Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 2 - 8 Nopember 2025

Gambar
Thema: Agama yang Benar dan Baik Nas: Yakobus 1:26–27 “ Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Pengantar Dalam kehidupan beriman, seringkali manusia terjebak dalam bentuk-bentuk lahiriah agama, tetapi mengabaikan hakikat batiniahnya. Rasul Yakobus menegaskan bahwa ukuran kebenaran dan kemurnian agama bukan terletak pada ritual semata, melainkan pada buah kehidupan dan perilaku sehari-hari yang memuliakan Allah melalui tindakan kasih kepada sesama. Dengan demikian, agama yang benar tidak berhenti pada liturgi, tetapi berlanjut dalam empati, kepedulian, dan disiplin moral yang nyata dalam hidup sehari-hari.¹ Fakta • Kehidupan beragama dewasa ini sering diwarnai oleh paradoks: semakin banya...

Catatan Tambahan PJJ GBKP 5-11 September 2021.

 TUHAN ERBAHANCA KITA SENANG

Matius 27 : 3 – 4 , Jeremia 29 : 11

Hari pencegahan Bunuh Diri

Teks  : Matius 27 : 3 – 4          

27:3        Ngidah Jesus ibaba ku pengadilen erkadiola Judas. Jenari iulihkenna duit pirak si telu puluh e man imam-imam si mbelin ras peminpin-peminpin kalak Jahudi.

27:4        Nina Judas, "Aku enggo erdosa sabap kududurken kalak si la ersalah guna ibunuh." Ngaloi imam-imam si mbelin ras peminpin e, "Kerna si e la urusen kami. Ena urusenndu.

Teks  : Jeremia 29 : 11        

29:11      Aku ngenca meteh sura-surangKu nandangi kam, e me gelah kam senang labo gelah cilaka. RencanangKu e me mereken wari si pepagi bagi si iarapkenndu

 Fakta

1.          Judas merasa menyesal saat dia melihat Jesus dibawa ke pengadilan.  Rasa penyesalan ini membuat dirinya tidak merasa perlu lagi akan upah berupa uang yang dia terima.  Lalu dia mengembalikan uang itu kepada imam imam dan pemimpin orang Jahudi.  Saat judas bertemu mereka, Judas berkata “Aku sudah berdosa sebab kuserahkan orang yang tidak bersalah untuk dibunuh".  

2.          Judas tidak mendapatkan respon yang mengenakkan hatinya sebab Imam Imam dan pemimpin itu berkata “ Itu bukan urusan kami, itu urusanmu”

3.          Tuhan melalui Nabi Jeremia berkata bahwa “Hanya Aku yang mengetahui rancanganKu tentang dirimu, yaitu rancangan untuk kebahagian dirimu". Tuhan menambahkan bahwa rancanganNYA kepada manusia adalah masa depan yang membahagiakan.

Sumber photo : https://stluciatimes.com/welder-gets-face-transplant-after-failed-suicide-attempt/

Makna                                                

1.          Ada keterbatasan manusia dalam merancang sesuatu tentang hidupnya, sekalipun seperti Judas yang menjadi orang dekat atau murid Tuhan Yesus.  Dekat secara fisik kepada Tuhan, mengetahui teori teori kehidupan termasuk teologis tidak serta merta membuat manusia piawai merancang cita cita nya maupun masa depannya.

2.          Rancangan manusia tentang dirinya, tentang masa depannya adalah racangan yang mengedepankan ego nya sendiri. Padahal  manusia diciptakan Tuhan dan lahir ke dunia ini bukan untuk memuaskan egonya sendiri.  Nah sering sekali rancangan untuk memuaskan ego akhirnya terjadi yang sebaliknya; menyesalkan ego, memuakkan ego bahkan membenci ego nya sendiri.  Seseorang yang sudah membenci egonya, akan dihinggapi perasaan bersalah, perasaa tak berguna, perasaan menyesal sehigga timbul niat untuk melakukan hal yang ekstrim yaitu bunuh diri.

3.          Manusia yang mengaku Ciptaan Allah, seharusnya bertanya kepada Allah saat dia merancang sesuatu tentang dirinya.  Supaya rancangannya itu bukan untuk memuaskan egonya.  Memuaskan ego atau  masa depan yang lebih baik, mana lebih baik?  Tentu masa depan yang lebih baik.  Faktanya manusia itu tidak tahu masa depan, jadi sangat terbatas kemampuannya untuk merancang masa depan yang lebih.  Tuhan lah yang tahu masa depan yang lebih baik. Tanyalah Tuhan saat merancang masa depanndu.  Apakah Tuhan menjawab? Pasti. Cobalah, tanya Tuhan saat kam merancang masa depanndu, maka Tuhan akan membimbing kam. Hasilnya, tidak akan pernah ada perasaan ego yang menyakitkan dan memalukan. TIDAK AKAN PERNAH ADA NIAT ORANG BUNUH DIRI JIKA DIA MERANCANG DIRINYA BERSAMA TUHAN. 

  Pengkenaina

·            Libatkan TUHAN saat kam merancang masa depanndu.  Hiduplah dengan rendah hati, dan terima apa adanya, serta syukuri apa adanya, maka kam akan selalu mempunyai optimisme dalam hidup.  

·            Saat penyesalan sudah ada dalam hati, perasan muak dan sakit sama ego sendiri sudah mencuat, saat perasaan tidak berarti dan tidak bermakna sudah ada, saat sudah muncul perasaan untuk melakukan hal hal yang fatal dan ekstrim, lakukan satu perbuatan baik.  Misalnya beri makan orang yang lapar, balas senyum an orang dengan tulus, dan cari lah seseorang yang menjadi orang terakhir kam tolong, lalu tolong dia. Bisa juga  bertanya kepada Tuhan apa yang harus kam lakukan.  Maka Tuhan akan menolong kam dengan penuh kasih sayang. Dan senyumNYA akan menumbuhkan perasaan berharga, perasaan berarti , perasaan bermakna dalam dirindu.  Amin. 

Bujur ras mejuah juah kita kerina

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025