Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 27 April - 3 Mei 2025

Gambar
Thema: Guna Dame Kita Ipilih Dibata (Untuk menciptakan kedamaian, kita dipilih oleh Tuhan) Nas Alkitab:  Kolose 3:12–15 A.  Pendahuluan Sejak manusia jatuh dalam dosa, dunia dipenuhi perpecahan, perselisihan, dan pertengkaran. Tetapi melalui Kristus, Allah memanggil manusia untuk mengalami pemulihan, bukan hanya hubungan dengan Allah, tetapi juga dengan sesama. Sebagai umat pilihan Allah, kita bukan hanya dipanggil untuk menikmati damai, tetapi juga menjadi pembawa damai dalam kehidupan sehari-hari. B.  Fakta Paulus mengingatkan bahwa jemaat Kolose adalah orang-orang pilihan Allah, yang telah dikuduskan dan dikasihi-Nya. Karena itu, mereka dipanggil untuk mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Mengampuni satu sama lain sebagaimana Kristus telah mengampuni. Mengenakan kasih sebagai pengikat utama yang mempersatukan dan menyempurnakan. Membiarkan damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati, sebab mereka dipanggil menjadi satu...

Catatan Tambahan PA Moria Tanggal 5-11 September 2021

 Bahan Penelaahan  : Pengerana 11 : 9 – 12 : 1

Thema : Natang Natang Anak Singuda   

Pengerana 11 : 9 – 12 : 1

11:9     O kalak si nguda denga, meriahlah atendu! Meriahlah atendu tupung kam nguda denga. Lakokenlah kai si atendu ilakokenndu, dingen ikutkenlah sura-sura pusuhndu. Tapi inget maka Dibata kap si ngadili kerina kai si ibahanndu.

11:10   Ola pelepas dirindu i bas aru ate ras ukur gulut. Sabap kengudanndu labo kap ndekah.

 12:1    Tupung paksa ngudandu, ingetlah si Nepa kam, ope denga seh tahun-tahun si de `m alu kiniseran. Tupung si e pagi bagenda nge nindu, "La kal meriah nggeluh enda."

Fakta

1.    Nas ini menyampaikan sebuah kenyataan/fakta hidup dimasa muda, oleh penulis kitab Pengerana atau Pengkhotbah.  Disampaikan bahwa masa muda adalah masa bersenang, senang.  Pemuda didorong untuk melakukan apa yang dia sukai, serta mewujudkan semua sura sura pusuhnya (keinginan hatinya).  Tapi ditambahkan oleh penulis, supaya orang muda jangan membiarkan hati yang sedih dan pikiran yang rumit, sebab masa muda hanya sebentar.

2.    Pada bagian lain, penulis mengingatkan bahwa semua orang muda pada saat yang sama harus mengingat, Tuhan pasti akan mengadili semua perbuatannya.

3.    Bahkan pada pasal 12 : 1 kita Pengerana ini lebih seirus mengingatkan “untuk mengingat Allah Pencipta sebelum masa masa sulit dating. Pada momen itu nanti akan terucap dari mulut,  “La kal meriah nggeluh enda”

Sumber photo : https://www.crosswalk.com/church/pastors-or-leadership/
 

Arti Dan Makna.

 

1.    Masa muda dialami setiap orang dalam proses pertambahan usia ataupun proses menuju kedewasaan. Masa muda adalah masa yang harus diisi dengan keceriaan, tanpa memikirkan apapun, tanpa memikirkan harta dan seluruh aksesoris kehidupan ini.  Masa muda disenangi bukan karena harta, uang, rumah, fasliatas dan lain lain, tapi masa muda menjadi sumber keceriaan karena masa nya.  Tanpa apapun benda benda eksternal, masa muda harus dinikmati karena masa muda memang untuk dinikmati. Jadi semua orang tua, khususnya Moria pun harus mendorong dan menciptakan suasana bagi anak anak muda, permata, remaja untuk menikmati kesenangan hidup.  Bukan kesenangan dunia, tapi kesenangan hidup.   . .

2.    Pada saat mendorong dan menciptakan kesenangan itu, para orang tua membantu mengingatkan anak anaknya bahwa semua pengalaman hidup dimasa muda itu akan dicatat oleh Tuhan, dan setiap anak muda akan diadili Tuhan terhadap semua perbuatannya.  Disatu sisi masa muda untuk dinikmati, disatu sisi ada Tuhan sang pemilik hidup ini yang akan mencatat dan mengadili semua perbuatan itu.  Hasil pengadilan itu sendiri akancterlihat dalam perjalanan hidup ini dan juga penentu terhadap kehidupan itu sendiri.  Akan ada masa penentuan itu.

3.    Hidup dengan senang ternyata bukan produk dunia.  Tapi hidup dengan senang adalah produk Tuhan, atau ciptaan Tuhan.  Jadi senangi hidup masa muda dengan Tuhan, bukan diluar Tuhan.  Kesenangan hidup Bersama Tuhan pastilah akan membawa kebaikan, sedangkan kesenangan hidup Bersama dunia akan membawah kesimpulan “ hidup tidak enak”.  Orang tua  (moria) harus mampu menawarkan atau memberikan kesengan hidup Bersama TUhan.  “Tapi mbiar kang aku, la lah moria sendiri pe selalu berusaha menciptakan kesenangan hidup produk dunia ibas geluhna”? Adi bage enggo mberat nake, perlu segera moria Kembali ke jalan yang benar. Hahahahaha.

Pengkenaina.

Moria  harus natang natang geluh anak singuda ertina membawa anak  muda menikmati masa mudanya dengan keceriaan, kegembiraan, ula sedih ula kecewa, ula megelut, ula jungut jungut dengan cara memberikan kesenangan Bersama Tuhan.  Bukan memberikan uang atau fasilitas, tapi dengan mengucap syukur kepada Tuhan. Berkreasi, berinovasi, menciptakan produk kemudaan dengan maksimal dala rengkuhan kasih saying Tuhan.  Bagaimana contoh nya,  Daud Ketika muda menikmati sekali masa mudanya saat dia bermain kalimbawang menjada ternak ternak/domba dombanya.  Dan suatu saat permainan kalimbawang nya membawa Bangsa Israel mengalahkan raksasa Goliat.

Yesus Kristus saat remaja membantu ayahNya Jusup menjadi tukang kayu.   Jadi Kesenangan ternyata bukan apa yang dimiliki dan dipunyai, tapi kesenangan adalah melakukan sesuatu dengan apa yang ada. Masa muda yang ceria, senang, gembira adalah anak muda yang melakukan sesuatu berdasarkan apa yanga ada, bukan berdasarkan apa yang tidak ada. 

Daud, tidak meminta senapan kepada ayahnya untuk menjaga ternak ternaknya. , dia hanya bisa membuat ali ali atau kalimbawang.  Jadi nikmatilah gunung, nikmatilah danau, nikmatilah udara dan bersyukur kepada Tuhan.  Karena hidup yang paling menyenangkan dimasa muda adalah hidup dengan memakai dan mempergunakan buatan Tuhan. Amin

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025