penanggulangan bencana GBKP mengharapkan partisipasi seluruh Jemaat GBKP serta masyarakat luas untuk terus memberi dukungan bagi saudara kita yang saat ini mengalami penderitaan. Kita perlu mengantisipasi kemungkinan yang terjadi pasca bencana Gn Sinabung; ketika mereka kembali ke desa masing-masing. Ada persoalan lain yang masih harus kita selesaikan bersama; tentang mata pencaharian mereka; pertanian mereka; ternak mereka dan kehidupan mereka sendiri.
Demikian informasi ini disampaikan semoga bermanfaat.
Salam dan Tuhan memberkati.
Kabanjahe, 31 Agustus 2010
TEAM PENANGGULANGAN BENCANA Gn SINABUNG GBKP
Kordinator Umum Sekretaris
(Pdt Agsutinus Purba ) (Pdt Rosmalia Barus)
Komentar
dan bagi saudra tim penangulangan bencana gunung sinabung, jangan letih membatu saudara kita dn jangn menyerah. kasihi lah mereka seperti TUHAN YESUS mengasihi kita. tuhan simasu-masu kena krina JBLU ^^_^^ BY : AYU_NANGIN