Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 09–15 November 2025

Gambar
  Lahir Dalam Roh (Tubuh Secara Pertendin) Yohanes 3 : 1–21 Pendahuluan / Pengantar Perikop ini memperlihatkan salah satu percakapan paling mendalam antara Yesus dan manusia—yakni dialog antara Yesus dan Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi yang terdidik dan berpengaruh. Dalam konteks sosial Yahudi abad pertama, kedudukan Nikodemus menjadikannya seorang tokoh yang dihormati dan ahli Taurat. Namun di balik segala pengetahuan dan statusnya, ia datang kepada Yesus pada waktu malam—suatu lambang pencarian dalam gelap, kerinduan akan terang yang sejati. Percakapan ini tidak hanya membicarakan tentang pengetahuan teologis, tetapi tentang transformasi eksistensial: kelahiran kembali (born again). Yesus menegaskan bahwa keselamatan dan pengenalan akan Kerajaan Allah bukanlah hasil warisan agama, pengetahuan manusia, atau ketaatan legalistik, tetapi hasil karya Roh Kudus yang melahirkan kembali hati manusia menuju kehidupan baru. Kelahiran kembali ini adalah pintu menuju eksistensi baru...

Meskipun SBY Sukses Mengadakan Konvensi, Namun Megawatilah Penentu Presiden Berikutnya

Siapa yang lebih besar pengaruhnya terhadap pemilihan presiden mendatang? Apakah Presiden SBY atau Mantan Presiden Megawati? Sebab kedua tokoh inilah yang saat ini menjadi fokus utama dan dianggap yang paling besar pengaruhnya terhadap penentuan calon presiden mendatang.


Presiden SBY saat ini menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, dan mempunyai program pencarian presiden melalui konvensi Partai Demokrat. Dan jika kelak ada calon presiden hasil konvensi dan berhasil memenangkan pemilihan umum presiden menjadi Presiden Indonesia berikutnya, maka benarlah pengaruh SBY akan diakui sebagai yang terbesar. SBY dengan demikian layak disebut sebagai The King Maker.


Namun melihat calon calon yang ikut konvensi, rasanya sulit terpilih hasil Konvensi menjadi Presiden Indonesia berikutnya. Beberapa nama tenar yang diundang ikut konvensi, seperti Mahfud MD belum tentu atau belum pasti akan ikut. Tersisa nama nama Marzuki Alie, Irman Gusman, Gita Wirjawan, Dino Pati Djalal, Dahlan Iskan, Djoko Santoso, Pramono Edhie Wibowo, Endriartono Sutarto, dan Chaerul Tanjung. Dari semua nama ini barangkali Dahlan Iskan atau Dino Pati Djalal lah yang paling tinggi peluangnya jika ikut pemilihan Presiden.


 Presiden SBY dan Dino Pati Djalal

Bagaimana pengaruh Megawati terhadap pemilihan presiden berikutnya? Sangat besar dan sangat berpengaruh, meskipun tanpa konvensi. Sebab ditangan Megawatilah sekarang penentuan untuk pencalonan Jokowi ikut pemilu presiden atau tidak. Jika Megawati tidak merestui Jokowi menjadi calon presiden, maka kemungkinan besar yang memenangkan pemilihan presiden tahun 2014 adalah Prabowo Subianto ataupun Wiranto-Hary Tanoe. Sedangkan calon Partai Demokrat nampaknya semua sulit untuk memenangkan persaingan dengan Prabowo atau Wiranto.


Jika Megawati merestui Jokowi menjadi calon presiden, maka kemungkinan besar Jokowi lah yang akan menang dan menjadi presiden berikutnya. Hasil survey yang pernah dibuat PDI-P menginformasikan bahwa Prabowo akan menduduki no 2 dalam jumlah suara, jika bersaing dengan Jokowi. Sebab semua hasil survey yang lain mengatakan bahwa Jokowilah yang akan dipilih menjadi Presiden. Apalagi setelah persoalan Tanah Abang dapat diselesaikan dengan sangat elegan, maka popularitas Jokowi dan Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI sangat melambung.


Bahkan Rizal Ramli mantan Menteri Ekonomi pada Kabinet Gus Dur mengatakan, Jika Jokowi calon presiden maka semua calon yang lain hilang, ibarat Cntr Alt Del dalam key board komputer. Mungkin pernyataan Rizal Ramli terasa over confident, namun jika dilihat hasil survey saat ini bisa dibenarkan juga.
Jika Megawati yang maju menjadi calon presiden berikutnya sekalipun berpasangan dengan Jokowi sebagai calon Wakil Presiden, maka tetap yang memenangkan adalah Prabowo. Jadi benar benar ditangan Megawatilah sekarang siapa calon presiden Indonesai berikutnya. Pilihan Megawati apakah mencalonkan dirinya atau tidak, dan kalau tidak mencalonkan diri apakah dia memilih Jokowi atau tidak sebagai calon presiden adalah penentu sebenarnya warna dan geliat pemilihan presiden pada tahun 2014.

Jokowi di sebelah kanan dan Megawati di sebelah kiri

 
Dengan demikian siapakah yang lebih berpengaruh untuk menentukan presiden RI berikutnya, apakah Presiden SBY melalui konvensi Partai Demokrat atau Megawati melalui ya atau tidaknya terhadap Jokowi? Dalam hal ini pengaruh Megawati lah yang lebih besar. Apakah ini juga sekaligus bukti bahwa sifat kenegarawanan Megawati lebih besar dan lebih kuat dibanding Presiden SBY, mari kita tunggu sama sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025