Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Maret 2025

TUHAN ERBAHANCA KITA SENANG
Matius 27 : 3 – 4 , Jeremia 29 : 11
Hari pencegahan Bunuh Diri
Teks : Matius 27 : 3 – 4
27:3 Ngidah
Jesus ibaba ku pengadilen erkadiola Judas. Jenari iulihkenna duit pirak si telu
puluh e man imam-imam si mbelin ras peminpin-peminpin kalak Jahudi.
27:4 Nina
Judas, "Aku enggo erdosa sabap kududurken kalak si la ersalah guna
ibunuh." Ngaloi imam-imam si mbelin ras peminpin e, "Kerna si e la
urusen kami. Ena urusenndu.
Teks : Jeremia 29 : 11
29:11 Aku
ngenca meteh sura-surangKu nandangi kam, e me gelah kam senang labo gelah
cilaka. RencanangKu e me mereken wari si pepagi bagi si iarapkenndu
1.
Judas merasa menyesal saat dia
melihat Jesus dibawa ke pengadilan. Rasa
penyesalan ini membuat dirinya tidak merasa perlu lagi akan upah berupa uang
yang dia terima. Lalu dia mengembalikan
uang itu kepada imam imam dan pemimpin orang Jahudi. Saat judas bertemu mereka, Judas berkata “Aku
sudah berdosa sebab kuserahkan orang yang tidak bersalah untuk dibunuh".
2.
Judas tidak mendapatkan respon yang
mengenakkan hatinya sebab Imam Imam dan pemimpin itu berkata “ Itu bukan urusan
kami, itu urusanmu”
3.
Tuhan melalui Nabi Jeremia berkata
bahwa “Hanya Aku yang mengetahui rancanganKu tentang dirimu, yaitu rancangan
untuk kebahagian dirimu". Tuhan menambahkan bahwa rancanganNYA kepada manusia
adalah masa depan yang membahagiakan.
Makna
1.
Ada keterbatasan manusia dalam merancang
sesuatu tentang hidupnya, sekalipun seperti Judas yang menjadi orang dekat atau
murid Tuhan Yesus. Dekat secara fisik
kepada Tuhan, mengetahui teori teori kehidupan termasuk teologis tidak serta
merta membuat manusia piawai merancang cita cita nya maupun masa depannya.
2.
Rancangan manusia tentang dirinya,
tentang masa depannya adalah racangan yang mengedepankan ego nya sendiri. Padahal
manusia diciptakan Tuhan dan lahir ke dunia
ini bukan untuk memuaskan egonya sendiri. Nah sering sekali rancangan untuk memuaskan
ego akhirnya terjadi yang sebaliknya; menyesalkan ego, memuakkan ego bahkan
membenci ego nya sendiri. Seseorang yang
sudah membenci egonya, akan dihinggapi perasaan bersalah, perasaa tak berguna,
perasaan menyesal sehigga timbul niat untuk melakukan hal yang ekstrim yaitu bunuh
diri.
3.
Manusia yang mengaku Ciptaan Allah,
seharusnya bertanya kepada Allah saat dia merancang sesuatu tentang
dirinya. Supaya rancangannya itu bukan
untuk memuaskan egonya. Memuaskan ego atau masa depan yang lebih baik, mana lebih baik? Tentu masa depan yang lebih baik. Faktanya manusia itu tidak tahu masa depan,
jadi sangat terbatas kemampuannya untuk merancang masa depan yang
lebih. Tuhan lah yang tahu masa
depan yang lebih baik. Tanyalah Tuhan saat merancang masa depanndu. Apakah Tuhan menjawab? Pasti. Cobalah, tanya
Tuhan saat kam merancang masa depanndu, maka Tuhan akan membimbing kam.
Hasilnya, tidak akan pernah ada perasaan ego yang menyakitkan dan memalukan.
TIDAK AKAN PERNAH ADA NIAT ORANG BUNUH DIRI JIKA DIA MERANCANG DIRINYA BERSAMA
TUHAN.
Pengkenaina
·
Libatkan TUHAN saat kam merancang
masa depanndu. Hiduplah dengan rendah
hati, dan terima apa adanya, serta syukuri apa adanya, maka kam akan selalu mempunyai
optimisme dalam hidup.
·
Saat penyesalan sudah ada dalam hati,
perasan muak dan sakit sama ego sendiri sudah mencuat, saat perasaan tidak berarti
dan tidak bermakna sudah ada, saat sudah muncul perasaan untuk melakukan hal
hal yang fatal dan ekstrim, lakukan satu perbuatan baik. Misalnya beri makan orang yang lapar, balas senyum an
orang dengan tulus, dan cari lah seseorang yang menjadi orang terakhir kam
tolong, lalu tolong dia. Bisa juga bertanya kepada Tuhan apa yang harus kam
lakukan. Maka Tuhan akan menolong kam
dengan penuh kasih sayang. Dan senyumNYA akan menumbuhkan perasaan berharga,
perasaan berarti , perasaan bermakna dalam dirindu. Amin.
Bujur
ras mejuah juah kita kerina
Pt. Analgin Ginting
Komentar