Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 09–15 November 2025

Gambar
  Lahir Dalam Roh (Tubuh Secara Pertendin) Yohanes 3 : 1–21 Pendahuluan / Pengantar Perikop ini memperlihatkan salah satu percakapan paling mendalam antara Yesus dan manusia—yakni dialog antara Yesus dan Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi yang terdidik dan berpengaruh. Dalam konteks sosial Yahudi abad pertama, kedudukan Nikodemus menjadikannya seorang tokoh yang dihormati dan ahli Taurat. Namun di balik segala pengetahuan dan statusnya, ia datang kepada Yesus pada waktu malam—suatu lambang pencarian dalam gelap, kerinduan akan terang yang sejati. Percakapan ini tidak hanya membicarakan tentang pengetahuan teologis, tetapi tentang transformasi eksistensial: kelahiran kembali (born again). Yesus menegaskan bahwa keselamatan dan pengenalan akan Kerajaan Allah bukanlah hasil warisan agama, pengetahuan manusia, atau ketaatan legalistik, tetapi hasil karya Roh Kudus yang melahirkan kembali hati manusia menuju kehidupan baru. Kelahiran kembali ini adalah pintu menuju eksistensi baru...

Presiden SBY Menjalankan Strategi Kepemimpinan Metro Mini

Pernah kah Anda mengendarai mobil atau sepeda motor persis di belakang Metro Mini atau Kopaja di Jakarta? Kalau pernah anda pasti merasa kesal, karena Metro Mini atau Kopaja akan seenaknya saja berhenti kapan dia mau.  Jadi kita harus hati hati, kalau tidak bisa bisa kita akan menabrak mobil angkutan penumpang umum itu dari belakang.
\

Bisa bisa Anda akan mengumpat dan memaki dari belakang, karena setiap saat harus merem kenderaan Anda.  Namun jangan kesal dulu.  Harus diketahui apa sebabnya kenderaan Metro Mini atau Kopaja itu sering sekali berhenti, kadang kadang agak ke tengah jalan.


Ternyata mereka berhenti karena ada penumpangnya yang mau turun, atau ada calon penumpang lain yang hendak naik.  Kapan saja dan dimana saja penumpang mau turun mereka akan berhenti.  Dimana saja ada calon penumpang mau naik, mereka akan berhenti untuk selanjutnya berangkat lagi.




Jadi rasa kesal kita kalau pas mengendarai mobil atau sepeda motor di belakangnya timbul karena kebaikan mereka kepada penumpangnya.  Kebaikan kepada satu pihak sekaligus kekesalan bagi pihak lain. Inilah yang saya amati dan rasakan saat saya mengendarai kendaraan saya dibelakang Metro Mini atau Kopaja.


Demikian juga yang kita lihat saat saat ini pada tindakan Prersiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keputusannya untuk mengambil alih upaya penyelamatan partai Demokrat di satu sisi adalah langkah yang tepat dan mungkin yang terbaik untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan kembali eletabilitas partai Demokrat yang saat ini sedang terjun bebas.  Namun disatu sisi keputusan ini akan membuat waktunya tersita untuk partainya, sehingga fokus dan energinya untuk mengurusi negara akan berkurang.
Dia baik untuk partai Demokrat, namun sekaligus dai harus mengurangi waktunya untuk mengurusi negara.  Salah satu dampaknya adalah berkurangnya image positifnya serta munculnya kritikan kritikan dan rakyat dan pengamat pengamat politik di Indonesia.


Seperti pagi ini saya membaca di running teks Metro TV.  Pengamat dari Indobarometer mengatakan bahwa tingkat kepuasan publik kepada Presiden SBY akan menurun. Dan bisa bisa saja bahwa Partai Demokrat tidak bisa diselamatkan.


Atau mungkin saja partai Demokrat terselamatkan, namun SBY sendiri akan menjadi tumbal karena tingkat kepuasaan rakyat publik kepada dirinya yang akan terjun bebas.


Betapa dalam hidup ini kita harus berada dalam paradigma yang benar dan bijaksana, supaya keputusan keputusan yang kita ambil tidaklah menguntungkan satu pihak saja akan tetapi merugikan pihak yang lain.  Hidup memang penuh dengan paradoks, bahkan dilema.  Jadi kita harus benar benar mempunyai kebijaksanaan dalam menjalaninya.  Terutama kalau seseorang berada dalam posisi memimpin, maka mutlak dia harus mempunyai wisdom dalam memerankan kepemimpinannya.  Seorang pemimpin harus mempunyai dan menjalankan prinsip prinsip hidup universal, yang berlandas kepada kebenaran yang paling hakiki.


Kita memahami posisis Susilo Bambang Yudhoyonoa sebagai ketua mahelis tinggi Partai Demokrat, dengan segala peran ddan tanggung jawabnya.  Namun, kita juga  tidak ingin Presiden kita hanya mementingkan satu partai dalam menjalankan amanat rakyat yang diberikan kepadanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025