Featured Post

Mentalitas Berkekurangan Para Pendeta

Gambar
Oleh: Analgin Ginting Pengantar Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena yang memprihatinkan dalam kehidupan sebagian pendeta di berbagai denominasi gereja. Muncul perilaku yang menunjukkan adanya krisis spiritual dan ketidakseimbangan antara panggilan dan gaya hidup. Kita menyaksikan pendeta yang tetap merokok sembari menyusun rasionalisasi teologisnya, pendeta yang menolak penugasan pelayanan ke jemaat tertentu, bahkan jemaat yang menolak kehadiran pendeta karena reputasi atau gaya kepemimpinannya. Tidak jarang, pendeta juga ikut terlibat dalam investasi bodong, atau menyimpulkan diskusi Alkitab secara dangkal tanpa kedalaman refleksi rohani. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: Apakah menjadi pendeta adalah panggilan kudus atau sekadar pilihan profesi dan gaya hidup religius? Pertanyaan ini menyentuh inti persoalan spiritualitas pendeta masa kini. Banyak pendeta yang tampak kehilangan daya spiritual yang sejati karena mentalitas berkekurangan (scarcity mentality) yang...

Menjadi Pribadi Yang Lebih Optimis

 Ringkasan Buku "Learned Optimism: How to Change Your Mind and Your Life" oleh Martin E.P. Seligman.

Apakah Anda tipe orang yang selalu optimis pantang menyerah dalam menghadapi situasi yang tidak diharapkan atau sebaliknya orang yang pesimis sehingga gampang menyerah ?   Sebenarnya situasi yang dihadapi sama tetapi respon orang yang bebrbeda.  Respon seseorang dalam menghadapi situasi adalah buah dari paradig“anya terhadap situasi tersebut. 

Dua orang calon manager toko sepatu disuruh survey ke lokasi dimana belum ada penduduk yang pakai sepatu.  Laporan mereka sangat berbeda.  Calon manager yang mempunyai paradigma pesimis mengatakan, belum saatnya kita membuka cabang toko sepatu disana, karena belum ada satu pun yang tahu apa itu sepatu.  Nampaknya logis laporannya. Calon manager yang mempunyai paradigma optimis  mengatakan, segera kita buka cabang toko sepatu kita disana, pasar kita sangat terbuka lebar sebab belum ada satupun toko sepatu kompetitor disana, nanti kita didului mereka kalau kita tidak segera buka.     Situasi nya sama, tapi respon dan akhrnya tindakan dan keputusannya beda. 

Ternyata menjadi orang optimis bisa dipelajari dan dikembangkan, itulah isi buku Learned Optimism yang ditulis Martin E,O. Seligman,  Berikut ini ringkasan lengkapnya.

Buku "Learned Optimism" karya Martin E.P. Seligman adalah panduan transformatif yang menunjukkan bagaimana mengubah pola pikir negatif menjadi optimisme yang terarah dan berdampak positif dalam kehidupan. Sebagai pelopor psikologi positif, Seligman menjelaskan bahwa optimisme bukanlah sifat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa dipelajari dan dikembangkan. Buku ini menawarkan kerangka teori dan strategi praktis untuk membantu pembaca memahami bagaimana pola pikir mereka memengaruhi kehidupan mereka.

Konsep Utama dalam Buku

1.     Teori Penjelasan Diri (Explanatory Style)

    • Seligman memperkenalkan konsep explanatory style, yaitu cara seseorang menjelaskan kejadian-kejadian dalam hidupnya.
    • Gaya penjelasan terbagi menjadi dua:
      • Pesimis: Melihat kegagalan sebagai permanen (permanent), menyebar ke semua aspek kehidupan (pervasive), dan karena kesalahan pribadi (personal).
      • Optimis: Melihat kegagalan sebagai sementara (temporary), terbatas pada situasi tertentu (specific), dan tidak selalu karena kesalahan pribadi (external).

2.     Optimisme yang Dipelajari (Learned Optimism)

    • Optimisme bukanlah sekadar harapan tanpa dasar, melainkan keyakinan realistis bahwa perubahan positif dapat terjadi.
    • Optimisme yang dipelajari melibatkan kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan pola pikir yang konstruktif.

3.     Hubungan antara Optimisme dan Kesehatan

    • Seligman menunjukkan bahwa orang dengan gaya berpikir optimis cenderung lebih sehat, lebih sukses dalam pekerjaan, memiliki hubungan yang lebih baik, dan hidup lebih lama dibandingkan dengan orang yang pesimis.

Manfaat dan Strategi untuk Mengembangkan Optimisme

Manfaat Optimisme

  • Kesehatan Mental: Mengurangi risiko depresi dan kecemasan.
  • Kesehatan Fisik: Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah penyakit kronis.
  • Kesuksesan Profesional: Membantu individu lebih tahan terhadap tekanan dan mengambil peluang dalam pekerjaan.
  • Hubungan Sosial: Meningkatkan kemampuan untuk membangun hubungan yang positif.

Strategi Mengubah Pola Pikir

Seligman menawarkan model ABCDE untuk mengubah pola pikir:

  1. A - Adversity (Kesulitan): Identifikasi situasi yang memicu respon negatif.
  2. B - Belief (Kepercayaan): Kenali keyakinan otomatis yang muncul akibat kesulitan tersebut.
  3. C - Consequence (Konsekuensi): Perhatikan dampak keyakinan tersebut pada emosi dan perilaku Anda.
  4. D - Disputation (Penyanggahan): Tantang keyakinan negatif dengan bukti-bukti yang objektif.
  5. E - Energization (Pemulihan): Rasakan energi positif dari pola pikir baru yang lebih realistis dan konstruktif.

 Penerapan Learned Optimism dalam Kehidupan

  1. Dalam Pendidikan:
    • Guru dan orang tua dapat membantu anak mengembangkan pola pikir optimis dengan memberikan umpan balik yang membangun.
  2. Dalam Pekerjaan:
    • Pemimpin yang optimis cenderung lebih efektif dalam memotivasi tim dan menghadapi tantangan.
  3. Dalam Keseharian:
    • Individu dapat melatih pola pikir optimis melalui refleksi harian dan fokus pada solusi daripada masalah.

 Kesimpulan

"Learned Optimism" adalah buku yang memadukan riset ilmiah dengan panduan praktis untuk membantu pembaca mengubah cara mereka berpikir dan hidup. Dengan memahami bagaimana pola pikir kita membentuk pengalaman hidup, Seligman mengajak kita untuk mengambil kendali atas kehidupan kita dengan mengadopsi optimisme yang terarah. Buku ini relevan bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kesejahteraan pribadi, kesuksesan profesional, dan kualitas hubungan mereka.

Referensi:
Seligman, M. E. P. (1991). Learned Optimism: How to Change Your Mind and Your Life. Vintage Books.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025