Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Catatan Tambahan Khotbah 2 Maret 2025

 RAJA YANG JUJUR MENJADI TEMPAT BERLINDUNG

(RAJA SI BUJUR INGAN CICIO)

Nas Alkitab: Yesaya 32:1-8

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bagaimana pemimpin memainkan peran penting dalam menentukan arah masyarakat. Pemimpin yang adil dan jujur membawa kedamaian, sementara pemimpin yang curang membawa kehancuran. Kita semua merindukan pemimpin yang benar, yang bisa menjadi tempat perlindungan di tengah badai kehidupan. Itulah yang disampaikan oleh Nabi Yesaya dalam nubuatnya: bahwa akan datang seorang raja yang memerintah dengan kebenaran, dan pemimpin-pemimpin yang memimpin dengan keadilan.

Di dalam dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan kebohongan, pesan ini menjadi sangat relevan bagi kita. Bagaimana seharusnya kita memahami nubuat ini? Bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari? Mari kita renungkan bersama.


1.  Fakta

  1. Nabi Yesaya bernubuat bahwa seorang raja akan memerintah dengan kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin dengan keadilan. Mereka akan menjadi tempat perlindungan di tengah kesulitan.
  2. Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan.
  3. Hati orang-orang yang terburu nafsu akan mampu menimbang dengan bijak, dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara dengan jelas.
  4. Orang bebal tidak akan lagi disebut berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dianggap terhormat.

2.  Hubungan Fakta dengan Arti dan Makna Teologis

Fakta-fakta yang disampaikan Yesaya menggambarkan keadaan sebelum dan sesudah kehadiran seorang raja yang benar. Awalnya, dunia diliputi kebingungan, ketidakadilan, dan kebohongan. Orang-orang yang seharusnya memimpin dengan benar justru menyesatkan rakyatnya. Namun, dengan datangnya raja yang memerintah menurut kebenaran, akan terjadi transformasi besar: kebenaran akan mengalahkan kebohongan, keadilan akan menggantikan kejahatan, dan kebijaksanaan akan menggantikan kebodohan.

Yesaya menunjukkan bahwa kepemimpinan yang adil dan jujur bukan hanya membawa kesejahteraan fisik tetapi juga perubahan batiniah bagi rakyatnya. Mereka yang sebelumnya buta terhadap kebenaran akan melihat dengan jelas. Mereka yang selama ini dibungkam akan mulai berbicara dengan keberanian. Dengan kata lain, pemerintahan yang benar bukan hanya membawa ketertiban sosial tetapi juga pemulihan rohani bagi umatnya.

Nubuat Yesaya ini menggambarkan harapan akan hadirnya pemimpin yang sejati, yang memimpin berdasarkan keadilan dan kebenaran. Dalam konteks Perjanjian Lama, ini bisa merujuk kepada seorang raja dari keturunan Daud yang diharapkan membawa kedamaian dan kemakmuran bagi bangsa Israel. Namun, dalam terang Perjanjian Baru, kita memahami bahwa nubuat ini mengarah pada Kristus sebagai Raja yang sejati. Yesus Kristus adalah Raja yang jujur, yang menjadi tempat perlindungan bagi umat-Nya. Ia bukan hanya pemimpin yang adil, tetapi juga memberikan kelegaan bagi mereka yang lelah dan terbeban (Matius 11:28).

Yesaya juga menekankan perubahan yang terjadi ketika kepemimpinan yang benar ditegakkan. Mata akan terbuka, hati akan lebih bijak, dan kebenaran akan mengalahkan kebohongan. Ini menegaskan bahwa kehadiran pemimpin yang benar membawa dampak yang nyata dalam kehidupan masyarakat.

3.  Relevansi dengan Situasi Sekarang dan Penerapannya

Dewasa ini, kita hidup di dunia yang penuh dengan ketidakadilan, korupsi, dan manipulasi. Banyak pemimpin lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat. Kejujuran sering kali dikalahkan oleh kepentingan politik dan kekuasaan. Namun, sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk tetap berharap bahwa Allah adalah Raja yang memerintah dengan keadilan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menerapkan prinsip kejujuran dan keadilan dalam lingkup kita masing-masing. Jika kita seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang berintegritas, yang membawa perlindungan bagi orang-orang di sekitar kita. Jika kita seorang bawahan, dukunglah kepemimpinan yang benar dan tegakkan kebenaran di mana pun kita berada.

Sebagai jemaat, kita juga dipanggil untuk menjadi terang dan garam di tengah dunia yang gelap ini. Mari kita menjadi pribadi yang membawa keadilan, berkata jujur, dan membela yang lemah, sebagaimana Yesus telah mengajarkan kita.

4.  Kerygma / Pesan Utama dari Nas Khotbah

  1. Pesan utama dari Yesaya 32:1-8 adalah bahwa kepemimpinan yang jujur dan adil adalah sumber perlindungan dan kesejahteraan bagi rakyat. 
  2. Seorang pemimpin yang benar akan membawa perubahan nyata: membuka mata yang buta, membimbing hati yang gelisah, dan menegakkan keadilan bagi orang-orang miskin dan tertindas. 
  3. Yesus Kristus adalah Raja sejati yang telah datang untuk memberikan kehidupan yang penuh keadilan dan kasih bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

5.  Penutup

Sebagai umat percaya, kita memiliki dua tanggung jawab utama: pertama, percaya dan bersandar kepada Yesus Kristus sebagai Raja yang sejati yang membawa keadilan dan perlindungan bagi kita. Kedua, kita dipanggil untuk meneladani karakter Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari.

Mari kita menjadi pemimpin yang adil, pekerja yang jujur, orang tua yang bijaksana, dan jemaat yang setia dalam menghidupi nilai-nilai kebenaran. Biarlah hidup kita menjadi tempat perlindungan bagi orang lain, sama seperti Yesus telah menjadi tempat perlindungan bagi kita. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025