Pada
terbitan pertama edisi majalah, KATANTARAS saya menulis sebuah artikel yang
berjudul “Melahirkan Generasi Karo Super”.
Lewat artikel tersebut saya menyampaikan kekhawatiran saya tentang
situasi di Bumi Turang, Tanah Karo Simalem yang sudah semakin rontang dan buruk secara fisik dan
mental, sehingga tidak lagi kondusif melahirkan generasi generasi terbaik Suku Karo,
seperti Jamin Gintings, Semyon Sinulingga,
Selamat Ginting, K Pri Bangun, Simeon
Manik, Atar Tarigan Sibero, TM Sembiring Meliala. Merajalela nya judi, narkoba serta lemahnya visi dan karakter kepeimpinan telah
terbukti melahirkan apatisme dalam generasi
muda Karo berusia millenial.
Saya
menggagas bahwa ada tiga karakter / kompetensi yang harus dibangun dan ditumbuhkan
supaya anak anak muda bertumbuh menjadi “Generasi Karo Super” Ketiga hal itu
adalah (1) Percaya Diri berbasis keahlian, (2) Beriman dan terdorong untuk
berbagi dengan Suku Karo, serta (3) Mencintai dan Menjalankan Adat dan Budaya Karo
dalam hidupnya.
Saya
mencari cari siapa gerangan contoh generasi Karo super itu yang ada saat ini.
Dan saya tertolong dengan pergaulan yang saya miliki dengan anak anak muda Karo
khususnya melalui Permata di GBKP. Maka
saya menemukan dan mengangkat seorang anak muda yang menurut saya termasuk
Generasi Karo Super, Namanya Juliandy Dasdo P. Tambun, S.H.,
M.H., C.L.A, sehari hari dipanggil dengan
Edo Tambun . Saya melakukan wawancara dengan dia via
email, dan inilah jawaban nya
Apakah kamu
merasa berhasil dalam hidupmu sejauh ini?
Ukuran keberhasilan setiap orang relatif, dan menurut
saya banyak aspek yang menentukan tingkat keberhasilan setiap orang, akan
tetapi jika ditanyakan pendapat pribadi saya, dengan skala 1-10 (dengan asumsi
nilai 1 untuk paling tidak berhasil, dan 10 paling berhasil), maka sejauh ini
dengan pencapaian yang sudah saya dapatkan pada usia saya saat ini adalah cukup
berhasil dengan asumsi berada pada nilai 7, ini artinya ada pencapaian yang
sudah berhasil saya dapatkan, namun ada pula beberapa pencapaian yang masih
harus saya tingkatkan.
Faktor apa yang
paling utama membuat kamu berhasil?
Faktor
yang paling utama dalam pencapaian yang membuat saya berhasil adalah agama,
keluarga, pendidikan, dan pekerjaan.
Apa peranan
keluarga yang paling penting kamu rasakan
Kedua
orang tua saya sudah melayani di gereja bahkan sedari usia dimana saya belum
bisa mengingat apapun, serta membiasakan saya untuk mengutamakan kebenaran
dibandingkan dengan pencapaian secara materi. Pada akhirnya, semangat pelayanan
kedua orang tua saya di gereja menurun kepada diri saya, sehingga hal tersebut
secara sadar maupun tidak, telah membentuk karakter saya untuk tidak
mengutamakan materi serta menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang
saya inginkan, serta membentuk warning
alarm system (ketukan dari hati nurani ketika hendak berbuat/tidak berbuat
sesuatu) dalam setiap gerak langkah saya.
Di keluarga bagaimana
peran ayah dan peran ibu yang kamu rasakan
Di
keluarga ,ayah dan ibu memiliki peranannya masing-masing, dimana ayah saya
termasuk dalam kalangan orang yang sangat mengedepankan aturan, dan ibu saya
termasuk dalam kalangan yang mengedepankan komunikasi, kedua hal tersebut
menjadi model atau role model bagi saya dalam membentuk karakter
kepemimpinan saya.
Dimana kamu
rasakan pertumbuhan imanmu paling utama? Di gereja, tempat kerja, rumah?
Saya mendapatkan pertumbuhan iman paling utama di
rumah, karena menurut saya pertumbuhan iman yang paling sempurna dapat tercipta
melalui kasih, dan kasih di dalam keluarga melebihi dari kasih apapun di dunia.
Kamu bangga gak
jadi orang Karo? Mengapa?
Saya
sangat bangga menjadi bagian dari orang Karo, karena dari sekian banyak suku di
Indonesia, sudah banyak ciri khas kesukuan yang semakin pudar, sedangkan suku Karo
menjadi salah satu suku yang sampai saat ini masih eksis mempertahankan ciri
khasnya. Dengan demikian, sebagai bagian dari keanekaragaman suku dan budaya di
Indonesia, saya bangga bisa menyumbangkan keunikan Karo di dalamnya
Kamu bisa gak berbahasa
Karo.
Saya tidak terlalu menguasai Bahasa Karo, terutama
untuk pelafalan secara langsung, namun saya bisa mengetahui dan mengerti untuk
percakapan dalam Bahasa Karo.
Apa penilaian
mu paling jujur terhadap Budaya Karo. Positif negatif nya
Untuk
hal yang positif, suku Karo sangat mengedepankan sopan santun dalam adat
istiadatnya (rebu), serta tidak mengenal stratifikasi tertutup, sebagai contoh :
seorang kalimbubu tidak serta merta akan selalu menjadi kalimbubu, akan ada
masanya seorang kalimbubu akan menjadi anak beru, dan ketika hal tersebut
terjadi, kalimbubu yang berperan sebagai anak beru akan tetap mengerjakan
kewajibannya.
Sedangkan untuk hal yang negatif,
saya masih melihat adanya kecenderungan eksklusifisme dalam menjaga
kekerabatan Karo (contoh : kampanye Karo bukan batak yang cenderung menyerang
suku lain), serta kurangnya semangat dari para pendahulu atau senior untuk
mengangkat atau memberikan kesempatan kepada generasi di bawahnya untuk bisa
maju bersama (dalam pengertian, jika mau ya maju sendiri, untuk mencapai
kesuksesan harus bekerja keras/sikap individualistis).
Bagaimana
dengan Permata GBKP
Permata GBKP merupakan salah satu wadah pelayanan
yang cukup istimewa, karena selain mendapatkan persekutuan dalam iman,
Permata GBKP juga menjadi wadah bagi muda mudi Karo untuk
dapat mempelajari adat serta kebiasaan suku Karo, terutama dalam perspektif
kristiani.
Sebagai ketua
permata klasis 2 perlode. Apa tantangan paling besar dan apa manfaat paling
utama kamu rasakan?
Selama 2 periode di klasis atau 6 tahun pelayanan,
tantangan terbesar yang saya rasakan adalah bagaimana dapat menumbuhkan
semangat dan kecintaan akan GBKP kepada generasi muda saat ini, ditengah
menjamurnya persekutuan atau gereja sekuler yang secara notabene lebih dapat
diterima oleh generasi muda. Pelayanan
saya berada dalam era peralihan, dimana banyak hal yang di masa lalu masih
asing di kalangan GBKP (bandingkan, kebaktian kebangunan rohani, kelompok sel),
namun perlahan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan keseharian
pelayanan permata GBKP.
Pada intinya, kesulitan yang
terutama adalah bagaimana Permata GBKP bisa bertransformasj menjadj lebih energik
dan bisa diterima generasi muda, namun tetap tidak kehilangan ciri khas Karo.
Bagaimana
pandanganmu mengenai permata sekarang. Bagaimana tentang kepemimpinan permata
Permata saat ini adalah
permata yang cukup kritis dalam mengantisipasi masalah, namun terkadang
kehilangan atau lupa akan identitasnya sebagai bagian dari GBKP, serta dalam
beberapa aspek mengedepankan sisi “instan” dalam mencapai goals nya.
Jika dikaitkan dengan
kepemimpinan permata, fenomena yang saya dapatkan dewasa ini adalah semakin
sulit untuk mencari kader kepemimpinan, dimana secara konkrit dalam pemilihan leader atau pemimpin di permata, lebih
banyak calon tunggal atau pemilihan secara aklamasi, dibandingkan dengan proses
pertarungan visi misi antara beberapa calon yang berbeda.
Terakhir, apa pandanganmu tentang GBKP
Suka atau tidak suka, GBKP
sudah menetapkan diri sebagai bagian dari gereja suku Karo yang tidak mungkin
menjadi gereja sekuler. Jika dikaitkan dengan perkembangan zaman, hal ini bisa
menjadi kekuatan maupun kelemahan.
Kekuatan jika diartikan GBKP
sebagai gereja dengan ciri khas yang identik dengan suku Karo yang menjadi daya
tarik tersendiri ditengah keanekaragaman suku di indonesia, dan kelemahan jika
GBKP terus bersembunyi dalam kungkungan keKaroan yang konservatif, namun tidak
dapat menjawab kebutuhan jemaat masa kini.
Cerdas
dan lugas jawaban Edo Tambun dan terlihat bahwa dia mempunyai kepercayaan diri
yang sangat kokoh, beriman kepada Tuhan, serta sangat hormat kepada orang tua. Disamping itu Edo juga sangat mencintai suku Karo bahkan mampu
memberikan penilaian objektif (kekuatan kelemahan) terhadap Suku Karo.
Saat
ini Edo menjadi ekskutif di Astra Grup, sebagai Litigation & Land Acquisition Specialist PT.
Serasi Autoraya (Member Of Astra). Bergelar S2 Magister Hukum dari Univesitas
Indonesia. Edo merupakan putra pertama
seorang pertua yang sangat tutus menjalankan peranan presbiternya,
Pt Ir Harun Tambun dan Ibu Sri Ulina Br
Bangun, aktivis permata dan guru KAKR
sampai sekarang. Saat tulisan ini
disusun, Edo yang kelahiran Juli 1989 sedang menanti saat saat dirinya mengakhiri masa lajangnya
Selamat
menempuh hidup baru Edo Tambun bere Bangun.
Sukses menanti masa depanmu Nak, dan tetaplah konsisten dan berpegang
teguh kepada kebenaran. Jangan pernah korupsi
Do.
Komentar