Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Beberapa waktu lalu Aron Perubahan Karo bersama Karo Erdilo Diaspora, melakukan lomba menulis kepada IDEBUKTI. Dengan tujuan agar Masyarakat Karo secara khusus, dapat memberikan aspirasi dan harapannya untuk Tanah Karo kepada IDEBUKTI.
Tepat pada tanggal 16 Desember 2020, di Desa Budaya Lingga (Sanggar Simpei Sinulingga) dilakukan penyerahan hadiah lomba kepada para pemenang lomba. Dihadiri langsung oleh Budianto Surbakti, Kornelus Kembaren (Ketua Relawan Erdilo) dan Hanna Bangun (Ketua Aron Perubahan Karo)
Sebagai Juara Ketiga dari perlombaan ini, Winda Ramadiah Br Harahap seorang mahasiswa ekstensi jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta menuliskan aspirasi dan harapannya untuk Tanah Karo terkhusus dalam bidang Lingkungan dan Pendidikan. Hal ini menjadi fokus utama Winda, dikarenakan; Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karo mengenai jumlah sampah yang diangkut dari 17 kecamatan ke tempat pengelolaan dan pembuangan akhir menunjukkan adanya peningkatan volume sampah secara signifikan dari tahun 2015-2019; Dari sektor Pendidikan, Winda melihat pentingnya ruang diskusi yang terbuka bagi kaum muda.
Selengkapnya, Katmospir lampirkan tulisan dari Winda Ramadiah Br Harahap sebagai Pemenang KETIGA dari Lomba menulis kepada IDEBUKTI;
Mejuah-juah, pertama-tama saya ingin menyampaikan salam kenal kepada
pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Karo nomor urut 3, Bapak Iwan
Sembiring Depari, SH dan Bapak Ir. Budianto Surbakti, MM. Perkenalkan nama saya
Winda Ramadiah Br Harahap. Saya seorang mahasiswa ekstensi jurusan Ilmu
Komunikasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sebelumnya, di pertengahan
tahun 2019, saya telah menyelesaikan pendidikan Diploma III saya di Jurusan Komunikasi Institut
Pertanian Bogor.
Melalui surat ini saya ingin menyampaikan aspirasi saya sebagai wujud partisipasi dalam membangun Tanah Karo menjadi lebih maju. Saya akan berfokus mengenai lingkungan hidup, terutama masalah sampah.
Permasalahan
sampah menjadi satu masalah yang seakan tidak ada habisnya untuk dibahas dan
diselesaikan. Peningkatan volume sampah menjadi masalah nyata yang harus
dihadapi, bukan hanya di Kabupaten Karo, tetapi juga di Indonesia secara
keseluruhan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar
menyatakan jumlah timbunan sampah nasional pada tahun 2020 ini mencapai angka
67,8 Juta Ton. Angka ini diperkirakan masih terus bertambah seiring pertumbuhan
jumlah penduduk (dilansir dari media online detikNews, edisi 9 Juni 2020).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karo mengenai jumlah sampah yang diangkut dari 17 kecamatan ke tempat pengelolaan dan pembuangan akhir menunjukkan adanya peningkatan volume sampah secara signifikan dari tahun 2015-2019 (data lengkap dapat dilihat pada lampiran surat ini). Data ini menunjukkan bahwa Kabupaten Karo belum berhasil dalam pengelolaan sampah dengan baik.
Masalah yang ada pada rantai panjang pengelolaan sampah ini dapat disebabkan oleh empat faktor, yakni kurangnya pendidikan tentang lingkungan hidup kepada masyarakat, buruknya sistem pengelolaan sampah di TPA, anggaran desa yang tidak tepat guna, , serta kurangnya pengawasan terhadap UU dan Perda yang mengatur pengelolaan sampah.
Permasalahan sampah ini dapat berdampak
buruk bagi sektor lain, misalnya sektor pariwisata. Seperti yang kita ketahui,
Kabupaten Karo sangat berpotensi memiliki nilai jual yang tinggi di bidang
pariwisata. Namun apakah pantas sebuah kota pariwisata terlihat kumuh karena
persoalan sampah yang tidak kunjung berkesudahan?
Menurut saya, langkah awal yang harus diambil dalam mengatasi hal ini adalah dengan memperbaiki sumber daya manusia pada Masyarakat Kabupaten Karo. Pemerintah Kabupaten Karo dapat memberikan pendidikan dan pelatihan yang efektif dan konsisten untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaaan sampah berkelanjutan bukan hanya penumpukan sampah di TPA. Beberapa program yang dapat dilakukan adalah membangun program Bank Sampah, pelatihan pengelolaan sampah organik menggunakan teknik resapan lubang biopori (saya pernah melakukan pelatihan ini bersama warga di Kabupaten Bogor), edukasi kepada warga mengenai jenis-jenis sampah dan cara mengelolanya, edukasi daur ulang sampah untuk menghasilkan keuntungan finansial, dan lain sebagainya.
Pendidikan dan pelatihan ini akan berpotensi mengurangi volume sampah karena warga telah dilatih dalam mengelola sampah, bukan hanya memindahkan sampah dari rumah mereka ke TPA. Selain memperbaiki SDM masyarakat, pemerintah daerah juga harus memberikan fasilitas-fasilitas yang layak, seperti memastikan ketersediaan tempat sampah yang layak (tempat sampah organik, non organik, dan daur ulang) sehingga tidak ada lagi tempat sampah yang terbuat dari keranjang/ember/ kaleng bekas yang tidak layak.
Fasilitas ini juga akan melatih warga untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Pemerintah daerah juga harus memperbaiki sistem pengelolaan sampah di TPA agar “ramah lingkungan” dan berkelanjutan bukan hanya penumpukan sampah di TPA. Berbagai upaya di atas juga diikuti dengan pengawasan berkesinambungan atas UU dan Perda mengenai pengelolaan sampah untuk mengikat warga dalam menjalankan peraturan.
Kabupaten Karo akan menjadi lebih maju apabila mampu menunjukkan kapabilitasnya dalam mengelola dan menyelesaikan permasalahan sampah sehingga dapat menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia. Penuntasan masalah sampah ini akan memberikan dampak positif ke berbagai bidang, seperti kesehatan dan juga pariwisata.
Saya juga ingin memberikan sedikit
aspirasi dan harapan saya di bidang pendidikan. Apabila bapak Ide-Bukti terpilih
menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karo, saya berharap bapak dapat memberikan atau
memfasilitasi ruang diskusi bagi para kaum muda untuk saling bertukar pikiran.
Misalnya, membuat ruang diskusi antara alumni-alumni yang sudah berhasil atau
pun putra-putri Karo yang tengah menempuh pendidikan di luar daerah, alangkah
baiknya jika kami diberikan ruang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan
untuk adik-adik kami yang duduk di bangku SMA, khususnya kelas 12 SMA sehingga
mereka mendapatkan gambaran ataupun pencerahan dan juga motivasi, karena saat
ini saya melihat banyak siswa kelas 12 yang masih bingung menentukan langkah
mereka setelah lulus SMA, bingung menentukan jurusan atau pun bingung dalam
memilih kampus. Ruang diskusi ini dapat menjadi sarana informasi bagi mereka
sehingga lebih banyak lagi putra- putri Karo menempuh pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi dan menjadi orang-orang sukses yang siap kembali untuk
membangun daerah asalnya.
Sekian aspirasi yang dapat saya sampaikan kepada Bapak Ide-Bukti. Saya harap bapak Ide-Bukti dapat membawa Tanah Karo menjadi lebih maju. Atas perhatian bapak, saya ucapkan terima kasih. Mejuah-juah.
Komentar
Cara / pola pikir yg sdh sgt modern.
Masukannya sgt layak kita apresiasi dan jadi program utk pemda tanah karo.