Featured Post

Catatan Tanmbahan PJJ 19–25 Oktober 2025

Gambar
  Tema: Praktekkan Rendah Hati Kepada Orang Lain (Peteruk Ukur Nandangi Kalak Sideban) Nas: Filipi 2:1–4 “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” 1. Pembukaan Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi merupakan seruan yang hangat untuk hidup dalam kasih, kesatuan, dan kerendahan hati. Paulus menulis dari penjara, namun justru menekankan sukacita dan semangat melayani sesama. Dalam bagian ini, Paulus menyoroti bahwa kehidupan Kristen yang sejati tidak ditentukan oleh posisi atau kehormatan, mela...

Presiden SBY Menjalankan Strategi Kepemimpinan Metro Mini

Pernah kah Anda mengendarai mobil atau sepeda motor persis di belakang Metro Mini atau Kopaja di Jakarta? Kalau pernah anda pasti merasa kesal, karena Metro Mini atau Kopaja akan seenaknya saja berhenti kapan dia mau.  Jadi kita harus hati hati, kalau tidak bisa bisa kita akan menabrak mobil angkutan penumpang umum itu dari belakang.
\

Bisa bisa Anda akan mengumpat dan memaki dari belakang, karena setiap saat harus merem kenderaan Anda.  Namun jangan kesal dulu.  Harus diketahui apa sebabnya kenderaan Metro Mini atau Kopaja itu sering sekali berhenti, kadang kadang agak ke tengah jalan.


Ternyata mereka berhenti karena ada penumpangnya yang mau turun, atau ada calon penumpang lain yang hendak naik.  Kapan saja dan dimana saja penumpang mau turun mereka akan berhenti.  Dimana saja ada calon penumpang mau naik, mereka akan berhenti untuk selanjutnya berangkat lagi.




Jadi rasa kesal kita kalau pas mengendarai mobil atau sepeda motor di belakangnya timbul karena kebaikan mereka kepada penumpangnya.  Kebaikan kepada satu pihak sekaligus kekesalan bagi pihak lain. Inilah yang saya amati dan rasakan saat saya mengendarai kendaraan saya dibelakang Metro Mini atau Kopaja.


Demikian juga yang kita lihat saat saat ini pada tindakan Prersiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keputusannya untuk mengambil alih upaya penyelamatan partai Demokrat di satu sisi adalah langkah yang tepat dan mungkin yang terbaik untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan kembali eletabilitas partai Demokrat yang saat ini sedang terjun bebas.  Namun disatu sisi keputusan ini akan membuat waktunya tersita untuk partainya, sehingga fokus dan energinya untuk mengurusi negara akan berkurang.
Dia baik untuk partai Demokrat, namun sekaligus dai harus mengurangi waktunya untuk mengurusi negara.  Salah satu dampaknya adalah berkurangnya image positifnya serta munculnya kritikan kritikan dan rakyat dan pengamat pengamat politik di Indonesia.


Seperti pagi ini saya membaca di running teks Metro TV.  Pengamat dari Indobarometer mengatakan bahwa tingkat kepuasan publik kepada Presiden SBY akan menurun. Dan bisa bisa saja bahwa Partai Demokrat tidak bisa diselamatkan.


Atau mungkin saja partai Demokrat terselamatkan, namun SBY sendiri akan menjadi tumbal karena tingkat kepuasaan rakyat publik kepada dirinya yang akan terjun bebas.


Betapa dalam hidup ini kita harus berada dalam paradigma yang benar dan bijaksana, supaya keputusan keputusan yang kita ambil tidaklah menguntungkan satu pihak saja akan tetapi merugikan pihak yang lain.  Hidup memang penuh dengan paradoks, bahkan dilema.  Jadi kita harus benar benar mempunyai kebijaksanaan dalam menjalaninya.  Terutama kalau seseorang berada dalam posisi memimpin, maka mutlak dia harus mempunyai wisdom dalam memerankan kepemimpinannya.  Seorang pemimpin harus mempunyai dan menjalankan prinsip prinsip hidup universal, yang berlandas kepada kebenaran yang paling hakiki.


Kita memahami posisis Susilo Bambang Yudhoyonoa sebagai ketua mahelis tinggi Partai Demokrat, dengan segala peran ddan tanggung jawabnya.  Namun, kita juga  tidak ingin Presiden kita hanya mementingkan satu partai dalam menjalankan amanat rakyat yang diberikan kepadanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025