Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

Hadiah Seks Bagi Pemain Nigeria Jika Menjadi Juara Piala Afrika

Penangkapan Ahmad Fathanah di dalam  salah satu kamar di Hotel Le Meridien bersama seorang gadis muda belia yang cukup sexy memperkuat  dugaan  gratifikasi sex memang sudah terjadi di Republik kita ini. Tidak cukup uang dan kedudukan yang dikejar untuk memuaskan naluri kekuasaan manusia.  Namun sex yang merupakan perwujudan hedonisme paling tua dalam sejarah manusia tidak pernah bisa ditinggalkan.


Teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju dan canggih ternyata salah satu dampaknya adalah mempermudah hubungan antara pria dan wanita.  Yang selanjutnya menggampangkan proses gratifikasi sex tadi.  Baru berkenalan satu jam bisa berlanjut satu kamar berduaan.



Memang kultur Indonesia sampai saat ini masih membuat tabu hubungan hubungan sex diluar pasangan resmi.  Diperkuat dengan nilai nilai agama, membuat percakapan dan praktek sex  hanya ramai dibawah permukaan



Bahkan hukuman dan sanksi adat dalam masyarakat Indonesia terhadap praktek sex yang tidak resmi bisa berakibat sangat fatal, seperti misalnya dilengserkannya Bupati Kabupaten Garut Aceng Fikri.


Namun sekarang timbul pertanyaan, sampai kapankah prilaku melakuan hubungan sex  diluar pasangan resmi  tetap dijaga dan ditempatkan sebagai sesuatu yang dilarang dan diharamkan.  Sebab timbulnya peristiwa seperti Maharani mengidentifikasikan kemungkinan banyak wanita muda yang bersedia melakukan hal yang serupa.


Ada kekhawatiran  bahwa suatu saat gratifikasi sex dihalalkan dan didukung dengan peraturan dan perundang undangan.   Jika sudah dibuat peraturannya, maka sex menjadi sesuatu yang bukan lagi dianggap tabu atau dosa.



 Di Negara Nigeria, gratifikasi atau hadiah sex ini dianggap bukan haram.  Dan menjadi pekerja sex komersial atau prostitusi dianggap hal biasa.  Hari ini di koran Tempo  edisi 8 Februari 2013 diberitakan bahwa Tim Kesebelasan Nigeria akan diberikan hadiah duit dan sex dari ANP (Asosiasi Prostitusi Nigeria) jika di Final Piala Afrika bisa mengalahkan Negara Burkina Faso.  Setiap pemain akan diberikan layanan sex gratis seminggu penuh.  Wadow…..


Tentu hal seperti di Neigeria  tidak kita harapkan terjadi di Indonesia, karena dengan runtuhnya benteng etika ini maka kemungkinan banyak implikasi negatif yang muncul dan merusak masyarakat dan negara.


Namun dipihak lain kita juga sanksi dan menakutkan hal ini bisa menjadi kenyataan, karena faktor kepemimpinan negara serta lembaga lembaga agama dan kemasyarakatan sangat lemah, lambat dan cenderung reaktif  dalam memantau, mengarahkan prilaku prilaku yang terjadi dalam masyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023