Ada sebuah
photo Lyodra yang membuat saya berfikir cukup lama. Photo tersebut adalah saat Lyodra berkesempatan
mengunjungi Kantor Moderamen GBKP di
Kabanjahe, dimana ketua moderamen sendiri yaitu Pdt Agustinus Purba STh, MA
menyambut nya. Ikut pun menemani
kunjungan Lyodra Br Ginting adalah
Kadishub Kab Karo Gelora Fajar Purba dan juga Champion Ginting Ka Biro Hukum,
Kantor Moderamen GBKP.
Pada photo
tersebut saya melihat Lyodra sebenarnya
sudah meras lelah, namun dia tetap berusaha untuk membuat positif dan semarak waktu kunjungannya. Tidak ada senyum sumringah yang
diekspresikannya, namun dia terkesan
berusaha untuk membuat penampilannya tetap baik.
Diujung perenungan saya mendapatkan sebuah pemahaman
akan kedalaman pribadi sorang Lyodra yang baru saja dinobatkan sebagai Diva
Baru Indonesia berkat kemenangannya di Indonesian Idol musim ke 10, tahun 2020. Lyodra adalah orang baik, Lyodra adalah pekerja keras, dan Lyodra
adalah juara. Singkatnya Lyodra
mempunyai potensi dan performance
menjadi orang paling berprestasi dalam dunia musik, dan kemanusiaan.
Lyodra
menurut saya mempunyai karakter yang menentukan destiny nya, yaitu nasibnya atau takdirnya. Lyodra berhasil dididik di keluarganya satu materi pembelajaran paling penting dalam kehidupan ini yaitu Karakter . Karakter
yang dimiliki Lyodra menurut saya adalah ketekunannya berlatih untuk menggapai
cita citanya, dan mempunyai karakter untuk menghargai dan baik kepada semua
orang.
Banyak
ahli pembangun karakter (Character
Building) menekankan bahwa karakter
paling banyak dibangun di tengah keluarga, melalui didikan dan prioritas orang
tua, ayah dan ibu. Beberap kali sang
host Indonesian idol bertanya kepada Lyodra, apa peranan paling besar orang tua
dalam kariernya, dan dijawab dorongan dan penyertaan ayahnya dan ibunya kepada
dirinya untuk tampil percaya diri, rajin berlatih, dan tidak pernah putus
asa. Dengan demikian Lyodra bisa dikatakan sebagai hasil didikan orang
tua kepada anaknya.
Saya
teringat dengan mantan petenis nomor
satu di dunia, Maria Sharapova yang pada usia 11 tahun diantar ayahnya dari
Rusia ke Amerika Serikat untuk berlatih tennis. Orang tuanya bersedia untuk
menjual seluruh harta bendanya di Rusia, dan pindah sementara ke Amerika
Serikat untuk mengantar anak 11 tahunnya berlatih tennis.
Saya juga
teringat ayah dan bunda Joey Alexander yang mati matian mengantarkan anak 10
tahunnya berlatih di pusat Jazz dunia di New York. Hasilnya Joey Alexander pada
usia 11 tahun bisa bermain piano genre jazz hebat di dunia, dan saat ini dalam
usia nya 14 tahun sudah menjadi musisi
dunia. Pada Usia 11 tahun itu juga lah
Joey Alexander menjadi nominasi Gramy Award, termuda dalam sejarah Jazz dunia.
DUTA ANTI NARKOBA.
Saat Lyodra Br Ginting meraih prestasi
tertingginya dalam usia 16 tahun, sementara remaja pedesaan Kab Karo terpuruk
dalam pendidikannya di tengah rongrongan
Narkoba. Sangat Ironis. Lyodra yang karena didikan orang tuanya untuk
selalu bekerja keras , dan pertemuannya dengan Sang Maestro Erwin Gautawa dan
Putrinya Gita Gautawa berhasil menguasai teknik bernyanyi kelas dunia,
sementara anak anak Karo yang lain, yang jarang berkomunikasi dengan ayah dan ibunya , terpaksa berusaha
menemukan sendiri bakat alaminya, namun terperosok dalam tangan tangan setan
Narkoba, dan prilaku sex bebas yang akhirnya terjerembab dengan HIV AIDs dan
penyakit masyarakat yang lain.
Apa yang
sudah kita dengar dilakukan Pemda Karo untuk mengatasi masalah generasi muda,
generasi kaum millennial, generasi muda karo ? Kam pernah begindu kai banna?
Bahkan maaf, komisi HIV AIDs GBKP yang paling banyak memberikan
sosialisasi ke semua pelosok Kabupaten Karo
Nah Saya
mengusulkan, sebelum kesibukannya lebih tinggi nantinya segeralah Pemkab Karo
merekrut Lyodra Br Ginting menjadi Duta Anti Narkoba untuk menyelamatkan
Generasi Muda Karo, serta menemukan dan melahirkan Lyodra Lyodra yang lainnya.
Saat Lyodra
masih berkompetisi beberapa waktu yang lalu, semua orang Karo dari seulurh
dunia, bersatu untuk mendukung memenangkan dengan cara mengirim vote untuk
kemenangan Lyodra. Lyodra dan orang
tuanya pun menyadari tanpa dukungan seluruh orang karo, orang Sumatra Utara
maka Lyodra sulit menjadi juara, melawan
Tiara dari Jember Jawa Timur.
Ada dua hal
yang akan muncul jika Lyodra diangkat menjadi Duta Anti Narkoba. Yang pertama akan muncul kesadaran bagi para
Bandar Narkoba bahwa apa yang dia lakukan sangat merusak generasi muda
karo. Mbera mbera lit kesadaran na.
Namun yang kedua adalah akan muncul keyakinan Generasi Muda Karo untuk
juga dapat berprestasi seperti Lyodra Br Ginting bere
Tarigan.
Sebagai
Duta Anti Narkoba Kabupaten Karo, saya kira cukuplah dua atau tiga kali saja
per tahun Lyodra datang ke Kebupaten
Karo untuk bertatap muka langsung dan berbicara serta menanyi bersama para
pelajar, ataupun seluruh generasi muda Karo. Untuk memotivasi mereka dan mendorong orag tua untuk lebih banyak berkomunikasi
dengan anak anaknya, demi prestasi anak anaknya. Saya prbadi sangat yakin hal ini akan
berhasil, terutama menemukan bakat bakat baru dala diri generasi muda Karo.
Segeralah, Pak Bupati Terkelin Berahmana atau Ibu Wakil
Bupati Cory Sebayang, bujuklah dan
rekrut lah Sang Diva Lyodra Br Ginting
untuk menjadi Duta Anti Narkoba sekaligus
Motivator bagi generasi muda demi masa
depan Kabu paten Karo yang lebih baik. Tuhan Memberkati.
Artikel Ini Sudah Ada di
Majalah Budaya KATANTARAS
Edisi April 2020
Komentar