Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 22–28 Juni 2025

Gambar
  Thema:   Endesken Persembahan Man Tuhan (Menyadari dan Menghayati Persembahan Kepada Tuhan) Nas: Imamat 23:15–22 (TB) “Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah Sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; sampai pada hari sesudah Sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN… (selanjutnya sesuai nas lengkap)” Pengantar Persembahan bukan sekadar tindakan memberi sesuatu kepada Tuhan, melainkan ungkapan ketaatan, syukur, dan kekudusan. Dalam Imamat 23, Tuhan tidak hanya memerintahkan Israel untuk mempersembahkan hasil panen atau hewan kurban, tetapi juga memerintahkan mereka untuk menghitung waktu dengan cermat, menyiapkan bahan terbaik, dan mengikuti aturan yang ketat. Semua ini menyatakan bahwa Tuhan menghendaki ibadah yang sadar, tepat, dan kudus. Bukan karena Tuhan membutuhkan materi, melainkan karena melalui disiplin dan ...

Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Februari 2025

 Sermon Berdasarkan 1 Timotius 6:20-21

Thema: Kep-kep Alu Mehuli – Jagalah dengan Baik

Pendahuluan

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, dalam perjalanan kehidupan kita, kita sering kali dihadapkan pada tantangan untuk tetap teguh dalam iman dan nilai-nilai yang telah dipercayakan kepada kita. Dalam 1 Timotius 6:20-21, Rasul Paulus memberikan peringatan dan nasihat penting kepada Timotius, seorang pemimpin muda dalam gereja, agar menjaga apa yang telah dipercayakan kepadanya. Paulus menekankan pentingnya kesetiaan dalam iman, menjauhi perdebatan yang tidak membangun, dan waspada terhadap ajaran yang menyimpang.

Nasihat ini tidak hanya relevan bagi Timotius pada zamannya, tetapi juga bagi kita di zaman sekarang. Oleh karena itu, tema kita hari ini adalah “Kep-kep Alu Mehuli – Jagalah dengan Baik”. Seperti seorang penjaga yang bertanggung jawab atas harta yang berharga, kita dipanggil untuk menjaga iman dan ajaran yang benar agar tidak tersesat dalam ajaran-ajaran yang menyesatkan.



Bagian 1: Fakta dalam 1 Timotius 6:20-21

Dari ayat ini, kita dapat menemukan tiga fakta utama yang menjadi inti pesan Paulus kepada Timotius:

  1. Paulus mengingatkan Timotius untuk memelihara apa yang telah dipercayakan kepadanya.

    • Dalam konteks ini, yang dimaksud adalah iman yang benar, ajaran yang murni, dan tanggung jawab kepemimpinan dalam gereja.

    • Kata "peliharalah" dalam teks Yunani menggunakan kata phylassō, yang berarti menjaga dengan hati-hati seperti seorang prajurit menjaga harta benda yang sangat berharga.

  2. Paulus meminta Timotius untuk menghindari omongan kosong dan tidak suci, serta pertentangan dari apa yang disebut sebagai "pengetahuan."

    • Pada masa itu, ada banyak ajaran sesat yang muncul, seperti Gnostisisme, yang mengklaim memiliki "pengetahuan khusus" yang lebih tinggi daripada ajaran Kristus.

    • Omongan kosong ini tidak hanya tidak berguna tetapi juga mencemari ajaran yang benar dan bisa menyesatkan orang-orang percaya.

  3. Beberapa orang telah menyimpang dari iman karena ajaran sesat ini.

    • Paulus dengan tegas menyatakan bahwa ada orang-orang yang awalnya berada di dalam iman tetapi akhirnya menyimpang karena menerima pengajaran yang salah.

    • Ini menjadi peringatan bagi gereja dan orang percaya untuk tetap waspada dan tidak mudah tergoda oleh ajaran-ajaran baru yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

Bagian 2: Arti dan Makna Teologis

Nasihat Paulus kepada Timotius memiliki makna teologis yang dalam, yaitu:

  1. Kesetiaan dalam Memegang Kebenaran

    • Paulus menekankan bahwa iman yang benar adalah sesuatu yang harus dijaga dan dirawat. Ini bukan hanya soal percaya, tetapi juga memastikan bahwa ajaran yang diteruskan tetap murni dan sesuai dengan firman Tuhan (2 Timotius 1:14).

  2. Menjaga Diri dari Ajaran yang Menyesatkan

    • Gereja di zaman Timotius menghadapi berbagai ajaran yang terlihat intelektual dan cerdas, tetapi pada akhirnya menyesatkan.

    • Hal ini masih relevan hingga saat ini, ketika banyak orang lebih percaya pada spekulasi teologis atau teori yang bertentangan dengan kebenaran Alkitab (Kolose 2:8).

  3. Iman yang Menyelamatkan Harus Dijaga dengan Hati-hati

    • Iman bukan hanya sesuatu yang diterima sekali lalu dibiarkan begitu saja. Ini adalah sesuatu yang harus dijaga dan dipelihara setiap hari (Ibrani 10:23).

    • Jika tidak dijaga, iman bisa tergerus oleh pemikiran yang tidak sehat dan kebiasaan dunia yang jauh dari kehendak Tuhan.


Bagian 3: Relevansi dengan Situasi Saat Ini

Paulus menulis surat ini lebih dari 2000 tahun yang lalu, tetapi pesannya masih sangat relevan dengan kehidupan kita hari ini.

  1. Banyaknya Ajaran dan Informasi yang Bisa Menyesatkan

    • Saat ini, kita hidup di era informasi digital, di mana kita mudah sekali mengakses berbagai ajaran dan ideologi yang terkadang bertentangan dengan iman Kristen.

    • Kita harus mampu membedakan mana kebenaran dan mana yang hanya “omongan kosong” yang menyesatkan.

  2. Godaan untuk Mengkompromikan Iman

    • Banyak orang Kristen mulai mengubah ajaran mereka demi menyesuaikan dengan tren dunia.

    • Kita dipanggil untuk tetap berpegang teguh pada firman Tuhan, meskipun itu bertentangan dengan pemikiran dunia.

  3. Pentingnya Memelihara Kehidupan Rohani dengan Baik

    • Seperti seorang penjaga yang bertanggung jawab, kita harus menjaga hubungan kita dengan Tuhan melalui doa, pembacaan Alkitab, dan persekutuan yang sehat.

Bagian 4: Penerapan (Kerygma yang Harus Diterapkan)

Bagaimana kita bisa menerapkan pesan ini dalam kehidupan kita?

  1. Dalam Keluarga

    • Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka tentang firman Tuhan dan bagaimana membedakan mana ajaran yang benar dan yang menyesatkan.

    • Pastikan rumah kita dipenuhi dengan diskusi yang membangun iman, bukan hanya gosip atau informasi yang tidak berguna.

  2. Di Sektor PJJ (Persekutuan Jemaat di Jemaat)

    • PJJ harus menjadi tempat di mana anggota jemaat dapat saling mengingatkan untuk tetap setia kepada firman Tuhan.

    • Setiap persekutuan harus mengajarkan Alkitab dengan cara yang benar, bukan berdasarkan spekulasi atau filsafat kosong.

  3. Di Runggun GBKP

    • Para pemimpin gereja (pendeta, pertua, dan diaken) harus setia dalam menyampaikan ajaran yang benar.

    • Gereja harus menjadi tempat di mana umat bisa mendapatkan pengajaran yang sehat dan membangun iman.

  4. Bagi Seluruh Masyarakat GBKP dan Karo

    • Budaya Karo yang kaya harus diarahkan agar tetap berpegang pada nilai-nilai Kristen.

    • Masyarakat harus diajak untuk menjadi saksi Kristus dengan hidup dalam kebenaran dan menghindari ajaran yang menyimpang.

Kesimpulan

Nasihat Paulus kepada Timotius dalam 1 Timotius 6:20-21 sangat jelas: Jagalah dengan baik iman yang telah dipercayakan kepadamu. Kita dipanggil untuk: ✅ Setia dalam menjaga iman yang benar.
Menjauhi ajaran yang menyesatkan dan spekulatif.
Memastikan bahwa keluarga, gereja, dan masyarakat tetap berakar dalam kebenaran firman Tuhan.

Sebagaimana Timotius dipercayakan untuk menjaga gereja mula-mula, kita pun dipanggil untuk menjaga dan memelihara iman yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Kiranya kita semua diberi kekuatan untuk tetap teguh dalam iman dan tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyesatkan. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025