Nas : Nehemia 7 :
61 – 73
Thema : Ieteh Ras
Sisuratken Min / Diketahui dan Situliskan Lah
1. Fakta dalam Nehemia 7:61-73
Berikut adalah beberapa fakta penting yang dicatat dalam
perikop ini:
- Ada
keluarga yang tidak bisa menunjukkan silsilah mereka
- Beberapa
kelompok yang kembali dari pembuangan di Babel tidak dapat membuktikan
garis keturunan mereka, termasuk beberapa imam yang tidak tercatat dalam
silsilah.
- Mereka
dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam.
- Menunggu
imam dengan Urim dan Tumim
- Kepala
daerah memutuskan bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha
kudus sampai ada imam yang menggunakan Urim dan Tumim untuk menentukan
kehendak Tuhan.
- Jumlah
orang yang kembali ke Yerusalem
- 42.360
orang yang kembali, di luar 7.337 budak laki-laki dan perempuan serta 245
penyanyi.
- Mereka
membawa banyak hewan ternak: 736 kuda, 245 bagal, 435 unta, dan 6.720
keledai.
- Persembahan
dan sumbangan untuk pekerjaan Tuhan
- Kepala
daerah memberikan 1.000 dirham emas, 50 bokor penyiraman, dan 530 kemeja
imam.
- Beberapa
kepala kaum keluarga memberikan 20.000 dirham emas dan 2.200 mina perak.
- Orang-orang
lain juga memberikan persembahan emas, perak, dan pakaian untuk imam.

2. Arti dan Makna Teologis
A. Identitas dan Keabsahan dalam Pelayanan
- Identitas
dan keturunan sangat penting dalam kepemimpinan rohani pada zaman
Perjanjian Lama. Imam harus bisa membuktikan garis keturunan mereka,
karena mereka bertanggung jawab atas pelayanan di Bait Allah.
- Tidak
semua orang yang ingin melayani otomatis memenuhi syarat; harus ada
standar ilahi yang ditegakkan.
📌 Makna Teologis:
- Panggilan
dan identitas rohani harus jelas dalam pelayanan gereja. Saat ini, Tuhan
tidak memilih orang berdasarkan garis keturunan, tetapi berdasarkan panggilan
dan pengurapan-Nya.
- Kebersihan
hati dan kelayakan rohani lebih penting daripada faktor keturunan fisik
dalam pelayanan gerejawi saat ini.
B. Urim dan Tumim: Mencari Kehendak Tuhan dalam Keputusan
- Dalam
Perjanjian Lama, Urim dan Tumim digunakan untuk mencari petunjuk Tuhan
dalam pengambilan keputusan.
- Mereka
yang tidak bisa menunjukkan garis keturunan mereka harus menunggu
kepastian dari Tuhan melalui imam.
📌 Makna Teologis:
- Keputusan
besar dalam gereja dan kehidupan harus diambil berdasarkan kehendak Tuhan,
bukan hanya pertimbangan manusiawi.
- Tuhan
memimpin umat-Nya melalui pimpinan rohani dan hikmat-Nya.
C. Keterlibatan Seluruh Jemaat dalam Pekerjaan Tuhan
- Semua
jemaat, termasuk kepala keluarga, pemimpin, dan rakyat biasa, terlibat
dalam memberikan sumbangan bagi pekerjaan Tuhan.
- Kepala
daerah, kepala kaum keluarga, dan seluruh jemaat berkontribusi secara sukarela
untuk pembangunan kembali Yerusalem.
📌 Makna Teologis:
- Pekerjaan
Tuhan adalah tanggung jawab seluruh umat, bukan hanya para pemimpin.
- Memberi
untuk pekerjaan Tuhan adalah bentuk ibadah, komitmen, dan rasa syukur
kepada Tuhan.
3. Relevansi Perikop Ini dengan Situasi Saat Ini
Nehemia 7:61-73 mengandung prinsip-prinsip yang masih sangat
relevan dengan kehidupan gereja dan umat Tuhan saat ini:
- Identitas
Rohani dan Kelayakan dalam Pelayanan
- Banyak
orang ingin melayani di gereja, tetapi tidak semua memiliki panggilan dan
kesiapan rohani yang benar.
- Seperti
di zaman Nehemia, gereja saat ini perlu memastikan bahwa pelayan Tuhan
memiliki hati yang bersih, iman yang teguh, dan kesiapan spiritual yang
cukup.
- Menentukan
Kehendak Tuhan dalam Keputusan Besar
- Seperti
Urim dan Tumim, gereja saat ini harus mencari kehendak Tuhan melalui doa,
firman Tuhan, dan hikmat rohani sebelum mengambil keputusan besar.
- Ini
berlaku dalam pemilihan pemimpin gereja, pengambilan keputusan strategis,
dan kehidupan pribadi jemaat.
- Keterlibatan
Jemaat dalam Pelayanan dan Keuangan Gereja
- Pembangunan
gereja membutuhkan keterlibatan semua pihak, bukan hanya pemimpin atau
jemaat tertentu.
- Jemaat
harus memiliki kesadaran bahwa pelayanan gereja membutuhkan kontribusi
waktu, tenaga, dan sumber daya.
4. Implementasi untuk Warga GBKP Saat Ini
Berikut adalah beberapa implementasi yang dapat diterapkan
di GBKP berdasarkan prinsip-prinsip dalam Nehemia 7:61-73:
A. Menegakkan Standar Kepemimpinan Gereja
✅ Memastikan bahwa pemimpin
gereja (pendeta, pertua, diaken) memiliki panggilan yang jelas dan kesiapan rohani.
✅
Meningkatkan proses seleksi dan pembinaan bagi presbiter, sehingga hanya mereka
yang siap secara rohani dan mental yang ditahbiskan.
B. Mencari Kehendak Tuhan dalam Pengambilan Keputusan
✅ Setiap keputusan besar dalam
GBKP harus didasarkan pada doa, hikmat Tuhan, dan bimbingan Roh Kudus.
✅
Pelatihan bagi pemimpin gereja tentang kepemimpinan rohani, doa strategis, dan
pengambilan keputusan berdasarkan firman Tuhan.
C. Menggerakkan Jemaat untuk Aktif dalam Pelayanan
✅ Menumbuhkan budaya bahwa pekerjaan
gereja bukan hanya tanggung jawab pendeta, tetapi seluruh jemaat.
✅
Mendorong jemaat untuk terlibat dalam pelayanan sosial, pendidikan, dan
pembangunan gereja.
D. Mendorong Budaya Memberi dengan Sukarela
✅ GBKP dapat mengadakan program
donasi dan persembahan yang lebih transparan, sehingga jemaat memahami
pentingnya memberi untuk pekerjaan Tuhan.
✅
Mengedukasi jemaat tentang prinsip alkitabiah dalam memberi (2 Korintus 9:7:
Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita).
Kesimpulan
- Nehemia
7:61-73 menekankan pentingnya identitas rohani, kehendak Tuhan dalam
keputusan, dan keterlibatan jemaat dalam pelayanan gereja.
- Gereja
harus memiliki standar dalam memilih pemimpin dan mencari petunjuk Tuhan
dalam pengambilan keputusan besar.
- Pelayanan
gereja bukan hanya tugas pemimpin, tetapi tanggung jawab bersama seluruh
jemaat.
- GBKP
dapat menerapkan prinsip ini dengan menegakkan kepemimpinan yang kuat,
membangun keterlibatan jemaat, dan mengedukasi pentingnya memberi untuk pekerjaan
Tuhan.
Nehemia 7 memberikan gambaran bahwa kebangunan rohani dan
pemulihan gereja tidak hanya bergantung pada segelintir orang, tetapi
membutuhkan sinergi seluruh umat Tuhan.
Komentar