Featured Post

Refleksi dari Acara Pisah Sambut Pendeta Runggun GBKP: Suatu Evaluasi Teologis dan Strategis

Gambar
  Pendahuluan Acara pisah sambut pendeta di GBKP Runggun Graha Harapan pada hari Minggu, 14 September 2025, berlangsung dengan penuh sukacita. Panitia merancang acara tersebut sedemikian rupa sehingga setiap sektor PJJ dan kategorial tingkat runggun dapat menyampaikan kata perpisahan kepada Pdt. Erlikasna br. Purba MTh sekaligus menyambut pendeta baru Pdt Walden Masmur Ginting Munte MTh . Hampir semua sektor memberikan cenderamata sebagai bentuk apresiasi. Momen tersebut juga dipenuhi suasana kekeluargaan dengan dokumentasi foto bersama, yang kini menjadi ciri khas budaya digital jemaat. Namun, di balik kemeriahan itu, muncul pertanyaan reflektif: Bagaimanakah ukuran keberhasilan pelayanan seorang pendeta selama lima tahun di satu runggun? Pertanyaan ini penting karena menyentuh inti dari pelayanan pastoral, yakni dampaknya terhadap pertumbuhan teologi dan spiritualitas jemaat.   Substansi: Ukuran Keberhasilan Pelayanan Keberhasilan pelayanan seorang pendeta tidak cukup hanya ...

Catatan Tambahan PJJ 27 Juli – 03 Agustus 2019, Diistimewakan Tuhan Dalam Mujijat Dan Kasih NYA



Ikawali Dingen Itegu tegu Tuhan

Ogen  Masmur 37 : 23 - 26

HUT Saitun

Masmur 37 : 23 - 26

37:23 Kalak si ngena ate TUHAN , ikawali dingen itegu-teguNa geluhna.

37:24 Guling pe ia la mekelek, sabap TUHAN kap si negu tanna.

37:25 Mulai kin kitik-kitikku nari seh bagenda enggo metua, la enggo kuidah kalak bujur itadingken TUHAN , tah kempuna jadi pemindo-mindo.

37:26 Pepinjamken dingen melumbar ia mere lalap, dingen anak-anakna mereken kemalemen ate man bana



Fakta

1.     Pemasmur (Daud) mengamati kehidupan dan menyimpulkan kehidupan itu secara teologis.
 
2.     Kesimpulan Daud tentang kehidupan disetujui oleh TUhan sendiri, sehingga kesimpulan itu abadi, seperti yang termaktub dalam Nats ini.

3.     Kalak singena, berkenan, menyenangkan hati TUhan, sepanjang masa hidupnya dijaga dan dituntun oleh Tuhan. .

4.     Sekalipun mereka ini jatuh tidak sampai parah, karena Tuhan segera menopangnya.

5.     Daud memberi  penegasan terhadap pernyataannya diatas, bahwa sesuai dengan yang dia alami dan lihat, orang baik dan jujur penuh integritas tidak pernah ditinggalkan Tuhan, atau cucunya menjadi orang gelandangan atau peminta minta. 

6.     Orang baik dan jujur serta yang berkenan kepada Tuhan mempunyai suatu karakter yang khas, dia suka meminjamkan uangnya.  Dan hiburan utamanya adalah melihat anak anaknya yang membawa damai kepada orang tua.

Makna         
                                           
1.     Daud membagikan salah satu catatan terpenting dalam hidup ini, bahwa orang baik akan selalu bertemu dengan kebaikan.  Sebab TUhan lah yang mengatur dan mengarahkan hidupnya sehingga selalu bertemu kebaikan.

2.     Orang yang baik, orang yang disukai Tuhan, bukanlah tidak pernah mengalami kejatuhan.  Semua orang pernah jatuh atau gagal,  namun orang baik akan segera ditopang oleh TUhan.

3.     Menjadi orang yang disukai TUhan adalah suatu pengalaman nyata alam hidup yang bisa dirancang oleh setiap individu.  Hidup adalah pilihan, dan orang baik mengikuti Rencana Tuhan melalui keputusan yang diambil.

4.     Ada orang yang tidak tahu, tidak terdorong dan bahkan tidak ingin mennjadi orang yang disukai Tuhan.  Mereka bertahan dalam hidupnya yang lebih dimotivasi oleh keinginan daging dan logika berfikir  yang sangat terbatas.

5.     Menjadi orang Kristen dan menjadi orang yang disukai TUhan dilakukan dengan membuat pilihan secara sadar, dewasa dan berani lalu kemudian mempraktekkan dalam kehidupa sehari hari tanpa ada satu orang pun yang bisa membatasi atau menakut nakuti dia.

6.     Menjadi Saitun adalah menjadi orang tua yang selalu taat kepada Tuhan, tanpa ada syarat apapun.

7.     Perlu kesabaran dan pembelajaran untuk menjadi saitun yang disenangi dan disayangi Tuhan

Pengkenaina

·      Secara umum bahwa batas akhir kehidupan manusia dibumi adalah melalui Saitun.  Berhasil menjadi Saitun adalah bukti bahwa TUhan yang menuntun dan mengatur hidupnya.

·      Setiap orang Kristen harus berani dan mau mengarahkan hidupnya menjadi Saitun yang berguna dan bermakna bagi orang lain.  Masmur 37 : 23 -26 adalah sebuah surat pernyataan bahwa Tuhan menuntuk setiap orang dalam proses menuju Saitun

·      Kita dituntut untuk menghormati dan menyayangi  para orang tua kita yang sampai menjadi Saitun (Lanjut usia) .  Sebab pada saat kita menuntun dan menjagai mereka, maka disitu kita menjdikan diri kita sebagai perwujudan kebenaran dari Firman Tuhan.

·        Memohon lah kepada Tuhan supaya kita semua diberi kesempatan yang panjang menjadi Saitun.  Selamat ulamg tahun Saitun kami orang tua kekelengen kami.

Bujur ras mejuah juah kita kerina. 

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025