Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 2 - 8 Nopember 2025

Gambar
Thema: Agama yang Benar dan Baik Nas: Yakobus 1:26–27 “ Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Pengantar Dalam kehidupan beriman, seringkali manusia terjebak dalam bentuk-bentuk lahiriah agama, tetapi mengabaikan hakikat batiniahnya. Rasul Yakobus menegaskan bahwa ukuran kebenaran dan kemurnian agama bukan terletak pada ritual semata, melainkan pada buah kehidupan dan perilaku sehari-hari yang memuliakan Allah melalui tindakan kasih kepada sesama. Dengan demikian, agama yang benar tidak berhenti pada liturgi, tetapi berlanjut dalam empati, kepedulian, dan disiplin moral yang nyata dalam hidup sehari-hari.¹ Fakta • Kehidupan beragama dewasa ini sering diwarnai oleh paradoks: semakin banya...

Catatan Tambahan PJJ GBKP 26 September – 2 Oktober 2021.

 Bujur Ibas Pendahin

Kuankuanen 16 : 8, 11 ; 17 : 23

(Hari Anti Korupsi, 9 Desember)

Teks  :  Kuankuanen 16 : 8, 11 ; 17 : 23   

 

16:8           Madin rulih sitik tapi alu bujur, asangken rulih mbue tapi nipu.

16:11        Ate TUHAN maka bujur min kalak i bas perbinagan, subuk i bas make sukat-sukat bage pe timbangen.

17:23        Hakim si korupsi erbuni-buni ia ngaloken sogok, e me sabapna la banci jumpa keadilen.

Fakta

1.    Bunyi teks kuankuanen yang menjadi dasar untuk pembahasan dan perenungan dalam PJJ minggu ini sangat tegas, lugas dan tidak memerlukan penafsiran untuk memahaminya.  Dikatakan “lebih baik berhasil dengan kejujuran dan integritas walaupun sedikit daripada hasil banyak tapi dengan tipuan. 

2.    Keinginan Tuhan sang pencipta segala sesuatu lah supaya Orang Jujur dan Benar dalam perniagaan, baik dalam mengukur maupun menimbang.

3.    Jika hakim korupsi dan menerima uang sogok diam diam, maka sulit sekali ditemui keadilan.

Sumber Photo : https://www.ebibleguide.com/

Makna

1.          Proses bekerja jauh lebih penting daripada hasilnya.  Jika prosesnya benar, sekalipun hasilnya lebih sedikit maka itu lebih penting daripada hasilnya banyak/besar tapi dengan proses tipu dan tanpa keadilan. Dalam bekerja, maka Alkitab mengajarkan kita semua proses yang benar dan berintegritas jauh lebih penting, lebih utama, lebih dibutuhkan dan lebih baik untuk diwariskan walaupun hasilnya sedikit.  Orang benar harus mempraktekkan kebenaran dalam bekerja.  Ada keberpihakan Tuhan kepada orang yang bekerja benar, dan DIA pasti akan melengkapi hasil yang sedikit itu.

2.          Tuhan lah yang pertama sekali menginginkan agar semua orang benar dalam bekerja, jangan memakai alat ukur atau timbangan yang direkayasa.  Sada kilo tempa gula pasir e,eh kepeken hanya 8 ons, Nampaknya cerdik itu manusia, tapi ternyata Tuhan lihat dan dia tidak inginkan.  Tuhan akan membiarkan hukuman kepada orang yang tidak benar.  Pasti Tuhan akan menghukum orang yang tidak benar dalam bekerja.  Pakailah alau ukur yang benar, transparan.   Max Weber sosiolog Jerman, melahirkan sebuah Karya besar Ketika dia menulis buku The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism”  Dan dari bukunya ini bisa dipahami Etos Kerja Orang Jerman yang sangat hebat dan berkualitas itu

1.        Bertindak rasional

2.        Berdisiplin tinggi

3.        Bekerja keras

4.        Berorientasi sukses material

5.        Tidak mengumbar kesenangan

6.        Hemat dan bersahaja

7.        Menabung dan berinvestasi

Lalu sahabat saya Jansen Sinamo memodifikasi Etos Kerja Orang Jerman menjadi Etos Kerja Indonesia

1.              Kerja adalah Rahmat à Ikhlas Bersyukur

2.              Kerja adalah Amanah à Benar Bertanggung Jawab

3.              Kerja adalah Panggilan à Tuntas Berintegritas

4.              Kerja adalah Aktualisasi à Antusias Bekerja Keras

5.              Kerja adalah Ibadah à Serius Berdedikasi

6.              Kerja adalah Seni à Kreatif Berinovasi

7.              Kerja adalah Kehormatan à Tekun Berkualitas

8.              Kerja adalah Pelayanan à Paripurna Rendah Hati

 

3.          Orang yang mau korupsi dan menerima sogok, akan membuat keadilan sulit ditemukan.  Keadilan adalah ciri Kerajaan Sorga, jika banyak ketidak adilan, maka kerajaan sorga tidak tterjadi dalam kehidupan di dunia.  Orang yang menerima sogok dan mau korupsi adalah penghambat terjadinya kerajaan Sorga.  Emaka ula kal ngaloken sogok ya teman ?

 

Pengkenaina

·            Proses kerja, jauh lebih penting dari pada hasil kerja.  Inilah kebenaran Tuhan.  Bekerja adalah mempraktekkan kebenaran.  Hasil kerja sekalipun lebih sedikit yang penting benar.  Tuhan tidak diam melihat orng yang bekerja benar. Tuhan akan melengkapi kebutuhannya.

·            Jangan korupsi, jangan menerima sogok. Bekerjalah dengan benar, trasnparan dan sungguh sungguh.  Bekerja lah untuk menghadirkan kerajaan Sorga nyata di dunia ini.  Itulah kehendak Tuhan kita.  Emaka mari sidalankan prilaku kerja tidak korupsi, siajarken ka pe man anak anakta.  Amin, bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025