Saya merasa sulit untuk memilih kata kata untuk
menggambarkan bagaimana rasa kagum sekaligus hormat melihat cara Jokowi
Gubernur DKI menangani kepindahan rakyatnya, pemukim di waduk Ria Rio Jakarta. Hal itu terjadi saat saya melihat di televisi yang terpasang di salah satu kamar di Hotel Grand Angkasa Medan tempat
saya menginap yang disediakan oleh Smartfren dalam kunjungan saya ke
Medan untuk memberikan training bagi pengembangan karyawan Smart fren
ini.
Jokowi jongkok berdialog dengan warga pemukim. Sumber foto Kompas.com
Jokowi memanggil beberapa orang dari kerumunan rakyat kecil penghuni gubuk gubuk di waduk Ria Rio ini ke dalam ruangan Rumah Susun Pinus Elok Cakung, yang akan menjadi tempat mereka setelah dipindahkan dari waduk yang akan dibenahi ini. Dengan sangat piawai bagaikan seorang Salesman Property yang handal Jokowi mempresentasikan rumah yang akan menjadi tempat tinggal mereka seterusnya.
“ Ini kamarnya, langit langitnya akan diperbaiki dan dicat semuanya. Di dapur sudah ada kompor gas. Dan
pesawat televisi layar datar pun sudah tersedia beserta sofa, kasur dan
meja kursi. Hanya saat ini belum selesai semuanya, baru tersedia 60 (tempat)”, kata Jokowi.
Nanti akan diselesaikan, diperbaiki dan dicat semuanya sehingga cukup untuk seluruh keluarga dari sekitar tiga ratusan, kata Jokowi menambahkan.
Cara berkomunikasi Jokowi sangat sederhana, elegan, tidak ada batas dengan rakyat dari strata yang paling rendah ini. Komunikasi Jokowi dengan rakyatnya sangat persuasif dan efektif.
Lalu salah seorang perwakilan pemukim waduk Ria Rio ini mengusulkan kepada Jokowi agar pemindahannya dilakukan serentak untuk seluruh 300 keluarga setelah rumah susun selesai diperbaiki. Jokowi mengiyakan usul ini.
Begitu Jokowi selesai mengatakan, “Ya nanti
pemindahannya dilakukan serentak”, serta merta laki laki yang
mengusulkan tadi menyalami dan mencium tangan Jokowi, pertanda bahwa dia
sangat puas dan senang karena usulnya didengarkan dan disetujui Jokowi. Tindakannya menyalami dan mencium tangan Jokowi diikuti oleh teman temannya yang lain, dan segera dibatasi oleh pengawal Jokowi.
Saya sangat terenyuh melihat adegan ini. Dan hati saya bergumam, inilah pemimpin yang kami dambakan di Indonesia. Tidak
ada lagi yang kurang dalam diri Jokowi, terutama kedekatan hatinya dan
kemampuan berkomunikasinya dengan rakyat, khususnya rakyat kecil yang
selama ini sangat diabaikan di Negara ini. Bersyukurlah Bangsa ini mempunyai pemimpin seperti Jokowi.
Saya tidak habis berfikir dan dalam perenungan saya teringat Raja Majapahit yang sangat terkenal arif dan bijaksana Raden Wijaya. Jangan jangan Jokowi memang keturunan Raden Wijaya.
Komentar