1 Korinti 2 : 13 - 16
Thema : Dewasa
Kegeluhen Pertendin
1 Korinti 2 : 13 – 16
2:13 Dage
asum iterangken kami kebenaren pertendin man kalak si enggo dewasa kegeluhen
pertendinna labo kami ngerana alu kata-kata si iajarken kepentaren manusia,
tapi alu kata-kata si iajarken Kesah Dibata.
2:14 Tapi
kalak si la lit i bas ia Kesah Dibata, labo ngaloken kasa kai si asalna i bas
Kesah Dibata nari. La ia ngasup ngangkasa, janah si lang-lang nge e iakapna,
sabap arah cara pertendin nge ngenca maka si e banci iergai.
2:15 Kalak
si enggo dewasa kegeluhen pertendinna, ngasup ia ertimbang kerna kai pe, tapi
la lit kalak si ngasup ertimbang kerna ia.
2:16 Bagi
lit tersurat i bas Pustaka Si Badia, "Ise kin meteh perukuren Tuhan? Ise
kin ngasup ngajarken Ia?" Tapi i bas kita lit kap perukuren Kristus
engkau.
FAKTA
1. Pada Perikop ini, Paulus menjelaskan
suatu kebenaran yang sangat penting khususnya bagi setiap orang yang
percaya kepada Kristus secara dewasa, bahwa saat Paulus menjelaskan kebenaran roh (kebenaren pertendin) itu hanya
bisa diterima oleh orang yang sudah dewasa secara rohani, dan yang mengajari
percakapan itu bukan lagi kebenaran manusiawi, tapi diajari oleh Roh Kudus.
2. Bagi orang yang belum menerima dan
percaya terhadap Roh Kudus (Roh Kudus belum berdiam dalam dirinya) maka mereka
tidak akan mampu memahami dan menganggap percakapan ini sesuatu yang sia sia.
3. Bagi orang yang sudah dewasa kehidupan
spiritualitas nya maka mereka akan sanggup mempertimbangkan tentang hal hal
apapun. Tapi orang lain tidak aka nada yang
mampu mempertimbangkan dirinya.
4. Pulus menekankan bahwa dalam diri
orang yang sudah dewasa secara Roh ada Pemkiran Kristus.
ARTI
1. Percakapan tentang kebenaran
spiritual membutuhkan kedewasaan roh untuk bisa memahami dan
menghargainya.
2. Percakapan antara dua orang/beberapa
orang yang sama sama sudah dewasa di dalam roh bukan lagi percakapan percakapan
biasa, namun sudah ada campur tangan Roh Kudus.
Apapun yang disampaikan dan didengarkan dan disampaikan lagi dalam
dinamika percakapan itu diikuti dan diajari oleh Roh Kudus.
3. Bagi orang yang belum dewasa di dalam
Roh, maka dia tidak akan sanggup memahaminya, dan menganggap percakapan itu
adalah sia sia.
4. Percakapan yang diajari oleh Roh
Kudus akan melahirkan dan mendewasakan pemikiran Kristus dalam diri manusia
itu. Pemikiran Kristus bisa saja ada
dalam diri orang orang yang sudah dewasa kehidupan Roh nya.
PENGKENAINA
1. Marilah kita bersabar dan berusaha
serta memohon kehadapan Tuhan Yesus, supaya kita semua semakin dewasa dalam Roh
(bukan lagi hanya dewasa secara fisik dan mental). Dewasa secara pertendin tidak ditentukan oleh
kumis dan rambut, namun oleh sesuatu yang bersifat Roh atau spiritual
2. Percakapan antara orang orang yang
suah dewasa secara Rohani, terasa sangat menyenangkan dan damai karena pemikiran
yang menjadi sumber percakapn itu berasal dari Roh Kudus. Ini menarik sekali, berusahalah untuk
mendewasakan diri kita masing masing.
3. Sabar lah saat berbicara dengan orang
yang belum dewasa pertendinnya, kita harus punya komitmen untuk bersabar dan
berusaha memengerti mereka.
4. Kedewasan secara Roh yang mempunyai
kebenaran pemikiran akan dianugerahkan Tuhan kepada mereka yang berusaha untu
itu dan mendoakannya kepada Tuhan Yesus.
Mintalah kedewasan itu kepada Tuhan.
Bujur melala ras mejuah juah kita kerina.
Pt.
Analgin Ginting
Komentar