Aku tersadarkan bahwa dalam kehidupan ini kita lebih
banyak dan lebih sering tertolong oleh orang yang tidak kita kenal.
Saat saya naik pesawat dari Medan Ke Jakarta pilotnya tidak saya kenal.
Namanya memang disebutkan, tapi tidak punya makna sama sekali kepada
saya. Saya selamat sampai di Medan karena sang pilot yang tidak saya
kenal itu telah menjalankan tugasnya dengan baik. Jadi wajarlah saya
mengucapkan terima kasih kepadanya.
Demikian juga dalam pengalaman pengalaman yang lain, hampir di setiap
kesempatan dan berbagai bidang kehidupan. Saat makan siang di warung
saya memesan makanan yang sudah dimasak oleh orang yang tidak saya
kenal. Saya menjadi kenyang, bertenaga dan kuat. Orang yang memasak
makanan yang saya pesan sudah melakukan tugasnya dengan baik sehingga
saya menjadi lebih kuat. Saya wajar dong mengucapkan terima kasih.
Jadi saya berkesimpulan bahwa di dalam kehidupan ini setiap orang
ternyata ditolong oleh yang mereka tidak kenal. Jadi wajarlah setiap
orang bersyukur dan mengucapkan terima kasih.
.
Saya baru saja membaca Majalah Tempo edisi 4-10 Februari 2013. Pada
halaman 34 ada laporan investigatif yang sangat informatif dan akurat
mengenai kisah penangkapan Ahmad Fathanah, sang pelaku korupsi impor
daging sapi yang juga melibatkan Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan
Ishaaq.
Laporan ini sangat lengkap dan detail, menceritakan bagaimana cara kerja
KPK dalam mengintai, mengikuti serta mengambil keputusan cepat saat
menyergap Ahmad Fathanah dengan seorang wanita muda nan sexy bernama
Maharani.
Berikut ini saya kutip sebagian cerita/laporan Tempo :
“Meninggalkan
kantor Indoguna, mobil Ahmad (Fathanah) meluncur menuju Jalan jenderal
Sudirman. Ia mengarah ke Hotel Le Meredien, dan tiba menjelang matahari
terbenam. Turun di lobi hotel bintang lima itu, Ahmad merasa perlu
bekal. Ia merogoh plastik, mengambil dua bundel uang-tiap bundel berisi
Rp10juta.”
Seorang perempuan muda menyambut-belakangan diketahui bernama Maharani, 19 tahun. Keduanya naik Lift menuju kamar. Dua
penyidik yang tak mau kehilangan sasaran tapi tak memiliki kunci kamar
sebagai pembuka akses, buru buru melompat ke tangga mekanik itu.
Penguntit dan sasarannya meluncur bersama, menuju lantai atas.
Yang saya cetak tebal (bold) adalah gambaran cara kerja penyidik KPK
yang menurut saya sangat profesional, cerdas, cermat,berani dan sigap.
Untuk ini saya ingin memberikan apresiasi saya setinggi tingginya.
Selanjutnya digambarkan seperti ini :
Ahmad dan Maharani masuk kamar. Penguntitnya
tak meneruskan langkah, meski target tetap dalam jangkauan. Semua
gerak gerik terhubung ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Pemimpin
lembaga itu terus mengendalikan “operasi tangkap tangan’ ini.
Sistem kerja yang sangat terpadu, dan terkendali sempurna. Salut sekali
dengan cara kerja yang seperti ini. Jika selama ini banyak dikatakan
bahwa anak negeri hanya bisa kerja serampangan dan tidak cerdas, maka di
KPK cara kerjanya sangat terencana, disiplin dan
target oriented.
Para pengerja KPK juga cepat mengambil keputusan dan berani. Ini gambarannya :
mereka
(para penyidik di lapangan) dihadapkan pada dua pilihan: tangkap segera
atau menunggu “titipan’ diserahkan ke Presiden Partai. Tiap konsekuensi
dianalisis. Tak mau mengambil risiko, penyidik diperintahkan segera
menyergap Ahmad. Satu orang mengetuk pintu kamar. Tak ada jawaban.
Sekitar pukul 20;20, dengan bantuan petugas hotel yang membawa kunci
master, penyidik membuka pintu. Penghuni kamar segera merapikan pakaian.
Gambaran cara kerja yang sangat kompak dan mengandalkan komunikasi dan
team work yang sangat padu. Hasil tangkapan dengan bukti bukti yang
sangat kuat, sehingga sampai saat ini temuan KPK ini mendapat pujian
dari banyak pihak.
Untuk cara kerja seperti ini, cara kerja yang sangat fokus, terencana,
taat komando serta profesional saya ingin mengucapkan terima kasih
setulus tulusnya. Karena cara kerja ini memberi inspirasi mengenai
kesungguhan KPK dalam menuntaskan kasus korupsi di Indonesia.
Meskipun saya tidak mengenal satu pun orang orang itu, para penyidik
itu, namun saya mempunyai keyakinan bahwa dengan cara dan komitmen
kerja seperti ini maka pelaku korupsi di Indonesia akan mulai berfikir
berkali kali. Karena bukan tidak mungkin korupsi yang mereka lakukan
dilihat dan diketahui oleh orang orang muda yang menyamar. Eh ternyata
petugas dari KPK.
Untuk orang orang muda yang cerdas, yang suka tantangan dan bekerja
keras, cinta kepada negeri ini tidak salah kalau kita himbau untuk
membantu atau bekerja di KPK. Sebab korupsi di Indonesia hanya bisa
dituntaskan jika semua pihak mau bekerja sama untuk mengatasinya.
Komentar