Thema : "Allah Menjadikan Manusia Teman-Nya"
Perikop: 2 Korintus 5:16-19
"Jadi kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jikalau kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami."
1. Pembukaan / Ice Breaker
Salam Damai Sejahtera!
Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya menjadi teman orang yang sangat penting? Betapa bangganya kita jika dikenal dekat oleh seseorang yang punya kuasa dan pengaruh besar. Namun, malam ini kita diingatkan akan fakta luar biasa: Allah sendiri menghendaki kita menjadi teman-Nya!
Mari kita renungkan: Allah, Sang Pencipta langit dan bumi, yang begitu mulia dan kudus, memanggil kita untuk berhubungan dekat dengan-Nya. Hubungan ini bukan hubungan biasa, tetapi hubungan yang dipulihkan melalui karya Yesus Kristus.
2. Fakta-Fakta dari 2 Korintus 5:16-19
A. Hubungan Baru dengan Allah (ayat 16)
- Paulus menegaskan bahwa kita tidak lagi menilai manusia, termasuk Kristus, menurut ukuran duniawi.
- Fakta penting:
- Di luar Kristus, manusia melihat dari perspektif daging, yaitu penampilan atau status duniawi. Namun di dalam Kristus, pandangan ini berubah karena kita melihat melalui iman.
B. Ciptaan Baru di Dalam Kristus (ayat 17)
- Siapa pun yang ada di dalam Kristus menjadi ciptaan baru: hidup yang lama telah berlalu, dan yang baru sudah datang.
- Fakta penting:
- "Ciptaan baru" menunjukkan transformasi total, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama.
C. Allah Mendamaikan Manusia dengan Diri-Nya (ayat 18-19)
- Semua ini adalah karya Allah, yang mendamaikan manusia dengan diri-Nya melalui Kristus.
- Fakta penting:
- Allah bukan hanya memulihkan hubungan yang rusak akibat dosa, tetapi juga mempercayakan "pelayanan pendamaian" kepada kita.
- Kita bukan lagi musuh Allah, melainkan teman dan mitra-Nya dalam pekerjaan pendamaian.
3. Arti dan Makna Teologis
A. Makna Teologis
Pendamaian adalah Inisiatif Allah:
- Hubungan kita dengan Allah dipulihkan karena kasih dan anugerah-Nya, bukan karena usaha kita sendiri.
- Kristus menjadi perantara, membuka jalan bagi kita untuk kembali kepada Allah sebagai teman-Nya.
Ciptaan Baru di Dalam Kristus:
- Hidup dalam Kristus berarti identitas kita berubah. Yang lama (dosa, keterasingan) telah berlalu, dan kita dipanggil untuk hidup dalam kasih dan kebenaran.
B. Makna Praktis
- Hubungan dengan Allah:
- Kita tidak lagi berhubungan dengan Allah sebagai orang asing atau musuh, tetapi sebagai teman yang dekat.
- Tugas Pendamaian:
- Kita dipanggil untuk menjadi alat pendamaian dalam keluarga, gereja, dan masyarakat.
4. Penerapan (Implementasi)
A. Dalam Kehidupan Pribadi
- Renungkan setiap hari bahwa Anda adalah teman Allah. Mulailah dengan doa sederhana, misalnya: “Tuhan, terima kasih Engkau mengasihi aku dan memulihkan hubungan kami.”
- Hiduplah sebagai ciptaan baru: tinggalkan kebiasaan lama yang tidak memuliakan Allah.
B. Dalam Keluarga
- Jadilah pendamai di tengah konflik keluarga. Jangan menyimpan dendam, tetapi berusahalah menjadi yang pertama meminta maaf atau memberi pengampunan.
- Ajak anggota keluarga untuk bersama-sama memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah keluarga.
C. Dalam Jemaat dan Masyarakat
- Jadilah terang di komunitas Anda. Sebagai teman Allah, tunjukkan sikap kasih, pengampunan, dan kerendahan hati kepada sesama.
- Jika ada perselisihan di gereja atau lingkungan, jadilah pihak yang berinisiatif membawa damai.
- Libatkan diri dalam pelayanan yang memulihkan orang lain, misalnya melayani mereka yang kehilangan arah hidup atau mengalami tekanan batin.
Kesimpulan
Saudara-saudara, Allah tidak hanya menciptakan kita, tetapi juga menginginkan kita menjadi teman-Nya. Melalui Kristus, hubungan yang rusak telah dipulihkan, dan kita diberi tugas mulia untuk menjadi alat pendamaian.
Mari kita bertanya: Apakah hidup kita mencerminkan identitas sebagai teman Allah? Apakah kita sudah menjadi pendamai bagi keluarga, gereja, dan masyarakat?
Ayo kita bangun hubungan yang lebih erat dengan Allah dan sesama. Sebab, ketika kita hidup sebagai ciptaan baru di dalam Kristus, dunia akan melihat kasih Allah melalui kita.
Amin.
Komentar