Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

Kepalsuan Alkitab Kesalahan Alquran?

Barangkali salah satu cara untuk bisa mendiskusikan antara Agama Islam dan Kristen secara lebih objektif adalah dengan saling menginformasikan bagaimana metode penulisan Kitab Suci itu. Sebab saya menangkap kesan, ramainya dan joroknya diskusi di kompasiana selama ini disebabkan oleh kesalahan memahami dan tergesa gesa membuat kesimpulan, terutama kalau seseorang menyeberang mengomentari ayat ayat dengan metode yang sangat berbeda dengan pemahaman pemeluk agama itu sendiri. Kalau kita jujur kepada diri sendiri, maka kita berupaya mengedepankan pendekatan Ilmiah, dan kalau kita bertanggung jawab, maka kita akan mengambil kesimpulan dengan cara yang sangat berhati hati. Kalau melanggar dua pendekatan ini, maka jelas metode pemahamannya akan serampangan dan kesimpulannya pun hanya kesimpulan sepihak ataupun kesimpulan emosional yang dipaksakan.

Bagi orang Kristen sendiri memahami Alkitab itu sangat sulit, apalagi bagi jemaat yang awam. Sampai saat ini pun paling tidak ada tiga kelompok Kristen yang meyakini Alkitab secara berbeda. Ada kelompok yang yakin 100 persen bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang tidak mungkin salah, ada kelompok yang bisa menerima kesalahan pengetikan dalam Alkitab, bahkan ada kelompok yang mengatakan Alkitab bisa keliru didalam penulisannya, karena keterbatasan dan kekurangan manusia didalam mengambil konteks. Tapi tetap ketiga kelompok bersatu dalam satu hal bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan Yang tertulis.

Alkitab ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, diperkirakan mulai ditulis pada abad ke 9 atau abad ke 8 Sebelum masehi sampai Abad Pertama Masehi. Bahkan ada ahli yang mengatakan sampai abad kedua. Ditulis oleh sekitar 40-50 Penulis, tapi belakangan diyakini lebih banyak lagi. Kontekstual penulisan di dalam Budaya Yahudi atau perjalanan dan perkembangan Bangsa Yahudi, mulai sejak jaman pembuangan di Mesir, perjalanan di Padang Gurun, perubahan budaya bangsa Yahudi dari bangsa yang nomaden, sampai kepada pembentukan sebagai bangsa yang lebih berbudaya di tanah perjanjian, masa pembuangan di Babel, masa apokaliptik menjelang kedatangan Kristus, masa penjajahan bangsa Romawi di abad terakhir menjelang Masehi, Masa Kristus, sampai kepada masa diaspora menyebarnya bangsa Yahudi ke seluruh dunia dan bergabungnya kaum Gentiles (bangsa diluar Yahudi seperti Yunani, Romawi, Persia, India dll) menjadi agama Kristen.

Perjanjian lama ditulis dalam Bahasa Ibrani (Aramik) sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani. Mengapa Perjanjian Baru ditulis dalam Bahasa Yunani? Tulisan perjanjian baru tujuannya adalah menguatkan, mengingatkan, meneguhkan orang-orang Yahudi yang telah dibaptis oleh Rasul Rasul, tentang Tuhan Yesus dengan seluruh kisah hidup dan ajaranNYa dan makna dari ajaranNYA. Karena mereka sudah menyebar ke daerah daerah di sekitar Laut Tengah, Roma, Korintus, Galatia, Efesus dll, dan bergaul dan hidup berdampingan dengan orang orang lain terutama Yunani, sehingga bahasa sehari hari mereka pun bahasa Yunani, maka Paulus yang memang jago dalam bahasa Yunani, menuliskan surat surat pengajaran dan penggembalaannya dalam bahasa Yunani. Tentu saja tujuan penulisan memakai bahasa Yunani adalah supaya gampang dipahami. Menurut penelitian para ahli teologi justru dalam Perjanjian Baru tulisan Paulus lah yang terlebih dulu ada dibandingkan dengan Injil; Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Diyakini bahwa Kitab Roma, merupakan kitab yang paling awal ditulis dalam semua kitab kitab (27 kitab) Perjanjian Baru. Setelah kitab Roma, baru kitab kitab yang lain beberapa tahun setelahnya.

Apa isi Perjanjian Baru? Isi perjanjian baru adalah Injil yaitu yang empat tadi dimana isinya adalah Kisah Hidup dan Ajaran Tuhan Yesus menurut kesaksian penulisnya. Jadi bukan apa yang keluar dari mulut Yesus, lalu ditangkap dan segera dituliskan, bukan begitu sobat. Tapi Injil adalah kesaksian Matius, Kesaksian Lukas, Kesaksian Markus, Kesaksian Yohanes. Misalkan suatu saat ketika Yesus khotbah di Bukit keempat orang ini mengikutinya. Lalu mereka menuliskannya kembali, hasilnya tidak mungkin sama bukan? Itulah sebabnya ada perbedaan dari keempat penulis injil ini, namun pesan utamanya tetap satu.

Kisah Para Rasul adalah tulisan mengenai kehidupan para rasul menjalankan dan melanjutkan misi Kristus setelah Kristus naik ke Surga dan menjanjikan akan turunnya Roh Kudus. Kitab berikutnya adalah kitab penggembalaan Paulus dan penggembalaan rasul rasul yang lain, serta kitab Wahyu yang berupa apokaliptik tentang kedatangan Kristus yang kedua kali kelak, dan juga tentang akhir kehidupan di bumi. Ada satu kitab yang dianggap tadinya tulisan Paulus juga yaitu Ibrani, tetapi penelitian yang lebih dalam mengatakan bukan Paulus penulisnya.

Sedangkan Perjanjian Lama sebagian sangat terang siapa penulisnya, sebagian lagi masih belum ada kepastian. Lima kitab pertama, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan diyakini ditulis oleh Musa. Namun belakangan ada keraguan tentang penulis kitab Kejadian. Sebagian tetap yakin bahwa penulisnya adalah Musa, tapi sebagian mengatakan bukan dan mereka yang berkata bukan mengatakan penulisnya Kaum Yahwist. Tambah mereka lagi kemungkinan besar perempuan.

Salah satu yang menarik bagi saya adalah tentang kitab Yesaya. Kitab Yesaya ditulis sejak Bangsa Yahudi di Yerusalem sebelum pembuangan, kemudian saat bangsa Yahudi di pembuangan di Babel, dan setelah kembali dari Pembuangan. Rentang waktunya sekitar dua ratus tahun lebih. Penulisnya adalah Nabi Yesaya. Namun karena isi kitab ini menyangkut kisah Bangsa Yahudi dalam rentang waktu 200 tahun, mungkinkah penulisnya hanya seorang? Sulit menerima secara logika, mengingat umur manusia pun maksimal 100 atau 130 tahun. Tapi mengapa nama kitab itu tetap Yesaya? Kesimpulan para ahli adalah penulis kitab Yesaya bagian pertama memang adalah Nabi Yesaya, sedangkan bagian yang kedua dan ketiga bukan Nabi Yesaya, tetapi tetap memakai nama Yesaya untuk menjaga wibawa kitab yang mereka tulis sekaligus mempraktekkan kerendah hatiannya. Tidak perlu manusia tahu siapa mereka sebenarnya, yang penting untuk kemuliaan Allah.

Begitulah, ketika ada tulisan di Kompasiana bahwa Alkitab Palsu, Yang disalibkan itu palsu bukan Kristus, kita langsung bertanya? Bagian mana yang palsu? Mengapa dikatakan palsu? Adakah kesimpulan Palsu ini karena membandingkan dengan Alquran? Apa yang sebenarnya ditulis di Alquran? Apa tujuan penulisan Kisah Nabi Isa, dan kesimpulan tentang nabi Isa di Alquran? Bahkan akal sehat kita pun bertanya keras, apakah perlu menemukan kesalahan Alkitab untuk lebih memberikan kebenaran Alquran? Dan tidak mungkinkah teman teman Muslim itu melupakan atau mengabaikan ayat yang mendiskreditkan Isa dan agama Kristen, tetapi Murni menjalankan apa yang diperintahkan Nabi saja?

Oleh sebab itu untuk teman teman Muslim dengan semangat kemanusiaan dan keuniversalan agama kita masing masing dan tentu saja untuk kedamaian kita bersama saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan :

1. Bagaimanakah cara penulisan Alquran itu? Apakah Nabi yang menuliskannya, atau ada orang lain yang menuliskan semua yang keluar dari Mulut Nabi?

2. Berapa lama kah rentang waktu penulisan Alquran itu? Apakah ada bagian Alquran yang ditulis setelah Nabi Wafat?

3. Mungkinkah ada kekeliruan dalam penulisan Alquran? Maksudnya adakah proses check dan recheck kepada Nabi?

4. Apakah Surat yang mengatakan Bahwa Nabi Isa yang disalibkan itu palsu benar benar keluar dari mulut Nabi, atau itu dituliskan oleh penulisnya dan belum sempat di recheck kepada Nabi?

Sahabatku Kaum Muslimin saya mohon maaf atas pertanyaan ini. Tujuan saya tulus untuk memahami supaya kita bisa mencari titik temu dan kedamaian berbangsa dan beragama. Salam damai untuk kita semua.

(Untuk melihat komentar komentar silahkan klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023