Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Februari 2025

Gambar
  Sermon Berdasarkan 1 Timotius 6:20-21 Thema: Kep-kep Alu Mehuli – Jagalah dengan Baik Pendahuluan Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, dalam perjalanan kehidupan kita, kita sering kali dihadapkan pada tantangan untuk tetap teguh dalam iman dan nilai-nilai yang telah dipercayakan kepada kita. Dalam 1 Timotius 6:20-21 , Rasul Paulus memberikan peringatan dan nasihat penting kepada Timotius, seorang pemimpin muda dalam gereja, agar menjaga apa yang telah dipercayakan kepadanya . Paulus menekankan pentingnya kesetiaan dalam iman, menjauhi perdebatan yang tidak membangun, dan waspada terhadap ajaran yang menyimpang . Nasihat ini tidak hanya relevan bagi Timotius pada zamannya, tetapi juga bagi kita di zaman sekarang. Oleh karena itu, tema kita hari ini adalah “Kep-kep Alu Mehuli – Jagalah dengan Baik” . Seperti seorang penjaga yang bertanggung jawab atas harta yang berharga, kita dipanggil untuk menjaga iman dan ajaran yang benar agar tidak tersesat dalam ajaran-ajaran yang menyesatka...

Catatan Tambahan PJJ 2 – 8 Feburari 2025

 Nas : Nehemia 7 : 61 – 73

Thema : Ieteh Ras Sisuratken Min / Diketahui dan Situliskan Lah

 

1. Fakta dalam Nehemia 7:61-73

Berikut adalah beberapa fakta penting yang dicatat dalam perikop ini:

  1. Ada keluarga yang tidak bisa menunjukkan silsilah mereka
    • Beberapa kelompok yang kembali dari pembuangan di Babel tidak dapat membuktikan garis keturunan mereka, termasuk beberapa imam yang tidak tercatat dalam silsilah.
    • Mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam.
  2. Menunggu imam dengan Urim dan Tumim
    • Kepala daerah memutuskan bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus sampai ada imam yang menggunakan Urim dan Tumim untuk menentukan kehendak Tuhan.
  3. Jumlah orang yang kembali ke Yerusalem
    • 42.360 orang yang kembali, di luar 7.337 budak laki-laki dan perempuan serta 245 penyanyi.
    • Mereka membawa banyak hewan ternak: 736 kuda, 245 bagal, 435 unta, dan 6.720 keledai.
  4. Persembahan dan sumbangan untuk pekerjaan Tuhan
    • Kepala daerah memberikan 1.000 dirham emas, 50 bokor penyiraman, dan 530 kemeja imam.
    • Beberapa kepala kaum keluarga memberikan 20.000 dirham emas dan 2.200 mina perak.
    • Orang-orang lain juga memberikan persembahan emas, perak, dan pakaian untuk imam.

 


2. Arti dan Makna Teologis

A. Identitas dan Keabsahan dalam Pelayanan

  • Identitas dan keturunan sangat penting dalam kepemimpinan rohani pada zaman Perjanjian Lama. Imam harus bisa membuktikan garis keturunan mereka, karena mereka bertanggung jawab atas pelayanan di Bait Allah.
  • Tidak semua orang yang ingin melayani otomatis memenuhi syarat; harus ada standar ilahi yang ditegakkan.

📌 Makna Teologis:

  • Panggilan dan identitas rohani harus jelas dalam pelayanan gereja. Saat ini, Tuhan tidak memilih orang berdasarkan garis keturunan, tetapi berdasarkan panggilan dan pengurapan-Nya.
  • Kebersihan hati dan kelayakan rohani lebih penting daripada faktor keturunan fisik dalam pelayanan gerejawi saat ini.

B. Urim dan Tumim: Mencari Kehendak Tuhan dalam Keputusan

  • Dalam Perjanjian Lama, Urim dan Tumim digunakan untuk mencari petunjuk Tuhan dalam pengambilan keputusan.
  • Mereka yang tidak bisa menunjukkan garis keturunan mereka harus menunggu kepastian dari Tuhan melalui imam.

📌 Makna Teologis:

  • Keputusan besar dalam gereja dan kehidupan harus diambil berdasarkan kehendak Tuhan, bukan hanya pertimbangan manusiawi.
  • Tuhan memimpin umat-Nya melalui pimpinan rohani dan hikmat-Nya.

C. Keterlibatan Seluruh Jemaat dalam Pekerjaan Tuhan

  • Semua jemaat, termasuk kepala keluarga, pemimpin, dan rakyat biasa, terlibat dalam memberikan sumbangan bagi pekerjaan Tuhan.
  • Kepala daerah, kepala kaum keluarga, dan seluruh jemaat berkontribusi secara sukarela untuk pembangunan kembali Yerusalem.

📌 Makna Teologis:

  • Pekerjaan Tuhan adalah tanggung jawab seluruh umat, bukan hanya para pemimpin.
  • Memberi untuk pekerjaan Tuhan adalah bentuk ibadah, komitmen, dan rasa syukur kepada Tuhan.

 

3. Relevansi Perikop Ini dengan Situasi Saat Ini

Nehemia 7:61-73 mengandung prinsip-prinsip yang masih sangat relevan dengan kehidupan gereja dan umat Tuhan saat ini:

  1. Identitas Rohani dan Kelayakan dalam Pelayanan
    • Banyak orang ingin melayani di gereja, tetapi tidak semua memiliki panggilan dan kesiapan rohani yang benar.
    • Seperti di zaman Nehemia, gereja saat ini perlu memastikan bahwa pelayan Tuhan memiliki hati yang bersih, iman yang teguh, dan kesiapan spiritual yang cukup.
  2. Menentukan Kehendak Tuhan dalam Keputusan Besar
    • Seperti Urim dan Tumim, gereja saat ini harus mencari kehendak Tuhan melalui doa, firman Tuhan, dan hikmat rohani sebelum mengambil keputusan besar.
    • Ini berlaku dalam pemilihan pemimpin gereja, pengambilan keputusan strategis, dan kehidupan pribadi jemaat.
  3. Keterlibatan Jemaat dalam Pelayanan dan Keuangan Gereja
    • Pembangunan gereja membutuhkan keterlibatan semua pihak, bukan hanya pemimpin atau jemaat tertentu.
    • Jemaat harus memiliki kesadaran bahwa pelayanan gereja membutuhkan kontribusi waktu, tenaga, dan sumber daya.

4. Implementasi untuk Warga GBKP Saat Ini

Berikut adalah beberapa implementasi yang dapat diterapkan di GBKP berdasarkan prinsip-prinsip dalam Nehemia 7:61-73:

A. Menegakkan Standar Kepemimpinan Gereja

Memastikan bahwa pemimpin gereja (pendeta, pertua, diaken) memiliki panggilan yang jelas dan kesiapan rohani.
Meningkatkan proses seleksi dan pembinaan bagi presbiter, sehingga hanya mereka yang siap secara rohani dan mental yang ditahbiskan.

B. Mencari Kehendak Tuhan dalam Pengambilan Keputusan

Setiap keputusan besar dalam GBKP harus didasarkan pada doa, hikmat Tuhan, dan bimbingan Roh Kudus.
Pelatihan bagi pemimpin gereja tentang kepemimpinan rohani, doa strategis, dan pengambilan keputusan berdasarkan firman Tuhan.

C. Menggerakkan Jemaat untuk Aktif dalam Pelayanan

Menumbuhkan budaya bahwa pekerjaan gereja bukan hanya tanggung jawab pendeta, tetapi seluruh jemaat.
Mendorong jemaat untuk terlibat dalam pelayanan sosial, pendidikan, dan pembangunan gereja.

D. Mendorong Budaya Memberi dengan Sukarela

GBKP dapat mengadakan program donasi dan persembahan yang lebih transparan, sehingga jemaat memahami pentingnya memberi untuk pekerjaan Tuhan.
Mengedukasi jemaat tentang prinsip alkitabiah dalam memberi (2 Korintus 9:7: Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita).


Kesimpulan

  1. Nehemia 7:61-73 menekankan pentingnya identitas rohani, kehendak Tuhan dalam keputusan, dan keterlibatan jemaat dalam pelayanan gereja.
  2. Gereja harus memiliki standar dalam memilih pemimpin dan mencari petunjuk Tuhan dalam pengambilan keputusan besar.
  3. Pelayanan gereja bukan hanya tugas pemimpin, tetapi tanggung jawab bersama seluruh jemaat.
  4. GBKP dapat menerapkan prinsip ini dengan menegakkan kepemimpinan yang kuat, membangun keterlibatan jemaat, dan mengedukasi pentingnya memberi untuk pekerjaan Tuhan.

Nehemia 7 memberikan gambaran bahwa kebangunan rohani dan pemulihan gereja tidak hanya bergantung pada segelintir orang, tetapi membutuhkan sinergi seluruh umat Tuhan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024