Titus 1 : 1-4
Thema : Mpegegehi
Kiniteken Alu Pengajaren
Titus
1 : 1 – 4
1:1 Dari
Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang
pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah
kita,
1:2 dan
berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman
sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,
1:3 dan
yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam
pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah
Allah, Juruselamat kita.
1:4 Kepada
Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai
sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai
engkau.
FAKTA
1. Surat penggembalaan Paulus kepada
Titus diawali dengan sapaan yang sangat teologis. Diawal surat ini Paulus menjelaskan siapa
dirinya dan siapa Allah.
2. Paulus memposisikan dirinya sebagai
Hamba Allah dan Rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang orang pilihan
Allah.
3. Allah sudah berjanji untuk memberikan
keselamatan kepada manusia pilihanNYA dan Allah tidak pernah berdusta dan
melanggar janjiNYA demi DiriNYA
4. Dengan Hubungan seperti itu Paulus
menyapa Titus dan memanggil Titus
sebagai anaknya secara iman, lalu memberkati
Titus dengan Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah bapa dan Yesus
Kristus yang selalu menyertai Titus
ARTI
1. Paulus menyapa Titus dengan power
atau Kuasa sebagai Rasul Yesus Kristus.
2. Paulus mengajarkan Titus tentang siapa Allah Bapa dan Yesus Kristus
serta bagaimana Allah memberikan, memegang dan menepati janjiNya, dengan contoh
pengalaman Paulus sendiri.
3. Paulus mengajar Titus dengan penuh
kasih saying, dengan kedekatan hati/emosional yang sangat dekat. Orang berubah karena dikasihi, karena
disayangi bukan karena dipaksa. Itulah
sebabnya Paulus menyapa Titus dengan sangat mesra, sangat dekat dan menyebut
Titus sebagai anaknya secara iman. ANAk SECARA IMAN adalah anak bukan karena hubungan darah, tapi
anak dalam kematangan spiritual.
Hubungan secara spiritual, adalah hubungan Yesus dengan Murid muridNYA.
Hubungan Elia dengan Elisa.
PENGKENAINA
1. Ketika kita mengajarkan anak anak
kita untuk penguatan imannya, kita butuh power atau kuasa dari Tuhan. Kuasa dari Tuhan selalu diberikanNYA kepada kita,
Ketika kita minta kepadaNYA. Dan power kita juga muncul dari keteladanan
yang kita tunjukkan dalam kebiasaan/karakter dan iman kita. Ketika kita rajin ke gereja, maka kita punya power mengajarkan
anak kita untuk rajin ke gereja.
2. Kita perlu sekali mempunyai
pengalaman spiritual dengan Tuhan Allah sebagai dasar kita mengajarkan orang
lain, dan juga mengajarkan anak anak kita.
3. Mari kita jadikan semua anak anak
kita, anak anak biologis kita sebagai anak anak iman kita. Juga selanjutnya kita mengangkat orangt lain
menjadi anak anak iman kita dan mengajarkan mereka untuk mempunyai iman yang
kokoh kepada Tuhan kita Yesus Kristus.
Bujur melala ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin Ginting.
Komentar