Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Maret 2025

SANGGUP MELIHAT DAN MENERIMA PERBEDAAN
Sermon Berdasarkan Lukas 10:38-42
I. Fakta
II. Arti dan Makna Teologis
Perikop ini mengajarkan tentang dua bentuk respon terhadap kehadiran Yesus: kesibukan dalam melayani (Marta) dan persekutuan yang mendalam dengan Yesus (Maria). Marta melambangkan pelayanan aktif yang sering kali membuat seseorang terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga kehilangan fokus pada hal yang lebih esensial. Sementara itu, Maria melambangkan pencarian akan firman Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupan beriman.
Yesus tidak mengecilkan pelayanan Marta, tetapi Ia menegaskan bahwa mendengarkan firman Tuhan dan membangun hubungan yang intim dengan-Nya adalah bagian yang terbaik. Sikap Maria menunjukkan bahwa hidup beriman harus didasarkan pada persekutuan dengan Tuhan, bukan hanya pada aktivitas luar semata (bdk. Mazmur 27:4, Yohanes 6:63).
III. Relevansi dengan Kondisi Saat Ini
Dalam kehidupan modern, banyak orang terjebak dalam kesibukan pekerjaan, pelayanan, atau tugas harian sehingga mereka kehilangan momen untuk bersekutu dengan Tuhan. Banyak orang Kristen lebih mementingkan aktivitas gerejawi dibandingkan dengan pertumbuhan rohani pribadi.
Perbedaan sikap Marta dan Maria juga mencerminkan perbedaan prioritas dalam keluarga, gereja, dan masyarakat. Ada yang lebih berorientasi pada aktivitas fisik dan ada yang lebih fokus pada pertumbuhan spiritual. Konflik bisa terjadi jika tidak ada pemahaman dan penerimaan terhadap perbedaan ini. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk seimbang antara pelayanan dan persekutuan dengan Tuhan.
IV. Implementasi dalam Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Menyeimbangkan antara kesibukan dan persekutuan dengan Tuhan
Menerima dan menghargai perbedaan dalam keluarga dan komunitas
Menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupan
Kesimpulan
Perikop ini mengajarkan kita bahwa menerima perbedaan adalah bagian penting dalam kehidupan iman. Marta dan Maria menunjukkan dua pendekatan yang berbeda, dan Yesus menegaskan bahwa yang utama adalah memiliki hubungan yang erat dengan-Nya. Di tengah kesibukan dunia modern, kita diajak untuk tidak hanya aktif dalam pelayanan, tetapi juga tetap berakar dalam firman Tuhan. Dengan demikian, kita dapat hidup seimbang dan mampu menghargai perbedaan di antara kita.
Referensi:
Komentar