Featured Post

Catatan Khotbah Minggu 12 Mei 2024

Gambar
 Minggu Eksaudi : Begiken Min O Jahwe Warna Mbentar Invocatio          :  “(Pilipi 3 : 16)” Ogen                     :  Perbahanen Rasul Rasul 1 : 1 - 5  (Tunggal )     Khotbah            :  Masmur 31 : 1 – 5      (Responsoria )     Thema                 :  Pemindon Lako Iampang-ampangi Tuhan              Khotbah : Masmur 31 : 1 – 5     Masmur Daud. Ku Kam aku cicio o TUHAN ula pelepas aku kemalun. Kam kap Dibata si bujur, mindo aku, maka IkeliniNdu aku. Begiken min pertotonku pedas min Kam reh mulahi aku. Jadi min Kam deleng batu inganku cicio, kubungku si nteguh inganku terkawal. Kam kap ingan cebuni dingen bentengku, tegu-tegu dingen babai aku erkiteken GelarNdu. Tegu-tegu aku maka ula aku kena siding itogeng kalak man bangku. Ampang-ampangi aku maka ula aku kena cilaka. Pembukaan   Syalomm mejuah juah senina ras turang, Kidekah nggeluh manusia ibas doni enda, lit lalap perbeben.  Lit nge lalap kiniseran, kiniseraan si mengancam keselamatan ta.  Tapi lit ka nge jalan keluar,

Belajar Menjadi Proifessional Dari Bapak Derom Bangun

 Menarik sekali percakapan yang kami lakukan dengan Bapak Derom Bangun beberapa waktu yang lalu dalam acara CADAS, Cakap cakap cerdas di youtube CADAS INSPIRATIF.  Percakapan dengan thema professionalisme itu menurut saya pribadi adalah sebuah percakapan yang sangat kaya dengan makna dan nilai nilai perjuangan seorang anak desa untuk bisa berkiprah dalam bangsa ini ataupun  dalam kehidupan. 

Suatu saat Derom Bangun yang kala itu masih muda diberikan tanggung jawab yang sangat besar di perusahaan tempat dia bekerja PT Socfin Indonesia.  Minyak sawit (Crude Palm Oil = CPO) yang dibawa dari kebun perusahaan  di Aceh untuk diekspor ke Belanda terintrusi air laut, karena kapal yang membawanya mengalami kebocoran.  Padahal standar CPO   untuk ekspor tidak bisa sedikit pun tercampur air laut.  Kalau tidak diatasi maka CPO yang dari Aceh ini tentu tidak bisa di ekspor, dan banyak kerugian yang ditanggung.  

Menghadapi masalah ini dipanggil lah oleh Top Management Pak Derom Bangun untuk mengatasinya.  Mengingat bahwa semasa kuliah S1 di ITB Pak Bangun mengambil jurusan Teknik Kimia, maka ketika ditanya oleh Top Management akan kesanggupannya memisahkan dan membuang air laut, dengan sigap dan penuh percaya diri Pak Bangun mengatakan bisa mengatasinya dengan peralatan sederhana dan CPO bisa dimurnikan kembali.  Hasilnya CPO bisa diekspor kembali dengan sukses.

Dari pengalaman ini lah pak Bangun sendiri banyak belajar dan belajar terus mengenai professionalisme dalam bekerja.  Pada saat percakapan kami, Mama Bangun mergana ini mengatakan bahwa syarat terpenting atau ciri ciri utama seorang professional adalah mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.  Tanggung Jawab adalah  suatu sifat yang menjadi  karakter dan  menjadi pembeda bagi banyak orang.  Tanggung Jawab, tidak ada dipelajari di sekolah.  Itulah sebabnya banyak sekali orang yang tidak bisa menerima dan menjalankan tanggung jawab.

Ketika saya bertanya dengan lebih detail Pak Bangun mengatakan minimal ada 3 ciri orang professional yaitu 1. Mampu berdisiplin 2. Bertanggung Jawab dan 3.  Mampu mengelola secara efisien dan efektif sumber daya (resources)  yang diberikan, misalnya kalau diminta mengerjakan suatu pekerjaan 3 hari, selesaikan lah dalam 3 hari, jangan lewat dari itu, kata Pak Bangun yang sangat suka berbagi ini.  

 

Sumber  photo : Dokumen Pribadi

Apa yang dikatakan Pak Bangun bukanlah  sebuah teori atau wawasan yang diambilnya dari buku, namun hal itu (teori itu) datang dari pengalaman panjang beliau dalam bekerja di perusahaan asing yang terkenal sangat mengutamakan disiplin kerja.  Bapak Derom Bangun menurut saya adalah seorang professional sejati yang dimiliki Suku Karo (satu dari segelintir Orang Karo yang berkomitmen dan terbukti hidup secara professional).

Bagi saya pribadi professionalisme adalah sebuah karakter, atau gaya hidup yang dipilih dan dijalankan dengan komitmen yang sangat tinggi. Tidak ada professional yang bekerja secara setengah setengah hati.  Ada upaya yang sangat keras dan sungguh sungguh untuk menjadi professional dan tidak ada professionalisme  yang bisa diperoleh dalam waktu singkat, Sebab waktu adalah penguji yang paling utama untuk menjadikan dan menobatkan seseorang apakah professional atau amatiran.

Ada dua lagi ciri yang professional yang sangat saya kagumi.  Yaitu sifat ketotalan / super fokus dalam bekerja dan nilai altruisme yang menjadi paradigma utama semua  (orang) professional.  Total aartinya saat bekerja dia benar benar fokus kepada  pekerjaannya, dan tidak berhenti sebelum tuntas. Dalam hal ini lah beda orang professional dengan orang amatiran.  Sebab orang amatiran selalu memikirkan imbalan atau gaji, atau bonus nya saat dia bekerja dan berhasil memenuhi target kerjanya.  Jadi kebiasaan orang amatir dalam bekerja , pikiran nya tidak fokus sebab sering terpikir manfaat manfaat finansial yang bakal dia peroleh  Tentu saja hasilnya kerjanya pun bukanlah yang terbaik.  Kalau orang professional, dia hanya fokus kepada pekerjaannya (proses dan hasilnya) tanpa pernah sedikitpun dipengaruhi pikiran pikiran terhadap hal hal lain seperti imbalan, hadiah atau penghargaan yang mereka bakal dapatkan.  Anehnya, orang professional selalu memperoleh lebih banyak, bahkan berlipat lipat, dibanding orang amatiran.

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=AOhiTIWxhtU&t=333s


Sifat altruisme menjelaskan bahwa hasil kerja yang berguna/bermanfaat bagi orang banyak.  Jadi para professional adalah mereka yang dari hasil kerjanya dan proses kerjanya positif dan bermanfaat bagi orang banyak.  Secanggih apapun dan selihai apapun seorang pencuri tidak bisa dikatakan professional, sebab pekerjaannya tidak bermanfadat bagi orang lain.  Seorang koruptor atau pimpinan projek yang lihai menyimpan tipuannya bukan lah seorang professional.  Pemain Sepak bola yang sangat terampil, karena menghibur dan memberi rasa bangga adalah professional. Seorang pemusik, seorang pelukis, seorang innovator, seorang wiraswastawan yang jujur dan mampu menghasilkan hasil kerja yang berkualitas tinggi adalah contoh contoh orang professional.  

Jadi sifat sifat professional itu kalau digabung menjadi

1.      Disiplin

2.      Bertanggung jawab

3.      Efisien dan Efektif menggunakan sumber daya yang ada

4.      Punya keahlian diperoleh  dalam jangka waktu yang Panjang

5.      Total dan fokus (tidak memikirkan uang atau imbalan saat bekerja)

6.      Mempunyai sifat sifat altruism.

Lalu apa upah menjadi seorang professional ? Banyak dan bahkan sangat banyak. Mengacu kepada kehidupan Pak Derom Bangun, maka saya melihat dan bisa membuktikan beberapa hal yang dia peroleh atau alami.

1.      Berumur Panjang.  Saat ini beliau sudah berusia 80 tahun, dan tetap memiliki logika berfikir yang sangat jernih. (Saat kami cakap cakap cerdas usia beliau sudah 80 tahun lebih)

2.      Mendapat kepercayaan dari orang orang penting bahkan Lembaga Lembaga tingkat dunia. Pak Bangun pernah dipercaya dan diangkat PresidenMegawati Sukarnoputri  menjadi Ketua Tim Utusan Ke Negara Rusia untuk bernegosiasi dalam pembelian pesawat Sukhoi.  Dia juga hingga saat ini menjadi seorang penasehat Wold Bank dan menjadi penasehat satu Konsultan Dunia yang berpusat di Amerika Serikat

3.      Sangat dihormati dan dikagumi oleh anak anak dan seluruh keluarga.  Bahkan menjadi kebanggaan dan tokoh bagi masyarakat Suku Karo.

4.      Dapat menjalankan misi misi sosial nya dengan sangat baik

5.      Mempunyai ketahanan dan kebebasan finansial. Termasuk tetap dipercaya menjadi pimpinan tetap beberapa perusahaan kelapa sawit.

6.      Dijadikan panutan, teladan bahkan guru bagi banyak kalangan

7.      Bebas berpergian kemana saja karena tetap mempunyai kesehatan yang prima.

Semua orang punya cita cita dan punya harapan kepada masa depannya.  Barangkali salah satu jalan terbaik menuju masa depan yang lebih baik dan sangat baik adalah dengan mejadi professional.  Jadilah professional.    Memang Pak Bangun sempat menyinggung bahwa didikan menjadi professional itu dimulai dari masa masa sekolah, sejak usia dini.  Tapi banyak juga yang benar benar setelah tua menjadi professional seperti Kolonel Sanders.  Jadi tidak ada kata terlambat untuk menjadi professional.  Bujur melala ras mejuah juah kita kerina.


Artikel Sudah tayang di Majalah "KATANTARAS, Edisi Januari 2023



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023