Khotbah:
"Kita Adalah Bangunan/Properti Tuhan Allah"
Perikop: 1 Korintus 3:1-11
"Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada
dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." (1 Korintus 3:11)
1.
Pembukaan / Ice Breaker
Salam Damai Sejahtera!
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, pernahkah kita melihat sebuah bangunan
besar yang megah? Betapa indahnya bangunan itu, tetapi pernahkah kita berpikir
tentang apa yang menjadi fondasinya? Tanpa fondasi yang kuat, bangunan megah
sekalipun akan runtuh.
Begitu juga dengan hidup kita. Rasul
Paulus mengajarkan bahwa kita adalah bangunan Tuhan Allah, dengan Yesus Kristus
sebagai dasar yang kokoh. Hari ini, kita akan belajar bagaimana menjadi
bangunan yang memuliakan Allah.
2.
Fakta-Fakta dari 1 Korintus 3:1-11
A. Permasalahan Jemaat di Korintus
(ayat 1-4)
- Paulus menegur jemaat Korintus karena mereka masih
hidup secara duniawi, terbukti dari adanya iri hati dan perselisihan di
antara mereka.
- Fakta penting:
- Jemaat terpecah karena mengagungkan pemimpin tertentu,
seperti Paulus atau Apolos, sehingga kehilangan fokus pada Allah.
B. Allah Adalah Sumber Segala
Sesuatu (ayat 5-7)
- Paulus menjelaskan bahwa para pemimpin seperti dirinya
dan Apolos hanyalah alat Allah.
- Fakta penting:
- Allah yang memberikan pertumbuhan, bukan manusia.
Setiap orang punya peran, tetapi hasilnya ada di tangan Tuhan.
C. Bangunan yang Dibangun di Atas
Dasar Yesus Kristus (ayat 8-11)
- Paulus menggunakan analogi bangunan untuk menggambarkan
hidup orang percaya.
- Fakta penting:
- Dasar yang kokoh adalah Yesus Kristus. Tidak ada dasar
lain yang bisa menopang bangunan iman kita.
- Setiap orang harus memperhatikan bagaimana mereka
membangun di atas dasar itu.
3.
Arti dan Makna Teologis
A. Makna Teologis
- Kita Adalah Bangunan Tuhan:
- Sebagai orang percaya, hidup kita adalah properti
Tuhan. Kita diciptakan, ditebus, dan dipelihara oleh Allah.
- Kita adalah tempat di mana Allah berdiam melalui Roh
Kudus (1 Korintus 6:19-20).
- Yesus Kristus adalah Dasar Segala Sesuatu:
- Kehidupan Kristen tidak bisa berdiri di atas
kebijaksanaan dunia, kepemimpinan manusia, atau kekayaan, tetapi hanya di
atas karya keselamatan Yesus Kristus.
- Segala sesuatu yang tidak didasarkan pada Kristus
tidak akan bertahan.
B. Makna Praktis
- Hidup yang Berakar pada Kristus:
- Kita harus memastikan bahwa hidup kita tidak dibangun
di atas kebanggaan diri, kekayaan, atau kekuasaan, melainkan di atas iman
kepada Kristus.
- Keterlibatan dalam Pelayanan:
- Sebagai bangunan Tuhan, kita memiliki tugas untuk
melayani dan membangun komunitas iman di sekitar kita.
4.
Penerapan (Implementasi)
A. Dalam Kehidupan Pribadi
- Pastikan dasar hidup Anda adalah Kristus, bukan hal
duniawi.
- Renungkan setiap hari: apakah tindakan dan keputusan
saya mencerminkan bahwa saya adalah bangunan Tuhan?
- Contoh:
Luangkan waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab agar Anda terus berakar
dalam Kristus.
B. Dalam Jemaat
- Jemaat adalah kumpulan dari “bangunan-bangunan Tuhan”
yang bekerja sama untuk memuliakan Allah.
- Hindari perselisihan dalam pelayanan gereja. Fokuslah
pada tujuan utama: memuliakan Allah dan melayani sesama.
- Contoh:
Jika ada perbedaan pendapat dalam pelayanan, ajak semua pihak untuk berdoa
bersama dan mencari solusi berdasarkan prinsip kasih Kristus.
C. Dalam Masyarakat
- Jadilah teladan yang mencerminkan bahwa Anda adalah
properti Tuhan. Tunjukkan nilai-nilai Kristen dalam pekerjaan, hubungan,
dan kehidupan sehari-hari.
- Contoh:
Bangun relasi dengan tetangga atau rekan kerja dengan sikap rendah hati,
jujur, dan penuh kasih.
5.
Kesimpulan
Saudara-saudara, 1 Korintus 3:1-11
mengajarkan kita bahwa kita adalah bangunan Tuhan Allah. Hidup kita harus
dibangun di atas dasar yang kokoh, yaitu Yesus Kristus. Sebagai bangunan Tuhan,
kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan tujuan-Nya: memuliakan Allah dan
membawa damai bagi dunia ini.
Ayo kita renungkan:
- Apakah hidup kita mencerminkan bahwa Yesus adalah dasar
iman kita?
- Bagaimana kita berkontribusi untuk membangun jemaat dan
masyarakat sebagai bangunan Tuhan?
Mari kita terus hidup sebagai
bangunan yang memuliakan Tuhan, dengan fondasi yang kokoh di dalam Kristus.
Amin.
Komentar