Featured Post

Catatan Tambahan Khotbah 29 Juni 2025

Gambar
  Thema : Mengasihi Semua Manusia  (Keleng Ate Man Kerina Jelma ) Nas : 1 Tesalonika 3:11–13 (TB) Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya. Pengantar Dalam dunia yang semakin terpecah oleh perbedaan—baik agama, budaya, politik, maupun etnis—panggilan Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika untuk mengasihi semua orang menjadi pesan kenabian yang sangat relevan. Kasih bukan hanya untuk sesama orang percaya, melainkan juga kepada semua manusia tanpa syarat. Inilah panggilan gereja masa kini: menjadi komunitas yang inklusif, kudus, dan penuh kasih. Fakta 1. Paulus berdoa kepada Allah dan Yesus Kristus agar...

Catatan Tambahan PJJ 23 Februari - 1 Maret 2025

 

SANGGUP MELIHAT DAN MENERIMA PERBEDAAN
Sermon Berdasarkan Lukas 10:38-42

I. Fakta

  1. Yesus dan murid-murid-Nya diterima oleh seorang perempuan bernama Marta di rumahnya. Marta memiliki saudara bernama Maria, dan Maria memilih untuk duduk di dekat kaki Yesus serta mendengarkan perkataan-Nya.
  2. Sementara itu, Marta sibuk melayani Yesus. Ia merasa terbebani karena Maria tidak membantunya, lalu ia meminta Yesus untuk menyuruh Maria membantu pekerjaannya.
  3. Yesus menjawab Marta dengan lembut, menyatakan bahwa Marta kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu yang benar-benar perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil darinya.

II. Arti dan Makna Teologis
Perikop ini mengajarkan tentang dua bentuk respon terhadap kehadiran Yesus: kesibukan dalam melayani (Marta) dan persekutuan yang mendalam dengan Yesus (Maria). Marta melambangkan pelayanan aktif yang sering kali membuat seseorang terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga kehilangan fokus pada hal yang lebih esensial. Sementara itu, Maria melambangkan pencarian akan firman Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupan beriman.

Yesus tidak mengecilkan pelayanan Marta, tetapi Ia menegaskan bahwa mendengarkan firman Tuhan dan membangun hubungan yang intim dengan-Nya adalah bagian yang terbaik. Sikap Maria menunjukkan bahwa hidup beriman harus didasarkan pada persekutuan dengan Tuhan, bukan hanya pada aktivitas luar semata (bdk. Mazmur 27:4, Yohanes 6:63).



III. Relevansi dengan Kondisi Saat Ini
Dalam kehidupan modern, banyak orang terjebak dalam kesibukan pekerjaan, pelayanan, atau tugas harian sehingga mereka kehilangan momen untuk bersekutu dengan Tuhan. Banyak orang Kristen lebih mementingkan aktivitas gerejawi dibandingkan dengan pertumbuhan rohani pribadi.

Perbedaan sikap Marta dan Maria juga mencerminkan perbedaan prioritas dalam keluarga, gereja, dan masyarakat. Ada yang lebih berorientasi pada aktivitas fisik dan ada yang lebih fokus pada pertumbuhan spiritual. Konflik bisa terjadi jika tidak ada pemahaman dan penerimaan terhadap perbedaan ini. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk seimbang antara pelayanan dan persekutuan dengan Tuhan.

IV. Implementasi dalam Kehidupan Pribadi dan Keluarga

  1. Menyeimbangkan antara kesibukan dan persekutuan dengan Tuhan

    • Menyediakan waktu khusus untuk membaca Alkitab, berdoa, dan merenungkan firman Tuhan di tengah kesibukan harian (Mazmur 1:2).
    • Tidak hanya aktif dalam pelayanan gereja, tetapi juga menjaga kualitas hubungan pribadi dengan Tuhan.
  2. Menerima dan menghargai perbedaan dalam keluarga dan komunitas

    • Menghormati anggota keluarga atau rekan yang memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan iman mereka.
    • Menghindari sikap menghakimi, seperti yang dilakukan Marta terhadap Maria, dan belajar memahami bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang berbeda dalam setiap orang.
  3. Menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupan

    • Dalam pengambilan keputusan, mempertimbangkan apakah itu mendekatkan diri kepada Tuhan atau menjauhkan diri dari-Nya (Matius 6:33).
    • Mengajarkan nilai-nilai rohani kepada anak-anak dan keluarga agar mereka tidak hanya tumbuh dalam kegiatan tetapi juga dalam iman yang sejati.

Kesimpulan
Perikop ini mengajarkan kita bahwa menerima perbedaan adalah bagian penting dalam kehidupan iman. Marta dan Maria menunjukkan dua pendekatan yang berbeda, dan Yesus menegaskan bahwa yang utama adalah memiliki hubungan yang erat dengan-Nya. Di tengah kesibukan dunia modern, kita diajak untuk tidak hanya aktif dalam pelayanan, tetapi juga tetap berakar dalam firman Tuhan. Dengan demikian, kita dapat hidup seimbang dan mampu menghargai perbedaan di antara kita.

Referensi:

  • Alkitab Terjemahan Baru (TB)
  • Barclay, William. The Gospel of Luke. Edinburgh: Saint Andrew Press, 2001.
  • Carson, D. A. Jesus and His Friends: Studies in Luke’s Gospel. Grand Rapids: Baker Academic, 2010.
  • Hendriksen, William. Exposition of the Gospel According to Luke. Grand Rapids: Baker Book House, 1978.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025