Featured Post

Perlunya Pembinaan Partisipatif dan Regeneratif di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi

Gambar
  Pt. Em Analgin Ginting M.Min.  Pendahuluan Pembinaan jemaat merupakan salah satu tugas hakiki gereja yang tidak dapat dipisahkan dari panggilan teologisnya sebagai ekklesia—umat Allah yang dipanggil, dibentuk, dan diutus ke tengah dunia (Ef. 4:11–13). Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran iman, karakter, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pembinaan yang berkelanjutan, partisipatif, dan regeneratif menjadi indikator penting kesehatan sebuah gereja lokal. Dalam konteks Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pembinaan memiliki makna yang lebih luas karena terkait erat dengan sistem pelayanan presbiterial-sinodal yang menekankan kepemimpinan kolektif-kolegial (runggu). Artikel ini hendak memperdalam, melengkapi, dan mengontekstualisasikan tulisan awal mengenai perlunya pembinaan di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi, dengan tetap mempertahankan esensi pengalaman empiris yang telah dituliskan, sekaligus memperkaya dengan muatan teologis dan refleksi aktual....

Catatan Tambahan PA Mamre Tanggal 21 – 27 Juli 2019. Dipilih Menjadi IMAM



 Tanggung  Jawab Mamre selaku Imam Tengah Jabu  

Bahan  Penelaahan  : 1  Ttimotius 3 :  4-5

Thema     :   Bapa singepkep jabu

Tujuan     :   Gelah isi Mamre

1.  Meteh tanggung jabab  bapa selaku imam tengah jabu

2.  Ngasup jadi pemimpin kiniteken ibas jabu

1 Tim 3 : 4 – 5

3:4    seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.

3:5    Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?


Fakta

1.                 Paulus menjelaskan bahwa ada kepala keluarga yang baik, namun ada juga yang tidak baik.

2.                 Kepala keluarga yang baik adalah yang disegani dan dihormati oleh anak anaknya.

3.                 Menjadi kepala keluarga yang baik adalah syarat terpenting  dalam kecakapan mengurus jemaat Allah

4.                 Pengajaran ini diberikan Paulus melalui seorag pemuda yang masih lajang, dan belum menjadi kepada keluarga.

5.                Akan tetapi pengajaran ini disampaikan dengan penuh wibawa dan mempunyai kebenaran serta power dari Tuhan yang empunya segala sesuatu.



Arti Dan Makna

1.                Sukses menjadi kepala keluarga merupakan sebuah prestasi kehidupan yang amat sangat tinggi nilai dan maknanya. 

2.                 Sukses menjadi kepala keluarga adalah saryat yag sangat mendasar untuk mampu dan sukses mengelola jemaat Tuhan.

3.                Kesuskesan menjadi kepala keluarga mempunyai sayarat yang sangat simple yaitu disegani dan dihormati oleh anak anaknya sendiri.  Disegani artinya perasaan seseorang terhadap yang mempunyai keahlian da kebaikan.  Ahli/pintar/cerdas/jado disatu satu sisi, sekaligus dekat ramah baik komunikaf dengan orang lain.  Untukdisegani kepala keluarga mempunyai keahlian dan keahlian ini bisa dirsakan dan dilihat oleh anak anaknya.

4.                 Hormat anak kepada orang tua muncul jika si orang tua pun mepunyai prestasi pribadi yang gemilang dan dilihat oleh anak anak nya sendiri.

5.                Seorang ayah /bapa/mamre tegah jabu berani meminta dan meomohon kepada Tuhan serta secara integritas menjalankan pekerjaannya sehari sehari sehingga dihormati dan disegani oleh anak anaknya.

6.                Dari semua tugas da tanggung jawab yang paling penting dimiliki dan dijalankan oleh kepala keluarga /mamre adalah berlaku sebagai seorang Imam.

7.                Seorang Imam bertugas menghubungkan atau memperat bahkan memperjumpakan anak anaknya dengan Tuhan Allah Bapa yang Maha Kuasa.  Milikilah pemahaman dan keyakinan terhadap Allah yang disembah dan dipuji, maka selanjutnya anak anak serta seisi keluarga  akan selalu merindukan momen moment perjumpaan dengan TUhan.


Pengkenaina.

Setiap mamre diberi kehormatan oleh Bapa di Surga  karena dia diangkat menjadi imam di tengah keluarga.  Menjadi imam tidak lah hanya sebatas  mempertemukan  anggota keluarga dalam ritual ritual.  Namun yang paling utama adalah mempertemukan anak anak secara jujur dan mendasar serta sepenuhnya percaya kepada Bapa Di Surga.    Setiap Bapa, minimal harus bisa seperti Johanes pembabtis yang mempermudah setiap murid muridnya /  anak anak dan keluaga bertemu dengan Tuhan Allah.

Tampil sebagai  Imam ditengah keluarga dimulai dengan memohon kepada Tuhan, selanjutnya mempunyai kegemaran untuk selalu mau belajar meningkatkan pemahaman dan pengetahaun tentang Iman dan seluruh keterkaitannya.

Bersedia menjadi teladan dalam beriman, kecepatan dan kerajinan melakukan sesuatu serta mempunyai kebiasaan kebiasaan untuk selalu tampil layak dan terhormat dihadapan Allah

Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin Ginting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025