Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Catatan Tambahan Khotbah Minggu 26 Januari 2025

 Thema : Tuhan Adalah Pemilik Dan Pengendali Dunia dan Segala Isinya

Nas : 1 Korinti 7 :  17 - 24

 

Perikop: 1 Korintus 7:17-24

"Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan seperti ketika Allah memanggil dia. Inilah ketetapan yang kutegaskan dalam semua jemaat." (1 Korintus 7:17)

 


1. Fakta dari Isi Alkitab (1 Korintus 7:17-24)

A. Hidup Berdasarkan Panggilan Tuhan (ayat 17-20)

  • Paulus menasihati jemaat Korintus agar hidup sesuai panggilan Tuhan di tempat dan keadaan mereka masing-masing.
  • Fakta penting:
    • Panggilan Allah bersifat personal dan spesifik bagi setiap individu.
    • Perubahan status sosial atau budaya tidak memengaruhi hubungan seseorang dengan Allah.

B. Status Duniawi Tidak Menentukan Nilai Kita di Hadapan Allah (ayat 21-23)

  • Paulus mengingatkan mereka yang berstatus budak bahwa mereka bebas di dalam Tuhan.
  • Fakta penting:
    • Dalam Kristus, tidak ada perbedaan status. Semua orang memiliki nilai yang sama di hadapan Allah.
    • Manusia telah dibeli dengan harga mahal oleh Kristus dan sepenuhnya milik Allah.

C. Tetap Setia dalam Panggilan Allah (ayat 24)

  • Paulus menegaskan bahwa setiap orang harus tetap setia kepada Tuhan dalam kondisi kehidupan mereka.
  • Fakta penting:
    • Kesetiaan kepada Allah adalah bentuk pengakuan bahwa Dia adalah pemilik dan penguasa segala sesuatu.

 

2. Arti dan Makna Firman Itu Dahulu dan Sekarang

A. Makna Dahulu (Konteks Jemaat Korintus)

  1. Jemaat Korintus adalah komunitas yang beragam secara sosial, terdiri dari orang Yahudi, Yunani, budak, dan orang merdeka.
  2. Paulus menekankan bahwa hubungan dengan Allah tidak ditentukan oleh status duniawi, melainkan oleh iman dan kesetiaan kepada-Nya.

B. Makna Sekarang

  1. Tuhan Adalah Pemilik Segala Sesuatu:
    • Segala sesuatu di dunia ini adalah milik Tuhan, termasuk hidup kita (Mazmur 24:1).
  2. Kita Dipanggil untuk Setia di Tengah Tantangan:
    • Dalam konteks jemaat suku Karo, di mana ada kecenderungan mendua iman (percaya kepada Yesus dan tradisi leluhur), Firman ini menegaskan bahwa Tuhanlah satu-satunya penguasa sejati.
  3. Kesetaraan di Dalam Kristus:
    • Semua orang, terlepas dari latar belakang, status sosial, atau budaya, memiliki posisi yang sama di hadapan Allah.

 

3. Apa yang Perlu Diterapkan di Zaman Sekarang

A. Hidup Setia pada Panggilan Tuhan

  • Setiap orang dipanggil untuk melayani Tuhan di tempat dan situasi mereka masing-masing, baik sebagai petani, guru, pedagang, maupun pemimpin.

B. Melepaskan Ketergantungan pada Kepercayaan Lain

  • Firman ini mengingatkan jemaat Karo bahwa Allah adalah pemilik dan penguasa dunia. Tidak perlu mencari jaminan dari tradisi lama, karena Allah yang kita sembah adalah pemilik segala berkat.

C. Mengakui Kepemilikan Allah dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Menghormati Tuhan melalui pekerjaan, pelayanan, dan relasi dengan sesama.

 

4. Komitmen Penerapan

A. Dalam Kehidupan Pribadi

  • Komitmen untuk hidup setia kepada Allah dalam setiap situasi, dengan menjadikan Yesus sebagai pusat hidup.
  • Contoh: Jika ada tantangan ekonomi, percaya bahwa Tuhan akan mencukupkan kebutuhan kita tanpa bergantung pada praktik tradisional atau kepercayaan lain.

B. Dalam Keluarga

  • Ajak anggota keluarga untuk bersama-sama mempercayai Tuhan sepenuhnya.
  • Contoh: Dalam pesta adat atau acara keluarga, pastikan prinsip iman tetap dijaga, tanpa campuran praktik yang bertentangan dengan iman Kristen.

C. Dalam Jemaat

  • Dorong jemaat untuk saling menguatkan dalam iman kepada Tuhan sebagai pemilik segala sesuatu.
  • Contoh: Adakan kelompok diskusi Alkitab untuk membahas bagaimana menjadi saksi Kristus di tengah tantangan budaya.

Perenungan Lebih Dalam

Saudara-saudara, 1 Korintus 7:17-24 mengingatkan kita bahwa hidup kita adalah milik Tuhan. Dia adalah pemilik dan penguasa dunia ini. Hidup yang setia kepada panggilan-Nya adalah bentuk pengakuan atas kepemilikan dan kedaulatan-Nya.

Mari kita renungkan:

  • Apakah hidup kita sudah mencerminkan bahwa Tuhan adalah pemilik dan penguasa dunia?
  • Apakah kita masih bergantung pada tradisi atau kepercayaan lain untuk mencari rasa aman?

Komitmen kita hari ini: Menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan, memuliakan Dia dalam segala hal, dan setia melayani-Nya di tempat di mana kita dipanggil.

Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025