Featured Post

GBKP Menjadi Keluarga Allah yang Diutus untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia bagi Seluruh Ciptaan

Gambar
  (Markus 16:15; 1 Pet 2:9-10) Ceramah utuk Konvent Pendeta GBKP Wilayah 4 (7 Nov.2025) Pdt.Prof.Dr.Risnawaty Sinulingga MT.h Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan untuk kesempatan berharga saat ini dalam menyampaikan ceramah tentang visi baru gereja GBKP. Ceramah ini disampaikan menurut perumusan visi, dianalisa berdasarkan teks acuan (Markus 16:15 dan 1 Petrus 2:9-10), dibandingkan dengan panggilan gereja dalam Tata Gereja GBKP. Rumusan visi dan panggilan GBKP yang sedikit berbeda dengan teks acuan Alkitab, menunjukkan bahwa GBKP memiliki landasan dogmatis yang cukup kuat dalam perumusan vissi ini. Dalam bagian pertama ceramah, akan dipaparkan makna kata-kata dalam visi yaitu “Menjadi Keluarga Allah yang Diutus”, “Untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia” dan “Bagi seluruh Ciptaan”. Penjelasan ini penting bukan saja karena merupakan bagian dari visi GBKP, tetapi karena adanya perbedaan dengan kalimat teks Alkitab (“…beritakanlah Injil kepada segala makhluk…”) dan panggi...

Mereka Sudah Menderita Dan Akan Semakin Menderita

Jumlah Orang Miskin saat ini ada sebanyak 30, 2 juta Jiwa. Mereka dikelompokkan miskin karena pendapatan per bulannya hanya sebesar atau lebih kecil dari Rp 212.000 per bulan. Hitung hitungan Rp 212.000 per bulan datang dari jumlah biaya makanan per bulan yaitu sekitar Rp 176.000 dan biaya lain (transportasi, mandi, kesehatan, sandang) sebanyak Rp 36.000 per bulan. Mereka dikatakan miskin karena pendapatan per hari nya hanya Rp 7500,. Per hari.

Jika pendapatan mereka lebih dari Rp 7500 per hari, katakanlah Rp 10.000 per hari maka mereka termasuk kelompok yang tidak lagi kategori miskin. Jadi, jika katakanlah standar kemiskinan itu dinaikkan menjadi (pendapatannya) Rp 10.000 per hari atau Rp 300.000 per bulan, maka jumlah orang miskin itu akan menjadi lebih besar lgi, bisa bisa sampai kepada jumlah 50.000.000 jiwa. Jadi sekitar 1/5 atau 20 % dari jumlah penduduk Indonesia.



Anggoga DPR itu mempunyai pendapatan sekitar Rp 60 juta per bulan. Life style yang sangat wah dan gemerlap. Selalu di gedung ber AC dan tempat tempat mewah, memakai pakaian yang sangat mahal dan berkelas, cincin dan perhiasan yan sangat mahal. Apakah mungkin mereka berempati denga n rakyat yang sangat miskin tadi? Sulit dipercaya. Jadi ketika saat ini mereka sedang melakukan lobby lobby, yang menjadi perhatian mereka hanya angka angka, ubkan rakyat dan kehidupannya yang sangat memelas itu.

Tidak heran kalau mereka (anggta DPR) hanya piawai bermain kata kata, yang tujuannya tetap menjaga citra dan keuntungan partainya sendiri. Mereka tidak akan pernah tersadarkan bahwa yang mereka sedangkan pertaruhkan adalah kehidupan minimal 30 juta penduduk Indonesia yang tergolong sangat miskin itu. Mereka inilah yang paling menderita jika BBM terpaksa dinaikkan pemerintah. Sebab penghasilan Rp 7500 sd Rp 10.000 per hari semakin tidak ada nilainya. Jadi keputusan pemerintah atas dukungan DPR bukannya akan memperbaiki nasib Rakyat Miskin, namun membuat dan mempercepat kematian dari rakyat itu sendiri. Indonesia adalah sebuah Ironi yang sangat menyayat hati, sebab Negara Kaya ini (totak kekayaan Indonesia saat ini lebih kurang 17.000 Triliun Rupiah) akhirnya dengan sangat jitu mematikan kehidupan rakyatnya sendiri, hanya karena ingin menghemat Rp 65 Triliun.

Sungguh sangat jauh bedanya, Rp 17.000 Triliun dengan penghematan Rp 65 Triliun. Memang harga nyawa di Bangsa ini lebih murah bila dibandingkan uang dan angka angka. Ohhh....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025