Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 27 April - 3 Mei 2025

Gambar
Thema: Guna Dame Kita Ipilih Dibata (Untuk menciptakan kedamaian, kita dipilih oleh Tuhan) Nas Alkitab:  Kolose 3:12–15 A.  Pendahuluan Sejak manusia jatuh dalam dosa, dunia dipenuhi perpecahan, perselisihan, dan pertengkaran. Tetapi melalui Kristus, Allah memanggil manusia untuk mengalami pemulihan, bukan hanya hubungan dengan Allah, tetapi juga dengan sesama. Sebagai umat pilihan Allah, kita bukan hanya dipanggil untuk menikmati damai, tetapi juga menjadi pembawa damai dalam kehidupan sehari-hari. B.  Fakta Paulus mengingatkan bahwa jemaat Kolose adalah orang-orang pilihan Allah, yang telah dikuduskan dan dikasihi-Nya. Karena itu, mereka dipanggil untuk mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Mengampuni satu sama lain sebagaimana Kristus telah mengampuni. Mengenakan kasih sebagai pengikat utama yang mempersatukan dan menyempurnakan. Membiarkan damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati, sebab mereka dipanggil menjadi satu...

Sebuah Cerita Inspiratif Dari Seorang Konglomerat

Sebuah cerita inspiratif disampaikan oleh seorang Konglomerat berjiwa sosial yang sangat tinggi. Frangky O Wijaya Chariman SMART Tbk, yang juga menjadi Wakil Ketua Tzu Chi di Indonesia menyampaikan cerita ini pada acara Gathering penerima bea siswa Tzu Chi perwakilan Sinar Mas. Dia bertutur dengan sederhana dan jenaka di depan 170 orang lebih anak anak dari SD sampai SMA, beberapa orang sudah duduk kuliah di Perguruan Tinggi, ditambah tamu undangan dan para relawan yang setia mendampingi anak anak. Acara ini berlangsung di sekolah Tzu Chi yang sangat megah di Pantai Indah Kapuk, pada hari Minggu tanggal 18 Maret 2012.

Dikisahkan seorang ibu yang kebingungan membagi warisan kepada 3 orang anaknya secara adil dan bijaksana, sepeninggal suaminya karena wafat. Sapi yang berjumlah 17 ekor harus dibagi menurut wasiat sang suami almarhum dengan rincian setengah dari jumlah untuk anak pertama, sepertiga untuk anak kedua, dan sepersembilan untuk anak ketiga. Angka 17 adalah angka prima, yang tidak bisa dibagi dua, apalagi dibagi tiga atau dibagi sembilan.

Setengah dari 17 berarti delapan setengah ekor, sepertiga dari 17 berarti lima dua pertiga, sepersemblan dari 17 berarti satu delapan per sembian. Paling tidak tiga ekor sapi meski disembelih untuk dibagi secara merata sesuai wasiat. Si ibu sangat kebingungan bagaimana membaginya secara adil dan tepat. Lalu datang seorang tetangga, yang dengan tulus memberikan satu ekor sapi betinanya kepada si Ibu. Sehingga jumlahnya menjadi delapan belas ekor.

Beberapa hari kemudian setelah sapinya menjadi 18 ekor, si ibu memanggil ketiga anaknya. Dan memberikan setengah bagian untuk anak pertamanya, yaitu 9 ekor. Si anak pertama senang sekali menerima warisan itu. Lalu kepada anak kedua diberikan sepertiga bagian dari delapan belas ekor yaitu 6 ekor sapi. Si anak kedua pun menerima nya dengan senanghati. Lalu kepada anak ketiga dia berikan sepersembilan sesuai dengan warisan, dan anak bungsunya ini mendapat bagian 2 ekor sapi serta menerima nya dengan suka cita.

Ternyata setelah dibagi secara merata masih ada sisa satu ekor sapi, yaitu sapi tetangga yang tadinya dengan tulus ikhlas memberikannya kepada siibu. Dengan ikhlas diiringi ucapan terima kasih dia kemudian mengembalikan lagi sapi yang sudah diberikan kepada tetangganya tersebut. Pada bagian ini Pak Franky memodifikasi sedikit ceritanya dan mengatakan tetangga yang membagikan sapi itu bernama Pak Aguan (Sugianto Kusuma, Pemilik Agung Sedayu Group). Frangky O Wijaya dan Sugianto Kusuma adalah Wakil Ketua Tzu Chi di Indonesia.

Beberapa waktu kemudian, sapi tetangga (Pak Aguan) beranak dan melahirkan anak kembar pula. dua ekor sapi. Sebab saat dia memberikan satu ekor sapinya dengan tulus ikhlas dan bercampur dengan sapi sapi lain yang jumlahnya semua 17 ekor, terjadilah perkawinan sapi sapi itu. Dia memberikan satu tetapi mendapat tiga. Itulah sebabnya Pak Aguan sangat kaya sampai sampai memiliki Pantai Indah Kapuk ini, tandas Frangky O Wijaya.

Marilah kita semua memberikan dengan tulus ikhlas, memberi untuk mewujudkan cinta kasih kita, dan kita akan menerima lebih banyak, kata Pak Franky mengakhri ceritanya yang sangat inspiratif. Memberi lah dengan ikhlas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025