Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Konflik memang tidak bisa dihindari dari
kehidupan. Struktur berfikir otak
manusia, serta pola pola hubungan dalam keluarga, Gereja atau masyarakat secara logis akan melahirkan konflik.
Sehingga salah satu kunci keberhasilan
dan kebahagiaan dalam hidup adalah kemampuan mengatasi konflik itu sendiri.
Cara berfikir otak kanan yang lebih cenderung mengutamakan perasaan dan nilai nilai, dan
cara berfikir otak kiri yang lebih mengutamakan kepraktisan dan hitungan untung
rugi, sudah pasti akan melahirkan konflik sekalipun mereka adalah saudara
sekandung.
Belum lagi kalau kita melihat kenyataan atau fakta kehidupan yang selalu mempunyai kecenderungan melahirkan persaingan dan konflik misalnya :
¡ Prejudice (menganggap dan mengatakan kesalahan orang lain)
¡ Kejahatan/stubborenness (Menusuk dari belakang)
¡ Ke-sensitifan (seseorang yang sangat sensitif perasaannya)
¡ Perbedaan persepsi dan paradigma
¡ Perbedaan prioritas/sasaran
¡ Persaingan untuk mendapatkan sumber daya
¡ Persaingan untuk mendapatkan kekuasaan
¡ Kesalah-pahaman (miscommunication)
¡ Harapan yang tidak terpenuhi
Oleh sebab itu salah satu keterampilan yang paling
dibutuhkan saat ini adalah kemampuan mengatasi atau mengelola konflik. Apakah sulit ? Sulit hanya ada dalam kamus orang orang yang lebih
sering mencari cara mudah, dan cara cepat.
Tapi bagi orang orang yang mengutamakan kebenaran dan perdamaian dalam
dirinya tidak ada yang sulit.
Cara mengatasi konflik secara professional adalah
1. Relaks,
tenang, redakan emosi, berdoa .
2. Klarifikasi masalah (issues) dan fokuslah kepada
keinginan dan sasaran.
3. Pahami dan memahami perspektif kedua belah pihak.
4. Uraikan permasalahan menjadi langkah langkah kecil dan
sederhana.
5. Berikan atau ikuti, lalu katakan harapan
dan kebutuhan.
Metoda lima Langkah diatas menarik sekali untuk
diterapkan dalam dunia kerja, atau dunia professional.
Namun bukan itu satu satunya strategy untuk mengatasi
konflik.
Saya sangat dipengaruhi oleh dua kisah, yang menjadi sumber pengetahuan
dan keyakinan untuk mengatasi konflik.
Yang pertama adalah cara Jakub berdamai dengan abangnya Esau yang dia tipu untuk mendapatkan hak kesulungan. Dia tahu dan
bisa rasakan bagaimana sakit hatinya Esau pada saat itu, karena dia urung mendapatkan berkat dari ayahanndanya Ishak. Setelah bertahun tahun lamanya suatu saat Jakub mendatangi Esau hanya untuk minta maaf supaya konflik diantara
mereka bisa diatasi dan berdamai. Kisah
Jakub mendatangi Esau tertulis dengan sangat menarik pada Kejadian 33 : 1 – 15
Yang kedua adalah Kisah Tuhan Yesus suatu saat
singgah ke sumur orang Samaria. Padahal
pada saat itu orang Jahudi tidak berkomunikasi secara baik dengan orang Samaria. Dengan penuh ke-rendahhatian serta penuh
dengan kelembutan kasih sayang, Yesus Kristus duduk ditepi Sumur dan meminta
air untuk diminumnya kepada seorang perempuan yang datang pada saat sinar
matahari bersinar dengan sangat lcerah
dan panas terik. TUhan Yesus
tidak hanya mendamaikan dan mengatasi konflik yang DIa alami saat itu, namun lebih dari itu
Tuhan Yesus berhasil mendamaikan keturunan Jahudi dan kaum Samaria. Kisah ini tertulis pada Johanes 4 : 5 - 10.
Nah saat merengungkan kedua perikop diatas, ditambah dengan pengalaman yang pernah saya alami serta studi literatur maka saya mengusulkan lima langkah untuk mengatasi konflik, baik konflik kita sendiri juga konflik dalam persekutuan.
Lima
Langkah Mengatasi Konflik berdasarkan
Firman Tuhan
(Pendekatan
Pt. Analgin Ginting)
1. Sadari dan
terima bahwa Anda sedang konflik.
2. Doakan teman
Anda berkonflik, terus menerus sampai Anda mulai merasa kasih kepadanya. (kalau
belum muncul rasa kasih/iba, doakan terus.
Tidak ada untungnya menyimpan perasaan bahwa yang Anda benar dan dia
salah)
3. Minta kekuatan
Roh Kudus untuk mendatangi dia, minta maaf dan menyatakan rasa kasih anda.
4. Datangi teman
Anda berkonflik untuk menyatakan maaf Anda secara tulus
5. Pelihara
komunikasi yang positif denga teman Anda dan terus mendoakan dia
Komentar