Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

Catatan Tambahan PJJ 21-28 Juni 2020. Tuhan kita pahami dalam kehancuran hati yang merindu padaNYA.



Masmur 42 : 1-6

Thema : Tedeh Ateku Kam O Dibata

Masmur 42 : 1-6

42:1       Ende-enden anak-anak si Korah.

42:2       Bagi belkih mejehe nandangi lau maler si malem, bage me tedehna ateku Kam, o Dibata.

42:3       Muas tendingku man baNdu o, Dibata si nggeluh, ndigan aku banci ersembah i adep-adepenNdu?

42:4       Suari berngi aku ngandung, iluh ngenca si man panganku. Gedang-gedang wari nungkun imbang-imbangku, "I ja kin Dibatandu?"

42:5      Getem pusuhku adi kuinget paksa si enggo lepas, tupung aku mabai perpulungen lawes ku Rumah Dibata. Erdalan aku arah lebe arak-araken, ersurak-surak dingen ngendeken ende-enden pujin man Dibata.

42:6      Engkai maka ndele ateku? Engkai maka susah kuakap? Ku Dibata saja aku erpengarapen, jenari kupuji ka Ia tole, si engkelini aku dingen penampatku.

FAKTA

1.             Manusia dapat mempunyai perasaan rindu yang sangat mendalam kepada TUHAN Sang Maha Pencipta, Maha Tahu dan Maha Kuasa dan Maha Pengasih.  Perasaan rindu yang dianalogikan seperti rusa yang kehausan dalam kelelahan nya ingin menemukan aliran air.



2.             Kerinduan yang digambarkan dalam masmur ini merupakan kerinduan teologis, dimana yang diharapkan dan dibutuhkan adalah keinginan untuk mempersembahkan diri kehadiratNYA. Kerinduan yang muncul akibat tangisan di dalam kesendirian, saat orang banyak mempertanyakan dimana ALLAHmu.

3.             Pemasmur berterus terang bahwa perasan hancur nya muncul saat didepan arak arakan Bersama jemaat ingin menuju Rumah Tuhan. Padahal saat itu semua arak arakken bernynanyi bersukacita.

4.             Pemasmur sampai kepada sebuah situasi yang dia tidak kehendaki bisa terjadi dalam dirinya, mengapa saat memimpin pujian pun bisa ada perasaan susah (ndele). Namun seketika pemasmur menemukan jawabannya, “Hanya TUHAN yang sanggup memuaskan perasan dan kerinduan anak anakNYA.

ARTI

1.     Hidup di dunia adalah kesempatan untuk merasakan berbagai perasaan, termasuk perasaan yang bersumber dari lubuk hati yang paling dalam yaitu rindu kepada TUHAN.

2.      Memiliki semua harta dan kekayaan, dapat mewujudkan semua impian dan cita cita tetap menyisakan suatu kerinduan yang sangat mendalam dalam hati semua manusia, termasuk manusia yang aktif melayani dan mencari TUHAN. Akan ada perasan hancur, di dalam jiwa yang selanjutnya melahirkan perasaan rindu kepada TUHAN



3.      Perasaan remuk redam dan segala kegundahan hanya bisa terobati saat bersembah kepada Tuhan.

4.     Banyak perasaan yang aneh akan muncul dalam jiwa orang orang yang mendekat kepada Tuhan, pada saat itulah muncul kepasrahan yang paling suci.

PENGKENAINA

1.      Semua manusai yang dipilih Tuhan akan mempunyai perasaan yang sangat rindu kepada Nya.  Kam, aku dan kita semua selaku pengikut Kristus akan mempunyai perasaan yang sangat rindu kepada Yesus kristus Tuhan kita.

2.      Perasaan rindu kepad Tuhan bisa muncul karena situasi buruk yan dialami anak anakNYA. Seperti saat sekarang ini pun di tengah pandemic covid19 ini melahirkan perasaan yang sangat rindu kepada Tuhan. Beruntung sekali kita yang mempunyai TUHAN yang sangat mengerti perasaan kita semua.

3.     Kerinduan kepada Tuhan, tidak dapat dikompensasikan dengan harta, perjalanan  wisata, serta makanan mewah yang ditemukan di resto resto kelas dunia, namun kerinduan kepada Tuhan hanya dapat diobati dengan mempersembahkan yang terbaik kepadaNYA. Maka bersembah lah dalam situasi sesulit apapun.

Bujur melala ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin Ginting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024